Kemenkes Sebut Masyarakat Salah Sangka Terhadap Manfaat Masker N95
Sekretaris Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, dr Achmad Yurianto, mengimbau masyarakat untuk membangun logikanya. Menurutnya, masyarakat perlu diedukasi beberapa hal, seperti etika batuk dan kegunaan dari masker itu sendiri.
Ketakutan masyarakat terhadap infeksi novel coronavirus atau virus corona membuat mereka melakukan segala cara untuk mencegah persebaran penyakit ini. Salah satunya adalah dengan menggunakan masker sehingga permintaan meningkat dan harganya terus melonjak.
Sekretaris Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, dr Achmad Yurianto, mengimbau masyarakat untuk membangun logikanya. Menurutnya, masyarakat perlu diedukasi beberapa hal, seperti etika batuk dan kegunaan dari masker itu sendiri.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana Pertempuran Wuhan berakhir? Pada 25 Oktober 1938, pasukan Jepang berhasil memasuki Wuhan setelah mengalahkan pertahanan Tiongkok.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Bagaimana para ilmuwan mengetahui virus mana yang berbahaya? Tim peneliti menggunakan sel amoeba untuk mengetahui virus apa yang berbahaya. Dalam penelitian, tim peneliti menemukan hanya satu virus yang dapat membunuh sel amoeba yaitu ‘lytic viruses’.
-
Kapan Pertempuran Wuhan terjadi? Pertempuran ini berlangsung pada 11 Juni 1938, mencakup serangkaian operasi militer yang terjadi antara pasukan Kekaisaran Jepang dan pasukan Republik Tiongkok di wilayah Wuhan, yang merupakan pusat politik, militer, dan ekonomi yang penting bagi Tiongkok pada masa itu.
-
Bagaimana mutasi virus Corona pada pria tersebut terjadi? Selama masa infeksi, dokter berulang kali mengambil sampel dari pria tersebut untuk menganalisis materi genetik virus corona. Mereka menemukan bahwa varian asli Omicron BA1 telah mengalami lebih dari 50 kali mutasi, termasuk beberapa yang memungkinkannya untuk menghindari sistem kekebalan tubuh manusia.
"Orang kalau batuk atau pilek, apapun penyebabnya mau virus atau bakteri seharusnya dia menggunakan masker supaya problem-nya tertahan di masker," kata Yurianto saat ditemui di kantor Kemenkes Jakarta.
Lebih lanjut, Yurianto mengatakan bahwa sebenarnya masker digunakan pada orang yang sakit, sehingga pada orang yang sehat tidak perlu memakai masker. Dengan logika yang salah, orang yang sebenarnya tidak terjangkit flu atau batuk dan kemudian berburu masker inilah yang menyebabkan harga masker melambung tinggi.
Yurianto lebih mengimbau masyarakat untuk tidak panik karena harga masker yang tinggi, dan meminta masyarakat tidak perlu memakai masker saat sendiri, atau jika tidak benar-benar butuh.
Masker N95, yang menjadi "primadona" selama hebohnya pemberitaan virus corona, menurut Yurianto tidak didesain untuk masker kesehatan, melainkan untuk tenaga laboratorium yang udaranya bersih supaya spora tidak masuk.
"Kalau mencoba di udara seperti ini setengah jam pasti engap karena porinya lembut banget, pasti kita susah napas," kata Yurianto.
"N95 tidak direkomendasi untuk ini, kecuali kita bekerja di laboratorium. Pakai masker yang biasa saja," dia menekankan.
Budaya Cuci Tangan
Selain masker, Yurianto juga menekankan logika mengenai budaya mencuci tangan. Menurut penurutan beliau, rata-rata orang memegang segitiga wajah (mata, hidung, mulut) dua kali dalam satu menit.
Jadi bukan hanya diri sendiri yang perlu diperhatikan, tetapi orang lain. Saat kita sedang mengenakan masker, dan ada orang yang tidak memakai masker tetapi dia batuk dan pilek, belum tentu kita dapat terhindar. "Misalnya, ada orang batuk enggak pakai masker, dia tutup pakai mulut, dan setelah itu dia memegang sesuatu, lalu kita memegangnya juga, itu bisa jadi kita dapat tertular," jelasnya.
Selanjutnya, mengenai penularan melalui ponsel pintar ditanggapi Yurianto dijawab Yurianto dengan kemungkinan.
"Menularnya lewat handphone, bisa saja. Asal ketika batuk, dan handphone-nya langsung dipinjam, ya bisa langsung ketularan," ujar Yurianto.
Yurianto juga menyampaikan bahwa peran besar Kemenkes adalah menyadarkan masyarakat agar mereka tahu betul apa yang harus dilakukan dan tidak. Hal ini bisa membantu agar harga masker ini di masyarakat tidak melonjak secara luar biasa.
Reporter: Lorenza Ferary
Sumber: Liputan6.com