Lama Tidur Anak Bisa Pengaruhi Risiko Obesitas yang Dimiliki
Selain pola makan, kurang tidur telah dihubungkan dengan bertambahnya berat badan baik pada orang dewasa maupun anak-anak. Jumlah jam tidur yang tepat pada anak-anak ini sangat penting bagi perkembangan mereka.
Obesitas atau kegemukan bukanlah hal yang hanya dialami oleh orang dewasa saja. Masalah ini juga dapat dialami oleh anak-anak dan memang jumlahnya cukup meningkat saat ini.
Untuk mengatasi masalah obesitas pada anak ini, salah satu caranya adalah melalui perubahan gaya hidup yang dimiliki. Dilansir dari Health24, salah satu perubahan gaya hidup yang dapat dilakukan pada anak ini adalah penyesuaian waktu tidur.
-
Bagaimana bayi bisa mengalami kejang saat tidur? "Bayi memiliki sistem saraf yang tidak matang, dan gerakan mereka bahkan lebih tidak terkoordinasi selama tidur daripada saat mereka bangun. Gerakan gemetar ini tidak jauh berbeda dengan yang kita alami sebagai orang dewasa saat kita merem melek," terang Michael Zimbric, M.D., ahli saraf anak di Rumah Sakit Anak Rady di San Diego.
-
Apa saja penyebab utama insomnia pada anak? Penyebab insomnia pada anak bisa beragam, mulai dari faktor psikologis hingga faktor lingkungan.
-
Bagaimana cara mengatasi anak yang sering tidur larut malam? Berikut beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk mengatasi kebiasaan anak tidur larut malam:Menerapkan kedisiplinan anak sejak dini. Anda dapat menetapkan jadwal tidur yang konsisten untuk anak dan mengajaknya untuk mematuhinya. Jika anak melanggar jadwal, berikan konsekuensi yang sesuai, seperti mengurangi waktu bermain atau menonton televisi.
-
Kenapa gangguan tidur ini bisa berdampak buruk pada anak? Insomnia pada anak bisa berdampak signifikan pada kesehatan fisik dan emosional mereka.
-
Tidur larut malam bisa bikin anak gampang sakit, kenapa ya? Anak yang tidur larut malam bisa mengalami penurunan pada sistem kekebalan tubuh mereka, yang membuat mereka lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit.
-
Kenapa perut terasa sakit saat bangun tidur? Rasa sakit berupa mulas untuk buang air besar di pagi hari sebenarnya adalah hal normal. Kondisi perut bergemuruh juga normal karena pagi hari merupakan waktu saat perut kosong dan sarapan sehingga kerap muncul rasa kembung dan mual di pagi hari.
Selain pola makan, kurang tidur telah dihubungkan dengan bertambahnya berat badan baik pada orang dewasa maupun anak-anak. Jumlah jam tidur yang tepat pada anak-anak ini sangat penting bagi perkembangan mereka.
Pada saat ini, umumnya jam bangun anak sangat ditentukan dengan jam sekolahnya. Karena jam bangun mereka yang sudah tak bisa diubah tersebut, yang bisa kita lakukan adalah membuat anak tidur lebih awal.
Sebuah penelitian yang dimuat di Journal of Pediatrics, meneliti sekitar 1.000 anak sejak mereka lahir hingga usia 15 tahun. Dari penelitian tersebut diketahui bahwa perhatian terhadap jam tidur anak ini harus dimulai sejak sebelum mereka bersekolah.
Dari penelitian tersebut diketahui bahwa anak berusia empat tahun yang tidur sebelum jam 8 malam, memiliki risiko obesitas 50 persen lebih rendah dibanding yang tidur setelah jam 9 malam. Perubahan jam tidur yang sederhana ini bisa membuat perbedaan sangat besar pada kesehatan anak.
Tentu saja pada saat ini hal tersebut tidak semudah itu dilakukan karena sejumlah aktivitas yang bisa dilakukan di rumah. Oleh karena itu, cara yang bisa dilakukan adalah bagi orangtua untuk mengubah jam aktivitas keluarga menjadi lebih sore.
Kebutuhan Tidur Harian Anak
Di bawah 12 bulan: 12 sampai 16 jam, termasuk tidur siang
1 hingga 2 tahun: 11 hingga 14 jam, termasuk tidur siang
3 hingga 5 tahun: 10 hingga 13 jam, termasuk tidur siang
6 hingga 12 tahun: 9 hingga 12 jam
13 hingga 18 tahun: 8 hingga 10 jam
Baca juga:
Apakah Lambung Anak Sudah Benar Kuat untuk Mulai Berpuasa?
Kebiasaan Menonton TV Bisa Buat Durasi dan Kualitas Tidur Anak-Anak Menurun
Perlukah Memberi Hadiah Bagi Anak yang Berhasil Melakukan Puasa Ramadan?
Di Negara Ini, Orangtua Beri Makan Anak Hanya Sayuran Bisa Dihukum
Punya Rumah Dekat Jalan besar Bisa Bahayakan Perkembangan Anak
Pria yang Baru Punya Keturunan di Usia Senja Bisa Bahayakan Kesehatan Anak dan Istri