Jalan Kaki Cepat Bisa Jadi Cara Bantu Raih Berat Badan Normal
Guru Besar Pangan dan Gizi dari Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof Dr Ir Ali Khomsan, MS merekomendasikan kepada orang-orang yang ingin mencapai berat badan normal untuk berjalan dengan kecepatan 5 km per jam setiap hari sekaligus sebagai salah satu cara menjalani gaya hidup aktif.
Berjalan merupakan salah satu aktivitas fisik dan olahraga yang mudah dan murah untuk dilakukan siapa saja. Walau begitu, ketika seseorang berencana untuk memanfaatkan demi meraih berat badan normal, ada rekomendasi yang bisa dilakukan.
Guru Besar Pangan dan Gizi dari Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof Dr Ir Ali Khomsan, MS merekomendasikan kepada orang-orang yang ingin mencapai berat badan normal untuk berjalan dengan kecepatan 5 km per jam setiap hari sekaligus sebagai salah satu cara menjalani gaya hidup aktif.
-
Kenapa minuman sehat penting saat diet? Ketika Anda sedang menurunkan berat badan, konsumsi makanan dan minuman sehari-hari merupakan hal yang perlu diperhatikan.
-
Bagaimana cara mengurangi asupan kalori dalam diet sehat? "Kurangi 500 kalori selama misalnya target turun berat badan 4 kg, jadi targetnya dalam satu minggu harus turun sekitar 1 kg, itu harus rutin melakukan olahraga rutin 3-5 kali per minggu dengan durasi 150 menit per minggu artinya setiap kali olahraga itu bisa 40-45 menit minimal," jelas Firlianita.
-
Bagaimana cara memilih makanan yang tepat untuk diet sehat? Nggak hanya mengontrol asupan lemak di dalam tubuh, penting juga nih untuk tetap selektif memilih jenis makanan yang dikonsumsi. Ada beberapa alternatif makanan sehat bernutrisi yang bisa dicoba untuk mencegah timbunan lemak di perut. Misalnya saja makanan tinggi serat dan kaya karbohidrat kompleks seperti sayur, buah dan gandum. Selain itu, makanan tinggi protein seperti daging tanpa lemak, ikan dan kacang-kacangan. Terakhir, makanan dengan lemak sehat seperti alpukat, kedelai dan yogurt.
-
Bagaimana cara memilih diet yang aman dan sehat? Cara menentukan diet yang tepat kedua dengan pastikan untuk melakukannya yang sehat dan aman. Kebanyakan orang melakukan diet dengan langsung mengubah secara drastis pola makan sehari-hari. Hal ini tidak benar dilakukan. Sebaiknya lakukan diet dengan sehat dan aman. Jika diet dilakukan secara ekstrem, tubuh berisiko mengalami kekurangan nutrisi penting, membuat hormon tidak stabil, dan malah menimbulkan masalah baru bagi kesehatan.
-
Kapan diet menjadi lebih mudah? Jika Anda berhasil di hari pertama dan kedua, seharusnya di hari ketiga akan menjadi lebih mudah.
-
Mengapa penting untuk melakukan diet defisit kalori dengan cara yang sehat? Namun, diet defisit kalori bukanlah hal yang bisa dilakukan sembarangan. Jika tidak dilakukan dengan benar, diet ini bisa berdampak negatif bagi kesehatan, seperti kekurangan gizi, lemas, pusing, atau bahkan gangguan metabolisme.
"Berjalan kaki sekitar lima kilometer per jam itu dianggap jalan kaki cepat. Kalau kita menambahkan lima kilometer per jam, atau 4000 hingga 6000 langkah sehari, maka kita bisa mencapai orang yang aktif, 10.000 langkah sehari," terangnya beberapa waktu lalu dilansir dari Antara.
Prof Ali mengatakan jalan kaki cepat tergolong aerobik dan ini berpengaruh pada penurunan berat badan. Hal berbeda terjadi saat seseorang berlari kencang hingga terengah-engah.
"Ketika anda ngos-ngosan karena anda berlari kencang, itu tidak lagi menjadi aerobik tetapi anaerobik. Kalau menjadi anaerobik itu tidak diharapkan adalah ketika tidak berpengaruh pada penurunan berat badan. Oleh karena itu yang aerobik yang diharapkan," kata dia.
Sebuah studi yang dilakukan mahasiswa program doktor di IPB memperlihatkan orang-orang bertubuh gemuk yang berjalan kaki 60 menit memiliki berat badan, indeks massa tubuh, dan lingkar pinggang lebih baik ketimbang mereka yang berjalan kaki selama 40 menit.
Prof Ali membuktikan sendiri, berjalan kaki rutin lima hari dalam sepekan yang dia lakukan tak kunjung membuat berat badannya turun. Rupanya kecepatan saat berjalan menjadi salah satu faktor yang berpengaruh.
"Mahasiswa yang diuji coba memakai alat yang mengukur kecepatan dan dia taat pada alat dipakai. Itu menyebabkan hasil yang signifikan," kata dia.
Dia menambahkan, merujuk data Riset Kesehatan Dasar 2013 dan 2018, sekitar sepertiga orang Indonesia kurang beraktivtas fisik dan tren penyakit degeneratif semakin meningkat. Kurangnya aktivitas fisik, timbulnya obesitas, berdampak pada penyakit tidak menular.
Menurut Prof Ali, orang Indonesia sehari melangkah sekitar 3500, sehingga jumlah langkah yang tercapai maksimal sekitar 7000 langkah per hari dari target 10.000 langkah per hari dan ini bahkan harus ditambah latihan setiap satu jam sebagai langkah tambahan.
"Rekomendasinya dalam seminggu kita bisa exercise 150 menit minimal dua hari per minggu. Kalau bisa lima hari per minggu itu sangat bagus," terang Prof Ali.
(mdk/RWP)