Ketahui Dampak Kondisi Gigi Ompong pada Orang Dewasa, Bisa Ganggu Kemampuan Mengunyah
Kehilangan gigi atau kondisi gigi ompong yang tidak segera ditangani dapat mengganggu kemampuan mengunyah dan buat wajah jadi terlihat keriput.
Kehilangan gigi atau kondisi gigi ompong yang dibiarkan terlalu lama dapat berdampak pada kemampuan fisik serta penampilan wajah seseorang.
"Jika kehilangan gigi ini dibiarkan dalam waktu lama, dampaknya akan mempengaruhi kemampuan fisik serta estetika wajah," ujar Ketua Departemen Prostodonsia Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, drg. Murti Indrastuti, M.Kes., Sp.Pros (K).
-
Apa saja penyebab utama gigi ompong? Berikut beberapa penyebab gigi ompong di usia muda yang merdeka.com lansir dari berbagai sumber: Penyebab Gigi Ompong di Usia Muda Gigi ompong adalah kondisi di mana gigi menjadi longgar atau bahkan lepas dari tempatnya.
-
Mengapa karang gigi berbahaya bagi kesehatan? Karang gigi dapat membuat masalah pada kesehatan mulut dan bahkan menyebabkan penyakit gusi.
-
Kenapa gigi gingsul bisa menimbulkan masalah kesehatan? Mempunyai gigi gingsul terkadang menjadi dilema. Gigi gingsul dianggap bisa mempermanis tampilan, akan tetapi bila ingin mengikuti saran medis, gigi yang tak tumbuh pada tempatnya sebaiknya memang perlu mendapat penanganan. Sebab, gigi gingsul atau maloksusi gigi lainnya bisa menimbulkan beragam masalah, contohnya:* Mengganggu proses mengunyah atau menggigit makanan.* Cedera gusi akibat proses mengunyah.* Gigi tidak berfungsi dengan baik. * Membersihkan sulit menjadi lebih sulit sehingga meningkatkan risiko kerusakan gigi, gigi berlubang, dan radang gusi.* Bicara cadel. * Menurunkan kepercayaan diri (untuk sebagian orang).
-
Apa penyebab utama kista gigi? Berikut adalah beberapa penyebab utama kista gigi:1. Infeksi Gigi:Infeksi pada akar gigi atau jaringan sekitarnya akibat gigi berlubang atau kerusakan gigi yang tidak diobati dapat menyebabkan terbentuknya kista gigi.
-
Siapa yang rentan mengalami gigi ompong? Risiko cedera gigi dapat meningkat pada mereka yang berpartisipasi dalam olahraga kontak atau aktivitas fisik yang berisiko, serta pada individu yang sering terjatuh atau terkena kekerasan pada wajah.
-
Apa yang dimaksud dengan karang gigi? Karang gigi adalah masalah besar mengganggu kesehatan gigi seseorang. Gigi tertutupi oleh enamel, yaitu zat terkeras yang ada di tubuh manusia. Setiap hari, gigi juga perlu mendapatkan perawatan. Jika gigi tidak dirawat dan plak gigi dibiarkan maka plak akan menumpuk dan mengeras. Plak yang mengeras akan melahirkan karang gigi.
Tanpa adanya gigi, tulang rahang secara perlahan akan mengalami penyusutan. Menurut Murti, kondisi ini pada akhirnya akan membuat wajah terlihat lebih tua dan cekung. Hal ini tidak hanya berdampak pada penampilan, tetapi juga menyebabkan otot-otot wajah kehilangan penopang. Akibatnya, wajah akan tampak lebih berkerut, dengan perubahan seperti sudut mulut yang menurun, bibir yang semakin tipis, dan tampilan bibir atas yang lebih panjang. Bahkan, hilangnya dukungan pada bibir atas dapat membuat hidung terlihat lebih besar.
Gigi Ompong Pengaruhi Pelafalan Bicara
Selain itu, Murti menambahkan bahwa kehilangan gigi juga berdampak pada kemampuan berbicara. Ketika satu atau beberapa gigi hilang, pelafalan dalam berbicara akan berubah, sehingga pengucapan menjadi kurang jelas dan mengganggu komunikasi sehari-hari. Dampak lainnya adalah terganggunya kemampuan mengunyah, yang membatasi jenis makanan yang dapat dikonsumsi. Kesulitan ini berpotensi menyebabkan kekurangan gizi karena keterbatasan dalam mengonsumsi makanan yang bervariasi.
Penyebab Gigi Ompong
Murti mengungkapkan bahwa kehilangan gigi dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Beberapa di antaranya adalah:
- perilaku buruk dalam menjaga kesehatan gigi
- cedera akibat kecelakaan
- konsumsi makanan tinggi gula yang dapat menyebabkan gigi berlubang
- periodontitis atau infeksi gusi yang parah
- kebiasaan merokok
- serta kondisi lainnya.
Di Indonesia, masalah kesehatan gigi, termasuk gigi berlubang dan kehilangan gigi, cukup umum. Data dari Kementerian Kesehatan tahun 2023 menunjukkan bahwa 21 persen populasi mengalami kehilangan atau pencabutan gigi. Prevalensi ini paling tinggi pada kelompok usia 65 tahun ke atas, mencapai 46,5 persen.
Menggunakan Gigi Palsu
Untuk mengatasi masalah kehilangan gigi atau gigi yang ompong, salah satu solusi yang dapat dipilih adalah penggunaan gigi palsu atau gigi tiruan. Menurut Murti, gigi palsu tidak hanya berfungsi untuk menggantikan gigi yang hilang, tetapi juga berperan penting dalam aktivitas berbicara, mengunyah, dan menelan. Selain itu, gigi palsu juga berfungsi sebagai penopang otot-otot wajah, sehingga sangat membantu dalam mempertahankan struktur wajah agar tetap terlihat baik.
“Secara umum, perawatan gigi palsu relatif mudah dan tidak memerlukan operasi. Namun, jenis solusi yang dipilih akan disesuaikan dengan kondisi kesehatan pasien setelah dilakukan pemeriksaan menyeluruh,” tutur Murti.
Dengan begitu, penting bagi setiap individu yang mengalami masalah gigi untuk berkonsultasi dengan dokter gigi agar mendapatkan perawatan yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan mereka.