Ketahui Perbedaan Antara Vaksin Polio Suntik dan Vaksin Tetes, Mana yang Lebih Baik untuk Anak?
Terdapat dua jenis vaksin polio yaitu berupa suntik dan tetes yang bisa diberikan pada anak. Apa perbedaannya?
Sebagai orang tua, kita ingin memberikan yang terbaik bagi buah hati, termasuk dalam hal kesehatan. Imunisasi polio adalah salah satu langkah penting untuk melindungi anak dari penyakit melumpuhkan ini.
Namun, tahukah Anda bahwa terdapat dua jenis vaksin polio yang tersedia, yaitu vaksin suntik (IPV) dan tetes (OPV)? Memilih jenis vaksin yang tepat untuk anak Anda bisa membingungkan.
-
Bagaimana cara mencegah polio? Cara paling efektif untuk mencegah polio bagi anak-anak adalah dengan memberikan vaksin polio.
-
Apa itu polio? Polio adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus polio dan bisa menyebabkan kelumpuhan permanen pada anak-anak.
-
Kapan gejala polio muncul? Gejala polio ini muncul dalam waktu 1 minggu setelah terinfeksi.
-
Bagaimana cara penularan polio? Polio, atau poliomyelitis, adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus polio. Virus ini dapat merusak sistem saraf pusat dan menyebabkan nyeri serta kelumpuhan otot. Berikut adalah cara penularan polio: Kontak Langsung: Virus polio dapat ditularkan melalui kontak langsung dengan tinja orang yang terinfeksi. Ini adalah cara penularan utama, terutama di daerah dengan sanitasi yang buruk.Rute Fekal-Oral: Penularan juga bisa terjadi melalui rute fekal-oral, yaitu ketika seseorang mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi dengan virus polio dari tinja. Percikan Ludah: Meskipun lebih jarang, virus polio juga bisa menyebar melalui percikan ludah saat orang yang terinfeksi bersin atau batuk.Makanan atau Minuman Terkontaminasi: Penularan dapat terjadi melalui konsumsi makanan atau minuman yang telah terkontaminasi dengan virus polio. Virus polio masuk ke tubuh melalui mulut, menginfeksi saluran usus, dan kemudian dapat memasuki aliran darah dan sistem saraf pusat. Di sana, virus dapat menyebabkan kerusakan yang mengakibatkan lemahnya otot dan, dalam kasus yang parah, kelumpuhan.
-
Apa manfaat utama dari vaksin polio? Salah satu manfaat utama dari vaksin polio adalah memberikan kekebalan tubuh terhadap virus polio.
Perbedaan Cara Kerja
Perbedaan utama antara vaksin polio suntik dan tetes terletak pada cara kerjanya. Vaksin polio suntik mengandung virus polio yang telah dimatikan, sehingga tidak dapat menyebabkan penyakit. Vaksin ini diberikan melalui suntikan ke otot paha.
Di sisi lain, vaksin polio tetes mengandung virus polio yang dilemahkan. Virus ini masih hidup, tetapi tidak dapat menyebabkan penyakit pada anak yang sehat. Vaksin ini diberikan dengan cara diteteskan ke mulut anak.
Efektivitas
Kedua jenis vaksin polio ini efektif dalam mencegah polio. Namun, vaksin polio suntik umumnya dianggap lebih efektif daripada vaksin polio tetes. Hal ini karena vaksin polio suntik memberikan kekebalan yang lebih kuat dan tahan lama terhadap semua tiga jenis virus polio.
Vaksin polio tetes, di sisi lain, mungkin tidak memberikan kekebalan yang lengkap terhadap semua jenis virus polio. Selain itu, virus polio dalam vaksin tetes dapat diekskresikan dalam tinja anak dan berpotensi menulari orang lain yang tidak divaksinasi, terutama mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah.
Efek Samping
Vaksin polio suntik umumnya memiliki efek samping yang lebih sedikit dibandingkan vaksin polio tetes. Efek samping yang paling umum dari vaksin polio suntik adalah rasa sakit, kemerahan, dan bengkak di tempat suntikan.
Vaksin polio tetes, di sisi lain, dapat menyebabkan efek samping seperti demam, muntah, dan diare. Dalam kasus yang jarang terjadi, vaksin polio tetes dapat menyebabkan kelumpuhan yang terkait dengan polio (VAPP).
Rekomendasi
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), vaksin polio suntik direkomendasikan untuk semua anak dalam program imunisasi rutin. Vaksin polio tetes dapat digunakan sebagai alternatif di daerah dengan tingkat kekebalan populasi yang rendah atau di mana akses terhadap vaksin polio suntik terbatas.
Direktur Pengelola Imunisasi Kemenkes dr. Prima menjelaskan, polio dapat dicegah dengan imunisasi polio lengkap. Imunisasi polio lengkap yang telah dimasukkan ke dalam program nasional terdiri dari dua jenis vaksin, yaitu vaksin polio yang diberikan secara tetes dan vaksin polio dengan suntikan.
“Vaksin polio tetes yang diberikan melalui mulut sebanyak tiga kali pemberian, yaitu umur 1 bulan, 2 bulan dan 3 bulan, yang dikenal dengan OPV 1, OPV 2 dan OPV 3. Sedangkan pada umur 4 bulan, pemberian vaksin digabung, yaitu tetes dan suntikan yang disebut dengan IPV. Tidak hanya sampai di situ, pada umur 9 bulan akan kembali diberikan vaksin IPV 2,” kata dr. Prima dilansir dari Laman Kementerian Kesehatan.
Pemberian imunisasi lengkap atau kombinasi imunisasi polio tetes (OPV) dan imunisasi polio suntik (IPV) diperlukan untuk membentuk kekebalan yang optimal terhadap semua virus polio.