Epidemiolog: Sebaiknya Cuti Bersama Dihilangkan Di Era Pandemi
Epidemiolog dari Universitas Indonesia Pandu Riono menyarankan agar pemerintah menghapus kebijakan cuti bersama akhir tahun 2020 guna tak menambah kasus positif Covid-19 di akhir 2020.
Guna tak menambah jumlah peningkatan kasus positif Covid-19 di akhir 2020, Epidemiolog dari Universitas Indonesia Pandu Riono menyarankan agar pemerintah menghapus kebijakan cuti bersama akhir tahun 2020.
"Hilangkan konsep cuti bersama karena sudah terbukti waktu (liburan) menjelang Maulid Nabi, tahun baru hijriah, 17 Agustus, semua terbukti ada peningkatan kasus. Makanya sebaiknya cuti bersama dihilangkan karena kita di era pandemi," jelas Pandu seperti dilansir Liputan6.com, Senin (30/11/2020).
-
Kapan Malaysia merdeka? Negara monarki konstitusional ini baru memperoleh kemerdekaannya pada 31 Agustus 1957.
-
Kapan Singapura merdeka? Singapore Independence Day was on the 9th of August 1965.
-
Bagaimana Pilkada 2020 diselenggarakan di tengah pandemi? Pemilihan ini dilakukan di tengah situasi pandemi COVID-19, sehingga dilaksanakan dengan berbagai protokol kesehatan untuk meminimalkan risiko penularan.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan Indonesia merdeka? Hari ini, tepat 78 tahun yang lalu, Indonesia menyatakan diri sebagai sebuah negara merdeka.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
Menurut dia, cuti bersama membuat masyarakat terdorong bepergian ke tempat-tempat yang dapat meningkatkan risiko penularan Covid-19. Pandu menyebut kenaikan kasus Covid-19 beberapa hari terakhir ini pun dampak dari libur panjang akhir Oktober lalu.
"Kalau negara mengizinkan cuti bersama, itu artinya didorong orang untuk melakukan kegiatan yang dapat meningkatkan risiko penularan," katanya.
"Yang saya tolak adalah cuti bersama-nya bukan liburannya. Kalau liburan, liburan aja. Tapi kalau membuat cuti bersama, hari-hari orang otomatis akan pergi bepergian," sambung Pandu.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi mewacanakan agar jumlah cuti bersama hingga pengganti Idul Fitri dilakukan pengurangan. Hal ini menekan kerumunan demi mencegah Covid-19 meluas.
Jokowi memerintahkan agar ketentuan soal libur panjang akhir tahun dibahas lebih lanjut dalam rapat koordinasi Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK). Meski demikian, sampai saat ini masih belum ada keputusan terkait libur panjang akhir tahun.
Sumber: Liputan6.com
Reporter: Lizsa Egeham