Efek Samping Vaksin Covid-19 Yang Wajib Diketahui
Beberapa efek samping Vaksin Covid-19 diungkapkan oleh Ketua Tim Riset Uji Klinis Vaksin COVID-19 Prof. Kusnandi Rusmil saat menyampaikan perkembangan kegiatan uji klinis fase 3 vaksin Corona di Bandung Jawa Barat.
Beberapa efek samping Vaksin Covid-19 diungkapkan oleh Ketua Tim Riset Uji Klinis Vaksin COVID-19 Prof. Kusnandi Rusmil saat menyampaikan perkembangan kegiatan uji klinis fase 3 vaksin Corona di Bandung Jawa Barat.
Menurutnya, uji klinis vaksin COVID-19 atau Sinovac yang dilakukan di Bandung sudah berjalan selama 5 bulan. Uji klinis ini melibatkan 1.620 subjek berusia 18 hingga 59 tahun.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kapan Singapura merdeka? Singapore Independence Day was on the 9th of August 1965.
-
Kapan Malaysia merdeka? Negara monarki konstitusional ini baru memperoleh kemerdekaannya pada 31 Agustus 1957.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kapan Indonesia merdeka? Hari ini, tepat 78 tahun yang lalu, Indonesia menyatakan diri sebagai sebuah negara merdeka.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Setelah pengujian, efek samping yang ditimbulkan vaksin pasca suntikan pun dipantau. Sejauh ini, efek samping yang timbul terbanyak adalah reaksi lokal berupa nyeri pada tempat suntikan dengan intensitas mayoritas ringan.
Beberapa efek yang muncul setelah suntik vaksin Covid-19 Sinovac adalah reaksi nyeri ringan pada tempat suntikan. Sedangkan efek pasca suntikan juga menimbulkan reaksi sistemik.
Kebanyakan reaksi sistemik yang dirasakan adalah pegal pada otot. Namun, intensitas pegalnya pun ringan.
Pada uji klinis fase ketiga, yang diperiksa sebetulnya ada 1.817 kemudian yang dilakukan swab 1.732 dan yang diambil untuk suntikan pertama ada 1.620, suntikan kedua ada 1.603,” kata Kusnandi dalam konferensi pers Bio Farma, Rabu (30/12/2020).
“Skema emergensi dengan interval 14 hari menjadi pilihan untuk diuji sesuai dengan uji klinis vaksin yang sama dengan Brazil dan Turki,” tambahnya.
Sementara itu, penyuntikan dosis sudah selesai pada 6 November dan pengambilan 14 hari pasca suntikan sudah selesai pada 20 November 2020.
Pada Desember ini, proses uji klinis sudah sampai pada pengambilan darah tiga bulan pasca suntikan kedua.
Selain itu, pemeriksaan antibodi dengan metode netralisasi dilakukan di Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) di Bio Farma.
Laporan lanjutan hingga 3 bulan pasca suntikan kedua akan disampaikan kepada Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pada awal Januari 2021, pungkasnya.
Sumber: Liputan6.com
Reporter: Ade Nasihudin Al Ansori