Ini yang terjadi pada tubuh saat panik!
Apa yang terjadi ketika tubuh mengalami serangan panik? Simak selengkapnya di sini!
Setiap orang tentu pernah merasakan panik. Ketika sesuatu terjadi tak sesuai dengan keinginan mereka dan secara tiba-tiba, tak jarang orang mengalami serangan panik. Ketika merasa panik, setiap orang bisa mengalami beberapa gejala yang berbeda. Serangan panik juga biasa dialami ketika seseorang mengalami fobia.
Ada orang yang akan gemetaran, jantung berdetak lebih cepat, atau berkeringat dingin ketika panik. Namun ada juga yang mengalami gejala lain. Lantas, sebenarnya apa yang terjadi pada tubuh kita saat sedang panik? Bagaimana tubuh bereaksi terhadap serangan panik? Ini dia penjelasannya, seperti dilansir oleh Women's Health Mag (05/08).
Detik 0 - 1
Mata dan telinga Anda akan mengidentifikasi penyebab panik, atau jika mengalami fobia, Anda akan mendeteksi hal yang membuat fobia (seperti jarum, ular, dan lainnya). Selanjutnya, mata dan telinga akan mengirimkan sinyal 'ancaman' pada amygdala, yaitu bagian otak yang berkaitan dengan rasa takut.
Detik 1 - 3
Selanjutnya, amygdala akan memicu prefrontal cortex (yaitu bagian pusat logika otak) dan memberikan sinyal pada kelenjar adrenal untuk memproduksi hormon stres, yaitu adrenaline dan cortisol. Tubuh akan mulai berkeringat, namun ini dilakukan tubuh untuk tetap dingin. Napas akan menjadi semakin cepat, begitu juga dengan detak jantung. Ini dilakukan untuk membantu memompa oksigen pada seluruh otot Anda. Selanjutnya, pupil akan melebar. Ini akan membantu Anda melihat 'ancaman' dengan lebih jelas.
Dalam detik ke-5
Tubuh mulai mengeluarkan endorfin, yaitu pembunuh rasa nyeri yang bisa melindungi Anda dari serangan fisik. Tubuh juga mengeluarkan sedikit hormon bahagia, dopamine, namun tak cukup banyak untuk bisa meredakan rasa panik. Beberapa orang mengalami kenaikan tekanan darah yang cepat dan tajam pada detik ini, sehingga mereka berkemungkinan pingsan.
Setelah beberapa menit
Jika Anda tak bisa membuat tubuh kembali tenang, Anda harus meninggalkan tempat tersebut atau menjauhi hal yang membuat panik. Ini akan meredakan ketegangan pada prefrontal cortex. Setelah tak bisa lagi melihat hal yang membuat panik, amygdala akan berhenti mengirimkan sinyal bahaya dan menghentikan produksi hormon stres.
Jika serangan panik disebabkan oleh fobia parah, Anda mungkin akan masih sering kaget selama satu atau dua hari. Bisa jadi setiap tongkat akan Anda anggap ular, dan sebagainya. Namun hal ini akan segera mereda dan Anda akan baik-baik kembali.