Kelamaan jomblo bikin cepat mati?
Jangan terlalu jomblo sebab mampu membahayakan kesehatan Anda
Sebuah penelitian mengejutkan yang dilansir dari healthmeup.com menyebutkan bahwa mereka yang terlalu lama hidup sendiri serta memilih untuk hidup sendiri memiliki risiko yang lebih tinggi untuk terkena kematian dini. Temuan ini sendiri berasal dari penelitian yang melibatkan 1.090 pasien stroke di Swedia bagian barat. Hasilnya, 36% pasien yang hidup sendiri meninggal dalam waktu 12 tahun setelah terkena stroke. Sementara kasus ini hanya terjadi 17% pada mereka yang memiliki pasangan.
"Di antara penyebab yang mungkin, mereka yang hidup sendiri biasanya cenderung tidak terlalu memperhatikan kesehatan tubuh mereka. Mereka kurang menerapkan hidup sehat dan mereka cenderung untuk tidak langsung mengambil penanganan kesehatan untuk menyembuhkan penyakit mereka," terang Dr Petra Redfors, peneliti dari Ischemic Stroke. "Perilaku ini diperparah lagi ketika mereka tidak memperhatikan gaya hidup yang mereka jalani. Sementara saat mereka memiliki pasangan, setidaknya ada orang yang perhatian dengan kesehatan mereka."
Stroke adalah penyakit yang terjadi karena tingginya tekanan di pembuluh darah. Penyakit ini sering disebabkan karena tingginya kandungan lemak yang tersumbat di pembuluh darah.
Baca juga:
Awas, polusi udara bisa bikin berat badan naik!
Hati-hati, ini 6 efek buruk terlalu banyak mengonsumsi permen karet
Muntah berat di awal kehamilan, tanda janin adalah perempuan
-
Apa yang dimaksud dengan stroke? Stroke adalah kondisi medis yang terjadi ketika pasokan darah ke otak terganggu atau terhenti, biasanya karena penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah di otak. Hal ini menyebabkan sel-sel otak tidak mendapatkan pasokan oksigen dan nutrisi yang cukup, sehingga menyebabkan kerusakan pada jaringan otak.
-
Apa itu Stroke? Stroke adalah kondisi yang terjadi ketika suplai darah ke otak terhenti atau terganggu. Ketika otak tidak mendapatkan cukup oksigen dan nutrisi dari aliran darah, sel-sel otak mulai mati dalam beberapa menit.
-
Bagaimana cara mengenali gejala stroke? Beberapa gejala umum yang biasa muncul pada stroke adalah: Kesulitan berbicara atau memahami ucapan: Pada stroke, bagian otak yang mengendalikan fungsi berbicara dapat terganggu. Pasien mungkin mengalami kesulitan dalam mengucapkan kata-kata dengan jelas atau memahami apa yang orang lain katakan. Kesulitan bergerak atau kelemahan pada satu sisi tubuh: Stroke dapat menyebabkan kelemahan atau mati rasa pada salah satu sisi tubuh. Seseorang mungkin mengalami masalah dalam menggerakkan lengan atau kaki, atau kesulitan mengangkat benda-benda ringan. Gangguan penglihatan: Stroke juga dapat mempengaruhi penglihatan seseorang. Beberapa gejala yang mungkin muncul adalah penglihatan kabur, hilangnya sebagian penglihatan, atau kesulitan melihat objek di satu sisi mata. Kesulitan berjalan atau kehilangan keseimbangan: Stroke dapat memengaruhi koordinasi gerakan dan keseimbangan tubuh. Orang yang mengalami stroke mungkin terlihat terhuyung-huyung, kesulitan berjalan dengan lancar, atau bahkan kehilangan keseimbangan secara keseluruhan. Sakit kepala hebat mendadak: Beberapa pasien juga melaporkan sakit kepala yang tiba-tiba dan sangat parah. Sakit kepala ini dapat terjadi secara mendadak dan berbeda dengan jenis sakit kepala biasa.
-
Dimana kesemutan terjadi pada penderita stroke? Gejala stroke dapat bervariasi tergantung pada area otak yang terkena, tetapi sering kali termasuk kesemutan atau mati rasa di satu sisi tubuh, kesulitan berbicara atau memahami ucapan, dan kebingungan mendadak.
-
Kapan Hari Stroke Sedunia diperingati? Setiap 29 Oktober, masyarakat dunia memperingati Hari Stroke Sedunia.
-
Bagaimana stroke iskemik terjadi? Stroke iskemik, disebabkan oleh pembekuan dan kurangnya aliran darah yang dapat berasal dari mana saja di dalam tubuh.