Gaya hidup sehat tangkal penyakit jantung akibat stres kerja
Stres bekerja bisa meningkatkan risiko terkena penyakit jantung koroner. Untuk mencegahnya terapkan gaya hidup sehat.
Stres akibat pekerjaan bisa meningkatkan risiko penyakit jantung. Namun penelitian terbaru menunjukkan bahwa melakukan gaya hidup sehat bisa menurunkan risiko tersebut.
Hasil ini didapatkan peneliti setelah mengamati data lebih dari 102.000 pria dan wanita berusia 17 sampai 70 tahun di Inggris, Prancis, Belgia, Swedia, dan Finlandia. Gaya hidup mereka dikelompokkan berdasarkan tiga kategori yaitu: sehat, cukup, dan tidak sehat, berdasarkan kebiasaan merokok, konsumsi alkohol, kebiasaan olahraga, dan obesitas.
-
Bagaimana stres mempengaruhi jantung? Tekanan darah akan meningkat seiring dengan berlanjutnya stres. Hal ini terjadi karena pembuluh darah akan menyempit. Dampaknya, risiko terkena masalah jantung, seperti hipertensi, kadar kolesterol yang tinggi, dan serangan jantung akan semakin meningkat.
-
Apa saja tanda dari depresi terselubung? Berikut sejumlah tanda depresi terselubung yang penting untuk segera dikenali: Perubahan Kepribadian Orang dengan depresi terselubung mungkin menjadi lebih pendiam, pasif, atau tidak peduli pada hal-hal yang penting bagi mereka. Mereka juga bisa menjadi lebih mudah tersinggung atau marah. Perubahan Pola Makan dan Tidur Depresi terselubung bisa memengaruhi pola makan dan tidur seseorang. Mereka bisa kehilangan nafsu makan atau justru makan berlebihan. Gangguan tidur seperti insomnia atau hipersomnia juga sering terjadi. Perubahan Interaksi Sosial dan Produktivitas Kehilangan Minat pada Hobi dan Kegiatan Orang dengan depresi terselubung sering kali kehilangan minat pada hobi atau kegiatan yang mereka nikmati. Mereka bisa berhenti melakukan aktivitas yang biasanya membuat mereka bahagia. Bercanda tentang Hal-hal Negatif Mereka mungkin sering bercanda tentang topik yang berkaitan dengan depresi, seperti kematian atau bunuh diri. Ini bisa menjadi cara mereka untuk mengungkapkan perasaan mereka atau mencari perhatian.
-
Bagaimana depresi situasional terjadi? Depresi situasional adalah contoh depresi yang tidak menentu. Biasanya, kondisi ini ditandai dengan munculnya gejala murung, perubahan pola tidur dan makan, ketika ada kejadian yang memberi tekanan mental yang cukup tinggi. Gejala depresi situasional muncul akibat respons otak terhadap stres.
-
Bagaimana mengatasi depresi terselubung? Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal menunjukkan tanda-tanda depresi terselubung, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional. Depresi terselubung bisa diobati dengan terapi, obat-obatan, atau perubahan gaya hidup. Dengan bantuan yang tepat, Anda atau orang yang Anda kenal bisa pulih dan menikmati hidup yang lebih bahagia.
-
Bagaimana cara stres kronis menyebabkan penyakit jantung? Penelitian telah menunjukkan bahwa stres kronis dapat meningkatkan kadar lemak dalam tubuh, yang berujung pada peradangan pembuluh darah. Selain itu, stres juga dapat memperburuk kondisi tekanan darah, yang kemudian memperbesar risiko penyakit jantung. "Kalau dari penelitian, dia bisa meningkatkan kadar lemak dalam tubuh, kemudian terjadi peradangan pembuluh darah pada jantung dan juga beban kerja jantung meningkat, detak jantung cepat, tekanan darah tinggi, sehingga risiko terjadinya penyakit jantung baik koroner dan lainnya," ungkap Dr. Rio.
-
Apa saja gejala khas depresi pasca melahirkan? Depresi pasca melahirkan memiliki gejala khas, seperti hilangnya minat pada aktivitas rutin, gangguan tidur, perubahan gerakan, perasaan lesu yang berkelanjutan, hingga pikiran untuk mengakhiri hidup yang berulang kali muncul.
Partisipan yang tergolong dalam kategori gaya hidup sehat tidak memiliki faktor risiko dalam gaya hidup, sementara mereka yang tergolong cukup memiliki satu faktor risiko. Dua atau lebih faktor risiko digolongkan dalam kategori tidak sehat.
Sekitar 16 persen partisipan dilaporkan mengalami stres akibat pekerjaan, berdasarkan penelitian yang diterbitkan dalam Canadian Medical Association Journal ini. Setelah 10 tahun, tingkat penyakit jantung koroner adalah 18,4 dari 1.000 orang dengan stres bekerja, dan hanya 14,7 per 1.000 pada orang yang tidak memiliki stres bekerja.
Sementara itu tingkat penyakit jantung pada orang yang menjalani gaya hidup tak sehat adalah 31 per 1.000 orang dibandingkan dengan hanya 12 per 1.000 pada orang yang melakukan gaya hidup sehat.
Jika gaya hidup dan stres akibat pekerjaan dihitung bersama, maka tingkat penyakit jantung dialami oleh 31,2 per 1.000 orang yang memiliki stres pekerjaan dan menjalani hidup tak sehat. Sementara tingkat kemungkinan penyakit jantung pada orang yang mengalami stres pekerjaan dan menjalani gaya hidup sehat hanya 15 per 1.000 orang.
"Risiko terkena penyakit jantung paling tinggi di antara partisipan yang mengalami stres pekerjaan dan menjalani gaya hidup tak sehat. Mereka yang memiliki stres pekerjaan namun tetap menjalani gaya hidup sehat memiliki kemungkinan setengah kali lebih rendah, ungkap Dr Mika Kivimaki dari University College London, seperti dilansir oleh US News (13/05).
Penemuan ini menunjukkan bahwa gaya hidup yang sehat bisa mengurangi risiko terkena penyakit jantung koroner pada orang yang memiliki stres kerja. Melakukan konseling dan terapi secara psikologi saja tak cukup seseorang juga harus menjaga gaya hidup mereka tetap sehat untuk menangkal stres akibat pekerjaan dan penyakit jantung.
(mdk/kun)