kebiasaan Menggigit Kuku atau Menarik rambut Bisa Jadi Tanda Adanya Masalah Psikologi
Kebiasaan menggigit kuku ini sendiri bisa digolongkan sebagai body-focused repetitive behaviors (BFRBs). Hal ini merupakan masalah mental yang membuat seseorang menariki rambut, mencabuti kulit, atau menggigit kuku.
Menggigit kuku sudah menjadi kebiasaan yang tidak bisa dihilangkan bagi beberapa orang. Kebiasaan ini sering tiba-tiba dilakukan kapan saja tanpa memperhatikan waktu.
Kebiasaan menggigit kuku ini sendiri bisa digolongkan sebagai body-focused repetitive behaviors (BFRBs). Hal ini merupakan masalah mental yang membuat seseorang menariki rambut, mencabuti kulit, atau menggigit kuku.
-
Mengapa kesehatan mental sangat penting? Sebab, kesehatan mental merupakan salah satu hal yang perlu diperhatikan pada setiap manusia. Sejatinya, kesehatan mental sama pentingnya dengan kondisi jasmani seseorang.
-
Apa itu mental health? Mental health adalah istilah bahasa Inggris yang berarti kesehatan mental. Ini merujuk kepada kondisi kesehatan mental atau pikiran yang dimiliki seseorang. Layaknya fisik, kesehatan mental juga perlu dijaga untuk meningkatkan kualitas hidup.
-
Siapa yang berperan dalam meningkatkan kesadaran tentang kesehatan mental? Dengan ajakan "Start the Conversation" atau "Memulai Percakapan," semua pihak, dari individu, keluarga, hingga komunitas, diharapkan lebih proaktif dalam membicarakan kesehatan mental.
-
Apa definisi dari mental health? Mental health adalah kondisi kesehatan yang mencakup kesejahteraan emosional, psikologis, dan sosial seseorang. Hal ini mencakup bagaimana seseorang merasakan, berpikir, dan berperilaku dalam kehidupan sehari-hari.
-
Bagaimana caranya untuk menjaga kesehatan mental? Mari kita berjanji pada diri sendiri bahwa kita tidak akan pernah menganggap enteng kesehatan mental.
-
Bagaimana kesehatan mental memengaruhi kesehatan fisik? Sejumlah penelitian telah menemukan bahwa penyakit mental dapat mempercepat penuaan biologis, bermanifestasi sebagai peningkatan tingkat penyakit kardiovaskular dan penyakit terkait usia lainnya.
Dilansir dari Her, diketahui bahwa perilaku seperti menggigit kuku ini menjadi penanda adanya suatu masalah lain. Kebiasaan ini diketahui menjadi pertanda berbagai macam hal mulai dari kecemasan hingga OCD.
Tara Peris, profesor di bidang psikiatri dan pengetahuan biobehavioral menyebut bahwa terdapat kesamaan antara kebiasaan ini dengan OCD.
"Terdapat sebuah persamaan yang dapat dikenali antara OCD dan BFRBs ini," tulisnya.
"Pertama, kedua perilaku ini melibatkan tindakan repetitif yang menyebabkan masalah untuk seseorang. Kedua, beberapa orang dengan BFRBs menunjukkan indikasi bahwa mereka memiliki kepercayaan mengenai rambut mereka yang tampak lebih 'obsesif' dan 'perfeksionis' secara alami," sambungnya.
Tara Peris menjelaskan bahwa mendefinisikan apakah BFRBs yang dilakukan tersebut kompulsif atau impulsif dapat membantu dalam perawatan. Namun hal ini juga tentu saja berbeda dari satu orang dengan orang lain.
"Perawatan harus sangat memperhatikan perbedaan ini dan tidak membuat asumsi mengenai apa yang mendorong perilaku ini pada masing-masing individu," tulis Peris.
"Profesional di bidang kesehatan mental harus mendekati setiap pasien sebagai pribadi yang unik; mengetahui apa fungsi BFRBs bagi masing-masing pasien, serta menentukan penanganan apa yang tepat untuk masing-masing individu," tambahnya.
Oleh karena itu, menghentikan kebiasaan ini juga tak bisa dilakukan dengan sangat mudah dan butuh pengetahuan yang tepat. Dengan penanganan dan diagnosis yang tepat, masalah ini bakal bisa diatasi.
Baca juga:
Menonton Film Spiderman dan Antman Bisa Kurangi Phobia yang Dimiliki Seseorang
Begini Cara Udara Panas Pengaruhi Emosi Seseorang Sehingga Dia Mudah Marah
Sering Terbalik, Ini Sebenarnya Perbedaan Halusinasi dan Delusi
Ini yang Perlu Dilakukan Terhadap Anak Korban Bullying atau Perundungan
Ini Waktu yang Kamu Butuhkan untuk Menurunkan Kadar Stres di Alam Bebas
Sejumlah Bahaya yang Mengancam di Balik Senyuman yang Muncul Ketika Depresi
Orangtua Perlu Siapkan Mental Anak Ketika Beranjak Dewasa