Kenali Penyebab Munculnya Stres dan Kecemasan pada Anak
Terjadinya stres serta kecemasan pada anak ini bisa disebabkan oleh sejumlah faktor eksternal. Orangtua perlu memperkirakan penyebabnya dan mengetahui secara umum hal apa saja yang bisa memicu munculnya stres dan kecemasan pada anak.
Masalah stres dan kecemasan merupakan masalah kesehatan mental yang juga bisa dialami oleh anak-anak. Penting bagi orangtua untuk mengenali berbagai gejala dari terjadinya masalah ini pada anak.
Terjadinya stres serta kecemasan pada anak ini bisa disebabkan oleh sejumlah faktor eksternal. Untuk mengetahuinya, orangtua perlu mengenali tanda-tanda yang ditunjukkan pada anak atau sebisa mungkin berbicara dengan anak terkait kondisi yang mereka alami.
-
Bagaimana cara agar mata anak tetap sehat? Paparan sinar matahari, terutama cahaya alami, diyakini dapat membantu menjaga kesehatan mata dan mengurangi risiko masalah penglihatan.
-
Bagaimana cara ibu hamil anak kembar menjaga kesehatan? Dokter KSM Kebidanan dan Penyakit Kandungan RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, Dr. Med. Damar Prasmusinto, SpOG, Subsp.K.Fm, memberikan beberapa kiat penting untuk ibu yang mengandung anak kembar agar tetap sehat selama masa kehamilan.
-
Mengapa menjaga kesehatan rambut penting untuk anak? Bagi anak-anak, rambut yang sehat sangat penting untuk meningkatkan kepercayaan diri dan kenyamanan dalam beraktivitas sehari-hari.
-
Bagaimana cara menjaga kesehatan rambut anak selain dengan makanan? Kebiasaan ini mungkin terbilang sederhana namun dapat merusak rambut anak. Berikut adalah beberapa kebiasaan yang perlu dihindari: 1. Sering KeramasKeramas memang penting untuk menjaga kebersihan rambut, namun jika terlalu sering, kebiasaan ini justru bisa merusak rambut serta menyebabkan kulit kepala gatal dan kering. Terlalu sering keramas juga bisa menghilangkan pelembap alami rambut. 2. Jarang KeramasSebaliknya, jarang keramas juga dapat merusak rambut. Jika tidak keramas secara teratur, kulit kepala dapat menjadi berminyak, yang dapat menyebabkan ketombe dan membuat rambut lebih lengket. 3. Mengeringkan Rambut dengan Pengering RambutMengeringkan rambut dengan pengering rambut atau mencatok rambut bisa memicu kebotakan dini. Penggunaan alat-alat ini dapat membuat rambut semakin rontok dan rapuh. Sebaiknya, keringkan rambut dengan bantuan kipas atau angin alami. 4. Menyisir Rambut Saat BasahMenyisir atau menata rambut saat basah bisa merusak rambut. Pada saat basah, rambut cenderung meregang, dan jika disisir, kutikula rambut dapat rusak. Oleh karena itu, sebaiknya sisir rambut setelah rambut kering. 5. Tidur dengan Rambut BasahTidur dengan rambut yang masih basah dapat menyebabkan rambut rapuh dan mudah kering. Rambut basah terlalu lama dapat menyebabkan hygral fatigue, yaitu rambut kehilangan lapisan terluar akibat batang rambut terlalu lembap. Efeknya, rambut pun rapuh dan mudah kering. 6. Tidur dengan HairsprayMembiarkan hairspray semalaman juga merusak rambut. Hairspray dapat mengeringkan batang rambut dan menggumpal di kulit kepala, menyebabkan gatal, ketombe, hingga rambut rontok. Sebaiknya, membersihkan hairspray segera setelah penataan rambut. 7. Mengikat Rambut Saat TidurMengikat rambut saat tidur juga dapat merusak rambut. Mengikat rambut terlalu ketat dapat menyebabkan rambut patah atau rontok, serta membuat kulit kepala gatal.
-
Bagaimana cara agar badan bayi padat dan sehat? Untuk membantu bayi mendapatkan tubuh yang padat dan sehat, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan oleh orang tua atau pengasuh: Berikan Asupan Nutrisi yang Cukup dan Seimbang: Pastikan bayi mendapatkan asupan nutrisi yang cukup sesuai dengan usianya.
-
Kenapa belajar dari kesalahan penting untuk anak muda? Belajar dari kesalahan termasuk proses pendewasaan yang perlu dilakukan setiap orang. Bukan tanpa alasan, belajar dari kesalahan dapat memberikan berbagai manfaat bagi perkembangan diri, yaitu sebagai berikut:• Pengembangan Kemampuan Problem Solving: Kesalahan memberikan peluang untuk mengidentifikasi masalah dan mencari solusi. Melalui pengalaman, kita belajar untuk mengatasi kesalahan dan menemukan cara yang lebih baik untuk menangani situasi serupa di masa depan.
Berbicara dengan anak terutama ketika anak cukup terbuka dan mengetahui masalah mereka merupakan hal yang paling ideal bagi orangtua. Walau begitu, tak semua anak mampu menjelaskan permasalahan mereka atau juga kadang takut untuk membicarakannya dengan orangtua.
Pada kondisi seperti ini, orangtua perlu memperkirakan penyebabnya dan mengetahui secara umum hal apa saja yang bisa memicu munculnya stres dan kecemasan pada anak. Dilansir dari Verywell Family, berikut sejumlah penyebab umum munculnya stres pada anak.
Penyebab Stres pada Anak
Tekanan Akademis
Banyak anak mengalami kecemasan karena ingin meraih hasil terbaik di sekolah. tekanan akademis ini umum terjadi pada anak yang takut berbuat kesalahan atau takut tidak mampu melakukan apapun dengan baik.
Perubahan yang Terjadi di Keluarga
Perubahan yang drastis seperti perceraian orangtua, pindah rumah, atau lahirnya adik bisa menimbulkan goncangan pada kehidupan anak yang berujung stres dan kecemasan. Adanya kerabat atau keluarga yang meninggal atau sakit juga bisa menimbulkan stres dan kecemasan pada anak.
Kondisi Orangtua
Kondisi orangtua yang tidak stabil baik secara pekerjaan dan penghasilan juga bisa mempengaruhi kondisi mental anak. Hal ini bisa menimbulkan keinginan anak untuk membantu meringankan beban orangtua namun di sisi lain juga menimbulkan perasaan tak berdaya pada mereka yang bisa memicu stres.
Penyebab dari Sekolah
Bullying
Bullying merupakan masalah serius yang bisa dialami oleh anak-anak dan bisa berujung pada kekerasan fisik. Anak yang di-bully cenderung merasa malu dan rendah diri. Kondisi ini juga kerap disembunyikan dari orangtua dan guru karena ketakutan tampak lemah.
Popularitas di Sekolah
Pada usia anak-anak, banyak anak ingin menjadi populer dan disukai di sekolah. Kondisi ini menyebabkan mereka berusaha menyesuaikan diri untuk diterima dan menjadi populer. Sayangnya, hal ini kadang tidak berjalan lancar dan menimbulkan masalah berupa kecemasan dan stres.
Jadwal yang Terlalu Padat
Pada usia anak-anak, selain jadwal sekolah, kerap terdapat jadwal-jadwal les yang menyita banyak waktu. Hal ini bisa membuat anak menjadi sangat lelah dan berujung menimbulkan stres.
Penyebab dari yang Ditonton atau Dibaca
Berita Bencana
Adanya berita mengenai bencana alam, pandemi, atau hal berbahaya lain bisa menimbulkan ketakutan pada anak. Berita-berita buruk yang didengar dan ditonton oleh anak ini bisa membuat mereka menjadi khawatir dan berujung munculnya stres.
Cerita Seram yang Baru Dibaca atau Ditonton
Cerita fiksi terutama cerita horor yang baru ditonton oleh anak juga bisa menjadi sumber kecemasan dan stres. Anak bisa sangat terpengaruh dengan ketakutan yang mereka dapatkan dari film atau buku. Hal ini juga mungkin bisa dialami oleh anak dari game yang dimainkan.
Mengetahui gejala serta penyebab ketakutan dari stres dan kecemasan yang dialami anak merupakan tahapan penting yang perlu dilakukan orangtua. Pada tahap selanjutnya, orangtua perlu untuk membantu mengatasi stres dan kecemasan anak ini baik secara mandiri atau dengan bantuan tenaga profesional.
(mdk/RWP)