Hal yang Harus dan Tidak Boleh Dilakukan saat Mengalami Migrain
Pada saat seseorang sedang mengalami migrain, terdapat langkah-langkah yang perlu dilakukan dan harus dihindari.
Migrain adalah kondisi yang sering kali dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Namun, dengan penanganan yang tepat, Anda bisa mengurangi keparahan dan frekuensi serangan migrain. Dilansir dari WebMD, berikut ini adalah panduan yang perlu diikuti ketika Anda mengalami migrain, baik hal yang harus dilakukan maupun yang harus dihindari.
Mengenali Tanda Peringatan Migrain
Migrain tidak selalu datang tiba-tiba. Ada beberapa tanda peringatan yang bisa Anda amati sebelum migrain benar-benar menyerang. Salah satu tanda awal adalah prodrome, yaitu sekelompok gejala yang muncul beberapa jam hingga dua hari sebelum serangan migrain. Menurut penelitian, hingga 60 persen penderita migrain mengalami fase prodrome. Gejala yang muncul pada fase ini antara lain:
-
Kapan Migrain Sering Menyerang? Faktanya, migrain merupakan penyakit neurologi dan menyerang seseorang pada masa puncak kehidupannya, antara usia 30 dan 49 tahun.
-
Apa itu Migrain? Migrain merupakan kondisi neurologis yang kompleks dan merupakan kelainan paling umum ketiga di dunia, dengan perkiraan prevalensi global sebesar 14,7 persen.
-
Siapa Saja Yang Sering Mengalami Migrain? Lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan pria.
-
Bagaimana cara mencegah migrain? Anda tidak bisa mencegah migrain. Namun Anda dapat mengonsumsi obat pencegah migrain seperti yang diarahkan oleh penyedia layanan kesehatan untuk mengurangi seberapa sering dan seberapa parah gejala migrain memengaruhi Anda. Anda juga dapat mempelajari lebih lanjut tentang pemicu migrain dan mencoba untuk menghindarinya.
-
Mengapa sakit kepala migrain bisa berlangsung lama? Migrain termasuk jarang terjadi dibandingkan sakit kepala tegang. Tetapi secara umum dianggap jauh lebih parah terutama terkait gejala dan durasi serangannya. Sakit kepala migrain bisa berlangsung hingga beberapa hari dengan keluhan yang sedikit atau nggak ada sama sekali sebelumnya.
- Konstipasi atau diare
- Perubahan mood
- Leher kaku
- Mengidam makanan atau minuman tertentu
Selain prodrome, beberapa penderita migrain juga mengalami aura, yaitu perubahan pada penglihatan dan indra lainnya. Aura terjadi tepat sebelum atau selama serangan migrain. Gejala aura meliputi:
- Kehilangan penglihatan
- Melihat bentuk, kilatan, atau titik-titik terang
- Mendengar suara atau musik
- Merasakan sensasi seperti jarum di tangan atau kaki
Hal yang Harus Dilakukan saat Mengalami Migrain
Jika Anda merasakan tanda-tanda awal migrain, ada beberapa langkah yang bisa Anda lakukan untuk mengendalikannya:
Konsumsi Obat: Jangan tunggu sampai kepala Anda benar-benar sakit. Minum obat migrain yang direkomendasikan dokter segera setelah Anda merasakan gejala prodrome atau aura. Pastikan obat tersebut selalu tersedia di tempat yang mudah dijangkau.
Istirahat: Jika memungkinkan, luangkan waktu untuk beristirahat. Migrain membuat Anda lebih sensitif terhadap suara dan cahaya. Berbaringlah di ruangan yang gelap dan tenang. Bahkan, tidur sejenak bisa membantu.
Kafein: Beberapa orang merasa bahwa minuman berkafein seperti kopi, teh, atau cola bisa membantu meredakan sakit kepala. Namun, jangan terlalu banyak mengonsumsi kafein dan hindari menjelang waktu tidur.
Kompres Panas atau Dingin: Mengompres kepala atau leher dengan es bisa mengurangi rasa sakit. Bagi sebagian orang, panas lebih efektif. Mandi air hangat atau menggunakan bantalan panas di leher, bahu, atau kepala bisa meredakan ketegangan.
Hidrasi: Minumlah cukup air ketika migrain mulai menyerang. Membawa botol air kemana pun Anda pergi bisa membantu memastikan Anda tetap terhidrasi dengan baik. Kadang, segelas air sudah cukup untuk menghentikan sakit kepala.
Hal yang Tidak Boleh Dilakukan saat Mengalami Migrain
Ada beberapa hal yang harus dihindari untuk mencegah migrain menjadi lebih parah:
Jangan Terlalu Banyak Minum Obat: Konsumsi obat penghilang rasa sakit yang berlebihan bisa berbahaya. Menggunakan obat lebih dari 10 hari dalam sebulan dapat meningkatkan risiko sakit kepala karena penggunaan obat berlebihan atau “rebound”. Konsultasikan dengan dokter jika Anda perlu minum obat lebih dari dua hari dalam seminggu.
Jangan Melewatkan Makan: Usahakan makan sarapan, makan siang, dan makan malam pada waktu yang sama setiap hari. Jangan biarkan perut kosong terlalu lama. Namun, hindari makanan dan minuman yang bisa memicu migrain seperti keju tua, alkohol, daging olahan, cokelat, atau pemanis buatan.
Jangan Stres Berlebihan: Terlalu khawatir tentang kemungkinan serangan migrain justru bisa memicu stres yang memperburuk kondisi. Cobalah teknik pengurangan stres seperti pijat, pernapasan dalam, atau meditasi untuk membantu mengelola stres.
Dengan mengenali tanda-tanda awal migrain dan mengambil langkah-langkah yang tepat, Anda bisa mengurangi dampak negatif migrain dalam hidup Anda. Jangan lupa untuk selalu berkonsultasi dengan dokter mengenai penanganan yang paling sesuai untuk kondisi Anda.