Ini penyakit reproduksi paling mematikan pada wanita!
Penyakit ini sulit dideteksi dan dicegah!
Menjaga kesehatan seksual dan kesehatan reproduksi adalah hal yang tentu harus dilakukan oleh wanita. Ada berbagai cara yang bisa dilakukan, mulai dari rajin memeriksakan diri ke ginekolog hingga melakukan pap-smear. Namun seringkali wanita melupakan satu bagian yang paling penting, yaitu ovarium atau indung telur.
Kanker ovarium adalah penyakit reproduksi yang paling mematikan pada wanita. Lebih berbahaya lagi karena tak ada cara yang pasti untuk mencegah atau mengetahui jenis kanker ini lebih awal, seperti dilansir oleh Women's Health Mag (09/09).
Sebuah penelitian mengungkap bahwa 20.000 wanita akan mengalami kanker ovarium pada tahun 2014, dan 14.000 lainnya akan meninggal karena penyakit ini. Risiko terkena kanker ovarium juga lebih tinggi pada wanita yang memiliki mutasi gen BRCA. Meski begitu, yang paling menakutkan adalah bahwa kanker ovarium lebih sulit dideteksi dibandingkan kanker lainnya.
Saat ini, satu-satunya cara yang bisa dilakukan untuk mengawasi kesehatan ovarium adalah memeriksakan diri ke dokter. Dokter harus meraba dan melihat ke dalam ovarium untuk mengetahui adanya benjolan yang tumbuh. Ini bukan tes yang menyenangkan bagi wanita, dan akan terasa sangat tak nyaman. Namun ini satu-satunya tes yang bisa dilakukan.
Selain memeriksakan diri ke dokter, ada juga beberapa gejala kanker ovarium yang sebaiknya diwaspadai. Yaitu ketika Anda merasa bagian perut membengkak, bukan karena masuk angin atau terlalu banyak makan, dan terus membesar. Selain itu juga jika Anda merasa cepat kenyang dan merasa kesulitan buang air kecil atau buang air besar.
Jika gejala tersebut tetap ada selama dua sampai tiga minggu segera periksakan diri ke dokter. Gejala ini mirip dengan masalah pencernaan, ini jugalah yang membuat kanker ovarium menjadi lebih sulit dideteksi. Anda bisa menurunkan risiko dengan mengetahui kanker ovarium sejak dini. Salah satunya dengan mengetahui apakah Anda lebih berisiko dengan melakukan tes genetik atau mencari tahu jika ada anggota keluarga yang memiliki sejarah kanker ovarium.
Baca juga:
7 Gejala kanker ovarium yang wajib diwaspadai!
Menyusui mampu pangkas risiko kanker ovarium
Menstruasi tak teratur tingkatkan risiko kanker ovarium
Gen kanker payudara juga tingkatkan risiko terkena kanker ovarium?
Semakin gemuk seorang wanita, semakin besar risiko terserang kanker ovarium
-
Bagaimana cara mencegah kanker ovarium? Meskipun tidak ada cara yang diketahui dapat mencegah kanker ovarium, ada beberapa faktor yang mempunyai hubungan dengan penurunan risiko kanker ini, seperti: meminum pil KB selama 5 tahun atau lebih, hamil dan melahirkan, menyusui setidaknya selama satu tahun, menjalani prosedur bedah tertentu, seperti ooforektomi, ligasi tuba, atau histerektomi. American Cancer Society juga merekomendasikan untuk mengikuti pola makan yang sehat dan menyeluruh, menjaga berat badan yang sehat, dan berhenti merokok untuk mengurangi risiko.
-
Kapan biasanya kanker ovarium didiagnosis? Kanker ini paling sering didiagnosis pada orang dewasa yang lebih tua.
-
Kapan Hari Kanker Ovarium Sedunia dirayakan? Hari Kanker Ovarium Sedunia setiap 8 Mei.
-
Apa saja gejala kanker ovarium yang perlu diwaspadai? Kanker ovarium dapat menyebabkan gejala berikut ini: Pendarahan vagina (terutama jika Anda sudah melewati masa menopause), atau keluarnya cairan dari vagina yang tidak normal bagi Anda. Nyeri atau tekanan di area panggul. Sakit perut atau punggung. Kembung. Cepat merasa kenyang, atau kesulitan makan. Perubahan kebiasaan kamar mandi Anda, seperti lebih sering buang air kecil dan/or sembelit.
-
Kapan kanker ovarium bisa dideteksi? Di stadium awal, kanker ovarium jarang menimbulkan gejala, sehingga akan sulit untuk dideteksi. Kanker ovarium baru bisa dideteksi ketika kondisinya sudah masuk ke stadium lanjut, atau ketika sudah menyebar ke organ lainnya.
-
Apa yang dirayakan di Hari Kanker Ovarium Sedunia? Hari Kanker Ovarium Sedunia setiap 8 Mei. Tepat pada hari ini, menarik untuk dibahas lebih jauh sejarah ditetapkannya 8 Mei sebagai Hari Kanker Ovarium Sedunia.