Makan sendirian bisa tingkatkan risiko obesitas dan kematian
Makan sendirian bisa tingkatkan risiko obesitas dan kematian. Penelitian yang dilakukan oleh tim di Rumah Sakit Ilsan Universitas Dongguk, Seoul, Korea Selatan, menujukkan bahwa makan sendirian membuat orang dewasa berisiko tinggi terkena sindrom metabolik.
Manusia adalah makhluk sosial. Jadi, fakta bahwa banyak penelitian yang menunjukkan hubungan antara kesepian dan masalah mental atau kesehatan seharusnya tidak mengejutkan Anda. Dan sekarang studi lain telah menambah bobot pengetahuan tentang hal tersebut.
Penelitian yang dilakukan oleh tim di Rumah Sakit Ilsan Universitas Dongguk, Seoul, Korea Selatan, menujukkan bahwa makan sendirian membuat orang dewasa berisiko tinggi terkena sindrom metabolik. Yang mana merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan sekelompok kondisi tekanan darah tinggi, kolesterol, dan diabetes, seperti yang dikutip dari Boldsky (5/11).
Tim peneliti tersebut mempelajari 7.725 orang dewasa yan sering makan sendiri dan menemukan bahwa pria yang makan sendiri berisiko tinggi terkena masalah kesehatan. Namun hal itu juga ditunjang oleh kebiasaan merokok setelah makan, usia, minum alkohol, jenis pekerjaan, dan juga olahraga.
Faktanya, dengan 45 persen peningkatan risiko obesitas dan 64 persen peningkatan risiko sindrom metabolik, pria dua kali lebih mungkin jatuh sakit daripada wanita yang makan sendiri dua kali sehari. Diketahui, wanita hanya memiliki peningkatan sindrom metabolik sebanyak 29 persen.
Penelitian ini diterbitkan dalam jurnal yang disebut Obesity Research and Clinical Practice. Saat ini, penelitian tersebut merupakan bagian dari studi yang mempelajari tentang hubungan antara kesepian dan gangguan mental serta masalah kesehatan.
Anda jomblo? Sering makan sendirian? Segeralah cari pasangan! Semoga bermanfaat.