Apakah Tukang Selingkuh Bisa Tobat dan Tidak Mengulangi Perbuatannya? Ini Penjelasannya Secara Psikologis
Perselingkuhan telah menjadi fenomena yang kerap ditemui dalam berbagai hubungan.
Anda mungkin pernah mendengar cerita tentang seseorang yang dikhianati oleh pasangannya, atau bahkan mungkin Anda sendiri pernah mengalaminya. Ketika berada dalam situasi di mana pasangan telah mengkhianati Anda beberapa kali, muncul pertanyaan penting: apakah seorang tukang selingkuh bisa benar-benar berubah?
Jawabannya tidak sesederhana itu, karena kemampuan seseorang untuk berubah sangat bergantung pada faktor pribadi dan psikologis yang mendalam. Ada beberapa aspek penting yang harus dipahami sebelum memutuskan apakah seorang tukang selingkuh dapat memperbaiki diri.
-
Kenapa pasangan selingkuh? Meskipun ada kemungkinan mereka hanya sibuk dengan pekerjaan atau aktivitas lainnya, perubahan frekuensi dan lama waktu yang dihabiskan di luar rumah yang tidak sesuai dengan kebiasaan sebelumnya harus diwaspadai.
-
Siapa yang sering mengalami dampak psikologis selingkuh? Korban perselingkuhan sering mengalami dampak psikologis yang serius, seperti stres, kecemasan, dan depresi. Mereka juga mungkin mengalami keraguan diri dan harga diri yang rendah.
-
Apa dampak perselingkuhan bagi pelaku? Beberapa dampak perselingkuhan bagi pelaku seperti perasaan bersalah, stres, kesehatan jantung, hingga kelelahan mental.
-
Apa ciri utama pasangan selingkuh? Ciri pertama dari pasangan yang tengah berselingkuh adalah kebiasaan sering menyembunyikan ponsel.
-
Kenapa pelaku perselingkuhan merasa bersalah? Orang yang berselingkuh akan merasa bersalah karena telah berbohong, menyakiti, dan tidak mampu menjaga kepercayaan pasangan.
-
Bagaimana perselingkuhan bisa mengakibatkan kelelahan mental? Akibatnya, kondisi mental mengalami kelelahan. Di mana pikiran terus bergerak mencari solusi masalah, mempertimbangkan risiko dan peluang, hingga menyeimbangkan dengan kehidupan keluarga, anak-anak, kolega kerja, dan lain sebagainya.
Penyebab Seseorang Menjadi Tukang Selingkuh
Sebelum membahas apakah seorang tukang selingkuh bisa berubah, penting untuk memahami penyebab di balik perilaku ini. Perselingkuhan bukanlah perilaku yang sederhana; ia adalah tindakan yang kompleks dan sering kali didasari oleh berbagai alasan yang berlapis. Mengetahui penyebabnya dapat memberikan wawasan lebih dalam tentang apa yang sebenarnya terjadi dalam pikiran seorang tukang selingkuh.
1. Merasa Ada yang Kurang
Ada kalanya seseorang berselingkuh karena merasa ada yang kurang dalam hubungannya. Misalnya, ia mungkin merasa bahwa pasangannya hanya menyayangi dirinya karena materi atau status sosial. Karena itu, ia mencari orang lain yang bisa menghargai sifat-sifat lain dalam dirinya, seperti sifat humoris atau kepribadian lainnya yang mungkin tidak terasa dihargai oleh pasangannya.
Namun, sering kali pandangan ini tidak sepenuhnya benar. Bisa jadi pasangan sebenarnya menghargai dirinya sepenuhnya, tetapi karena kurangnya rasa percaya diri, ia tidak menyadari hal tersebut. Ini menunjukkan bahwa orang yang sering berselingkuh biasanya adalah pribadi yang tidak percaya diri.
2. Terintimidasi oleh Pasangan
Salah satu alasan umum mengapa seseorang berselingkuh adalah perasaan terintimidasi oleh pasangannya. Linda Hatch, Ph.D., seorang pakar psikologi klinis dan anggota American Psychological Association, menjelaskan bahwa ketika seseorang merasa bahwa pasangannya jauh lebih sempurna atau sukses, ia mungkin akan merasa minder dan mencari orang lain yang bisa membuatnya merasa lebih baik.
3. Maniak Seks
Beberapa orang yang secara terus-menerus berselingkuh juga mungkin mengalami gangguan yang lebih serius, seperti maniak seks. Maniak seks adalah kondisi di mana seseorang tidak dapat mengendalikan nafsu seksualnya yang sangat besar, meskipun ia sudah memiliki pasangan. Ini adalah masalah psikologis serius yang membuat seseorang terus mengulangi perselingkuhan, meskipun telah ketahuan sebelumnya.
Apakah Tukang Selingkuh Bisa Berubah?
Tukang selingkuh bisa saja berubah dan menghentikan kebiasaannya, namun hal ini tidak mudah. Merasa kasihan pada pasangan yang telah disakiti tidak cukup untuk mencegah seseorang berselingkuh di masa depan. Untuk benar-benar berubah, seseorang harus memahami akar permasalahan yang ada dalam dirinya sendiri, bukan hanya pada pasangannya.
Selingkuh adalah pilihan yang diambil oleh individu tersebut, dan tidak ada yang bisa dilakukan oleh pasangan untuk mengendalikan perilaku ini. Oleh karena itu, selama seseorang belum benar-benar memahami alasan di balik tindakannya, perubahan akan sulit untuk dicapai.
Cara Mengubah dan Menghentikan Keinginan Selingkuh
Menurut Jay Kent-Ferraro, Ph.D., seorang pakar psikologi klinis dan konseling, fokus utama bukanlah pada apakah tukang selingkuh bisa berubah, melainkan pada apa yang mendorong seseorang untuk mengkhianati pasangannya dan mengapa caranya adalah dengan berselingkuh. Menjawab pertanyaan-pertanyaan ini adalah langkah pertama menuju perubahan yang sejati.
Sebagai contoh, jika seseorang menyadari bahwa ia merasa minder terhadap pasangannya, langkah selanjutnya adalah mengatasi perasaan minder tersebut. Ini bisa dilakukan melalui komunikasi yang lebih jujur dengan pasangan atau dengan mengembangkan diri untuk meningkatkan rasa percaya diri. Dengan begitu, hasrat untuk berselingkuh pun dapat diredam.
Namun, memahami alasan di balik perselingkuhan bukanlah hal yang mudah. Dibutuhkan kepekaan dan pemahaman diri yang mendalam. Oleh karena itu, konseling psikologis dengan terapis bisa menjadi solusi yang efektif. Terapis akan membantu menganalisis pola pikir dan memberikan strategi untuk menghindari perselingkuhan di masa depan. Tanpa bantuan profesional, perubahan yang signifikan dalam perilaku seorang tukang selingkuh akan sangat sulit dicapai.
Pada akhirnya, meskipun tukang selingkuh bisa berubah, proses ini membutuhkan usaha yang besar, kejujuran terhadap diri sendiri, dan sering kali, bantuan dari seorang profesional. Ini adalah perjalanan yang panjang, tetapi bukan tidak mungkin untuk dijalani.