Asam lemak dalam ASI bikin anak makin pintar
Anak yang mengonsumsi asam lemak PUFA dalam ASI saat bayi lebih cepat menangkap pelajaran.
Sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa konsumsi asal lemak PUFA saat kecil berpengaruh terhadap daya pikir anak. Meski tak mempengaruhi IQ, namun asupan PUFA membantu daya pikir anak dan membuat mereka cepat menangkap pelajaran.
"Bayi membutuhkan asam lemak PUFA untuk pertumbuhan otak, namun penelitian ini menunjukkan bahwa efeknya bisa bertahan lama hingga anak tumbuh besar," ungkap Dr Peter Willatts dari University of Dundee, seperti dilansir oleh Reuters (05/07).
-
Bagaimana cara agar badan bayi padat dan sehat? Untuk membantu bayi mendapatkan tubuh yang padat dan sehat, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan oleh orang tua atau pengasuh: Berikan Asupan Nutrisi yang Cukup dan Seimbang: Pastikan bayi mendapatkan asupan nutrisi yang cukup sesuai dengan usianya.
-
Bagaimana cara ibu hamil anak kembar menjaga kesehatan? Dokter KSM Kebidanan dan Penyakit Kandungan RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, Dr. Med. Damar Prasmusinto, SpOG, Subsp.K.Fm, memberikan beberapa kiat penting untuk ibu yang mengandung anak kembar agar tetap sehat selama masa kehamilan.
-
Mengapa menjaga kesehatan rambut penting untuk anak? Bagi anak-anak, rambut yang sehat sangat penting untuk meningkatkan kepercayaan diri dan kenyamanan dalam beraktivitas sehari-hari.
-
Apa aja bahaya jajan sembarangan untuk kesehatan anak? Berikut adalah beberapa bahaya yang dapat timbul akibat kebiasaan jajan sembarangan pada anak: Keracunan Makanan, Diare, Tipes, Kekurangan Gizi, Masalah Gigi, Radang Tenggorokan, Obesitas, Kerusakan Usus, Kematian.
-
Bagaimana cara menjaga kesehatan rambut anak selain dengan makanan? Kebiasaan ini mungkin terbilang sederhana namun dapat merusak rambut anak. Berikut adalah beberapa kebiasaan yang perlu dihindari: 1. Sering KeramasKeramas memang penting untuk menjaga kebersihan rambut, namun jika terlalu sering, kebiasaan ini justru bisa merusak rambut serta menyebabkan kulit kepala gatal dan kering. Terlalu sering keramas juga bisa menghilangkan pelembap alami rambut. 2. Jarang KeramasSebaliknya, jarang keramas juga dapat merusak rambut. Jika tidak keramas secara teratur, kulit kepala dapat menjadi berminyak, yang dapat menyebabkan ketombe dan membuat rambut lebih lengket. 3. Mengeringkan Rambut dengan Pengering RambutMengeringkan rambut dengan pengering rambut atau mencatok rambut bisa memicu kebotakan dini. Penggunaan alat-alat ini dapat membuat rambut semakin rontok dan rapuh. Sebaiknya, keringkan rambut dengan bantuan kipas atau angin alami. 4. Menyisir Rambut Saat BasahMenyisir atau menata rambut saat basah bisa merusak rambut. Pada saat basah, rambut cenderung meregang, dan jika disisir, kutikula rambut dapat rusak. Oleh karena itu, sebaiknya sisir rambut setelah rambut kering. 5. Tidur dengan Rambut BasahTidur dengan rambut yang masih basah dapat menyebabkan rambut rapuh dan mudah kering. Rambut basah terlalu lama dapat menyebabkan hygral fatigue, yaitu rambut kehilangan lapisan terluar akibat batang rambut terlalu lembap. Efeknya, rambut pun rapuh dan mudah kering. 6. Tidur dengan HairsprayMembiarkan hairspray semalaman juga merusak rambut. Hairspray dapat mengeringkan batang rambut dan menggumpal di kulit kepala, menyebabkan gatal, ketombe, hingga rambut rontok. Sebaiknya, membersihkan hairspray segera setelah penataan rambut. 7. Mengikat Rambut Saat TidurMengikat rambut saat tidur juga dapat merusak rambut. Mengikat rambut terlalu ketat dapat menyebabkan rambut patah atau rontok, serta membuat kulit kepala gatal.
-
Bagaimana cara agar mata anak tetap sehat? Paparan sinar matahari, terutama cahaya alami, diyakini dapat membantu menjaga kesehatan mata dan mengurangi risiko masalah penglihatan.
Asam lemak adalah komponen penting bagi membran sel saraf dan biasanya ditemukan di air susu ibu. Asam lemak ini memiliki peran penting untuk perkembangan otak, namun seringkali tak terkandung dalam susu formula.
Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa bayi yang diberi formula PUFA lebih cepat belajar dan memperhatikan. Hasil ini ditemukan peneliti setelah mengamati 210 bayi selama empat bulan. Mereka dibagi menjadi tiga kelompok dan diberikan asupan yang berbeda-beda, yaitu DHA dan PUFA.
Meski memiliki skor IQ yang sama, namun bayi yang diberi asupan PUFA lebih cepat menangkap pelajaran dan lebih mudah berkonsentrasi dibandingkan kelompok yang diberi asupan DHA. Mereka 20 persen lebih cepat menyelesaikan tes dibanding kelompok lainnya.
Peneliti tak bisa memutuskan apakah efek ini akan mempengaruhi semua area otak hingga dewasa. Namun mereka mengetahui bahwa hal ini bermanfaat terutama dalam bidang membaca dan matematika. Untuk itu, peneliti sangat menyarankan bagi para ibu untuk menyusui anak mereka dengan ASI yang mengandung PUFA. Jika tidak, sebaiknya memiliki susu formula yang mengandung PUFA.