Ini efek berbahaya bullying pada kesehatan mental anak
Tindakan bullying meninggalkan 'luka' pada kesehatan mental korban, bahkan dalam waktu yang lama.
Jangan kira bullying hanya berpengaruh pada saat anak mengalaminya saja. Penelitian terbaru mengungkap bahwa efek bullying bisa membekas lebih lama, bahkan bertahun-tahun, pada mental dan fisik si korban bullying.
Penelitian menemukan bahwa tindak bullying menyebabkan dampak yang buruk pada kesehatan anak. Bullying juga dikaitkan dengan kesehatan mental dan fisik yang terus menurun. Anak akan lebih rentan mengalami depresi dan rasa percaya diri yang rendah.
Penelitian juga mengungkap bahwa kemampuan otak anak yang terkena bullying dalam waktu dekat lebih buruk dibandingkan anak yang menjadi korban bullying di masa lalu. Sementara anak yang sudah lama menjadi korban bullying, misalkan lebih dari setahun, mengalami efek yang lebih buruk, seperti dilansir oleh Live Science (17/02).
"Efek bullying seperti bula salju yang menggelinding," ungkap ketua peneliti Laura Bogart dari Boston Children's Hospital.
Topik pilihan: Bullying | Kesehatan | Ibu dan Anak
-
Apa dampak utama dari bullying pada anak? Dampak bullying pada anak yang paling signifikan adalah penurunan harga diri. Pelecehan, penghinaan, dan pengucilan yang terus menerus dapat menyebabkan perasaan tidak berharga dan tidak mampu.
-
Apa yang dimaksud dengan bullying? Bullying atau perundungan salah satu masalah sosial yang kerap terjadi di lingkungan sekolah, tempat kerja hingga dunia maya.
-
Bagaimana bullying tersebut terjadi? Dalam video tampak korban, AY (14), tak bisa berbuat apa-apa saat menjadi sasaran teman-teman sekelasnya. Dia dimaki dengan kata-kata kasar menggunakan bahasa setempat oleh para pelaku. Korban juga dipaksa sujud dan mencium kaki pelaku. Kepalanya didorong ke bawah oleh salah satu pelaku, sementara pelaku lain tertawa. Kemudian pelaku lain sengaja mendorong temannya dengan tujuan menimpa badan korban. Saat rambut korban berantakan, pelaku memaksanya berkaca ke layar ponsel.
-
Bagaimana bullying mempengaruhi kesehatan mental anak? Ketakutan dan kecemasan yang terus menerus karena menjadi target dapat menyebabkan tingkat stres yang tinggi. Anak-anak dapat mengalami gejala gangguan kecemasan, seperti sering mengalami serangan panik, gangguan tidur, dan sulit berkonsentrasi.
-
Apa yang bisa diajarkan orang tua kepada anak untuk melawan bullying? Ada banyak hal yang dapat dilakukan oleh orangtua untuk membantu anak-anak melawan para pengganggu di sekolah dan hal ini tidak harus selalu dengan cara kekerasan.
Hasil ini ditemukan peneliti setelah melakukan survei pada 4.300 siswa sekolah di Los Angeles, Houston, dan Birmingham. Mereka memilah murid mana yang sering mengalami bullying serta mencari tahu kesehatan mental dan fisik mereka. Peneliti menemukan bahwa murid yang tak pernah mengalami tindakan bullying memiliki kesehatan mental yang paling baik di antara semuanya.
Bullying menyisakan 'luka' pada mental anak, meski tindakan tersebut terjadi di masa lalu. Begitu juga dengan tindakan bullying yang dilakukan berkali-kali. Korban bullying tak hanya mengalami masalah dengan mental mereka, melainkan juga secara fisik seperti sering mengalami sakit perut, patah tulang, terluka, atau nyeri.
Peneliti juga menyarankan pada orang tua untuk selalu mengawasi anak mereka dari perilaku bullying. Orang tua harus membangun ikatan komunikasi yang kuat dengan anak, serta tak mengabaikan beberapa tanda seperti rasa cemas saat berangkat ke sekolah, anak yang tak ingin sekolah, atau anak yang terlihat sedih dan stres.
Baca juga:
Nonton TV lebih dari 3 jam sehari bikin anak rentan dibully
Sakit kepala bisa jadi tanda anak sering di-bully
Bullying jadi ketakutan terbesar orang tua
Secara tak sadar, kita pernah lakukan 5 dosa ini