Kalahkan obat, ganja lebih efektif atasi 5 penyakit ini!
Dibanding obat yang umum digunakan dokter, ternyata ganja lebih ampuh untuk mengatasi lima penyakit ini!
Posisi ganja di mata kesehatan hingga saat ini masih kontroversial. Banyak penelitian yang sudah mengungkap manfaat ganja sebagai salah satu tanaman obat yang bisa digunakan untuk merawat beberapa penyakit. Namun di sisi lain penelitian juga menunjukkan bahwa merokok ganja bisa memicu masalah pada jantung dan pernapasan, bahkan bisa berujung pada kematian.
Meski begitu, melalui percobaan dan penelitian para ahli menemukan bahwa ganja bisa digunakan sebagai obat untuk merawat dan menyembuhkan beberapa penyakit. Ganja diklaim memiliki efek yang lebih baik dibandingkan dengan obat untuk mengatasi lima penyakit berikut ini, seperti dilansir oleh Daily Health Post (13/10).
-
Bagaimana proses penghapusan ganja dari daftar obat terlarang? CND telah mempertimbangkan rekomendasi WHO sejak tahun 2018 dan menyetujui pemungutan suara secara langsung di Wina pada bulan Desember 2020.
-
Siapa yang memutuskan untuk menghapus ganja dari daftar obat terlarang? Ke-53 Negara Anggota CND, badan pembuat kebijakan narkoba utama PBB, memilih untuk menghapuskan ganja dari Daftar tersebut.
-
Kapan ganja dan resin ganja direklasifikasi? Pada 2 Desember 2020, UN Commission on Narcotic Drugs (CND) atau badan pembuat kebijakan narkoba di PBB mengklasifikasikan ulang ganja dan resin ganja ke dalam daftar internasional untuk mengakui nilai medisnya.
-
Dimana kue ganja tersebut ditemukan? Dari hasil kerja sama tersebut ditemukan ganja yang dicampur dengan kue seberat 278,2 gram dari Kota Medan, Sumatera Utara.
-
Siapa yang bisa memanfaatkan tanaman herbal untuk kesehatan? Memanfaatkan tanaman obat untuk pengobatan dan pencegahan penyakit telah menjadi bagian dari tradisi berbagai budaya di seluruh dunia.
-
Apa yang dilakukan oleh dua mahasiswa di Sulsel terkait ganja? Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sulawesi Selatan menangkap dua mahasiswa berinisial MR dan MA karena terlibat kasus peredaran narkotika jenis ganja. Modus peredaran ganja dilakukan kedua mahasiswa tersebut terbilang baru, yakni dengan mencampurkan dengan cookies atau kue kering.
ADHD
ADHD adalah salah satu kondisi anak yang terlalu hiperaktif dan kesulitan untuk fokus dan memusatkan perhatian mereka. Dokter biasanya akan memberikan obat Ritalin terhadap anak yang mengalami ADHD. Ritalin diketahui memiliki efek samping seperti diare, sakit kepala, kesulitan tidur, dan sakit perut. Tentunya hal ini akan sangat mengganggu anak, apalagi peneliti juga menemukan banyaknya anak yang sekarat karena penggunaan Ritalin dalam jangka panjang.
Sementara itu, Dr David Bearman, seorang peneliti ganja menjelaskan bahwa ganja lebih efektif untuk mengatasi ADHD. Zat dalam ganja akan meningkatkan dopamin pada anak. Efek ini hampir sama dengan Ritalin namun tidak memberikan efek samping yang buruk untuk anak seperti obat tersebut. Ini karena meski efeknya sama dengan Ritalin, ganja memiliki cara kerja yang berbeda dan lebih alami.
Kanker
Secara medis, tahapan untuk mengobati kanker banyak sekali. Mulai dari kemoterapi, mengonsumsi obat, penyinaran, dan lainnya. Biaya yang dikeluarkan untuk pengobatan kanker juga tak bisa dibilang sedikit. Namun peneliti telah menemukan bahwa ganja cukup efektif untuk digunakan melawan kanker.
Peneliti mengetahui bahwa sel kanker sangat responsif terhadap ganja. Sel kanker akan langsung mati jika terkena ganja. Bahkan jika kanker tersebut terletak di tempat yang berbeda, termasuk otak. paru-paru, dan payudara, semuanya bisa 'ditangkap oleh terapi ganja. Ini karena zat dalam ganja yang bernama ceramide akan langsung melakukan kontak dengan VEGF, yaitu zat dalam tubuh yang berkaitan dengan pertumbuhan tumor. Ketika ceramide mengenai VEGF, sel kanker akan langsung mati dan tidak mempengaruhi sel yang masih sehat.
Epilepsi
Orang yang memiliki epilepsi biasanya diberikan obat anti-epilepsi. Ini dianggap cukup dan bisa mengatasi sakit orang tersebut. Padahal obat tersebut memiliki efek samping yang buruk seperti depresi, halusinasi, hingga koma dan bisa berujung pada kematian.
Di sisi lain, ganja bisa memberikan efek pengobatan yang sama untuk epilepsi tanpa efek samping yang berbahaya. Sebuah penelitian mengungkap bahwa cannabimimetic bisa menghilangkan kejang pada epilepsi dengan efektif. Zat dalam ganja akan menghentikan kejang dengan mengaktifkan reseptor CB1 dalam tubuh, dan tak menimbulkan efek samping yang parah.
Fibromyalgia
Fibromyalgia adalah salah satu kondisi khusus yang baru ditemukan oleh peneliti. Namun kondisi ini menjadi lebih sering terjadi baru-baru ini. Fibromyalgia adalah sakit pada otot seluruh tubuh. Namun penyakit ini tidak dikategorikan sebagai penyakit autoimun.
Penelitian mengungkap bahwa penggunaan ganja untuk mengobati penyakit ini 95 persen efektif. Sekitar 62 persen pasien yang menggunakan ganja untuk pengobatan penyakit ini bahkan mengaku sangat efektif dibandingkan dengan obat lainnya seperti Duloxetine, Pregabalin, dan lain-lain.
Multiple Sclerosis (MS)
Penyakit ini merupakan penyakit kronis pada sistem saraf pusat, yaitu otak dan jaringan saraf. Selama ini dokter menggunakan obat yang cukup populer untuk mengobati multiple sclerosis (MS). Obat MS bekerja dengan menahan sel darah putih agar tidak menyerang saraf.
Sementara itu, penelitian mengungkap bahwa ganja memberikan efek yang efektif untuk meredakan rasa sakit dan mencegah infeksi otak. Ganja juga bisa melindungi sum-sum tulang belakang serta mencegah peradangan pada MS.
Itulah beberapa penyakit yang ternyata lebih efektif jika dirawat menggunakan ganja dibandingkan dengan obat biasa. Meski begitu, bukan berarti ganja bisa digunakan langsung tanpa pengawasan dokter untuk menyembuhkan penyakit di atas. Ganja yang digunakan untuk pengobatan bisa jadi sudah mengalami proses yang menghilangkan efek buruk ganja untuk tubuh, atau melalui terapi yang hanya bisa dilakukan oleh paramedis.