9 Makanan yang Dapat Menurunkan Risiko Kanker, Sudah Tahu?
Mengonsumsi beberapa makanan berikut dapat menjadi pilihan untuk menurunkan risiko kanker.
Walaupun tidak ada jenis makanan yang bisa memberikan perlindungan mutlak dari risiko kanker, mengonsumsi beberapa makanan berikut dapat menjadi pilihan untuk menurunkan risiko kanker.
9 Makanan yang Dapat Menurunkan Risiko Kanker, Sudah Tahu?
Walaupun sebagian risiko terkena kanker tidak dapat dikendalikan, mengadopsi pola makan dan gaya hidup yang sehat merupakan salah satu langkah paling efektif untuk mengurangi kemungkinan terkena penyakit tersebut.
Walaupun tidak ada jenis makanan yang bisa memberikan perlindungan mutlak dari risiko kanker, mengadopsi pola makan yang kaya nutrisi dan membatasi konsumsi makanan serta minuman yang dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker merupakan salah satu strategi terbaik untuk menjaga kesehatan secara menyeluruh serta mengurangi potensi risiko terhadap kondisi kesehatan kronis, termasuk kanker.
-
Apa jenis makanan yang dapat meningkatkan risiko kanker? Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal Advances in Nutrition pada tahun 2021, yang meninjau 210 studi mengenai 13 jenis makanan dan kaitannya dengan risiko kanker, menunjukkan bahwa terdapat dua jenis makanan yang memiliki korelasi kuat dengan peningkatan risiko kanker payudara.
-
Sayuran apa yang bisa mencegah kanker? Banyak faktor yang dapat mempengaruhi risiko terkena kanker, termasuk gaya hidup dan pola makan. Salah satu cara efektif untuk menurunkan risiko kanker adalah dengan mengonsumsi berbagai jenis sayuran yang kaya akan nutrisi dan senyawa pelindung.
-
Makanan apa yang bisa meningkatkan risiko kanker? Makanan seperti daging merah, mentega, gorengan, jeroan, dan kuning telur yang tinggi lemak jenuh dapat meningkatkan risiko kanker.
-
Bagaimana cara menghindari risiko kanker dari sayuran mentah? Meskipun sayuran mentah kaya akan nutrisi, bagi penderita kanker, sayuran ini bisa berisiko karena kemungkinan mengandung bakteri yang dapat menyebabkan infeksi, terutama jika sistem imun melemah akibat pengobatan kanker seperti kemoterapi.
-
Bagaimana cara mengurangi risiko kanker dengan nutrisi? Untuk mengurangi risiko kanker, disarankan untuk membatasi konsumsi daging olahan sebanyak mungkin. Hindari memproses daging merah pada suhu tinggi karena suhu tinggi dapat menghasilkan senyawa berbahaya. Selama proses pengolahan daging merah, hindari paparan langsung api dan proses memasak yang berkepanjangan.
-
Apa saja faktor risiko kanker? Aru menjelaskan bahwa makanan berkontribusi sekitar 35 persen terhadap risiko kanker, diikuti oleh rokok dengan 30 persen, dan kurangnya aktivitas fisik dengan persentase yang signifikan.
Berikut ini adalah beberapa jenis makanan yang dapat menurunkan risiko kanker yang dikutip dari health.com (02/04).
Buah Beri
Mengonsumsi buah berry secara rutin bisa membantu mengurangi kemungkinan terserang kanker.Buah-buahan, seperti blueberry, strawberry, dan blackberry mengandung banyak senyawa antioksidan dan antiinflamasi seperti flavonoid dan antosianin.
Senyawa-senyawa ini bermanfaat untuk melindungi sel dari kerusakan dan menghambat pembentukan senyawa yang memicu peradangan sehingga dapat mengurangi risiko terkena kanker.
Buah Sitrus
Jeruk, grapefruit, dan lemon adalah jenis buah-buahan yang kaya akan serat, karotenoid, folat, vitamin C, dan flavonoid.
Komponen-komponen gizi ini memberikan manfaat antioksidan dan anti-inflamasi bagi tubuh, yang dapat mengurangi risiko terkena kanker.
Apel dan Pir
Menambahkan apel dan pir ke dalam pola makan dapat memberikan perlindungan terhadap beragam jenis kanker, seperti kanker kolorektal, kanker payudara, dan kanker paru-paru.
Kedua buah tersebut mengandung nutrisi dan senyawa alami yang dikenal memiliki efek anti-kanker, seperti vitamin C dan flavonoid antioksidan.
Sayuran Hijau
Mengadopsi pola makan yang kaya akan sayuran, termasuk jenis sayuran berdaun hijau, bawang merah, dan kembang kol, dapat membantu mengurangi risiko terkena kanker.
Sayuran-sayuran ini kaya akan antioksidan karotenoid seperti beta-karoten, lutein, dan zeaxanthin, yang memiliki sifat pelindung sel dan anti-inflamasi yang kuat.
Sayuran Salib
Jenis sayuran cruciferous termasuk brokoli, kembang kol, kol, dan jenis sayuran hijau seperti kangkung, arugula, serta lobak Swiss.Manfaatnya terbukti memberikan perlindungan yang signifikan terhadap sejumlah kondisi kesehatan, termasuk kanker.
Ini karena kandungan fitokimia yang mengandung sulfur, dikenal sebagai glukosinolat, yang kemudian diubah menjadi molekul yang disebut isothiocyanates oleh tubuh, memiliki sifat antikanker yang kuat.
Sayuran Allium
Sayuran Allium
Tanaman allium, seperti bawang putih, bawang merah, dan daun bawang, mengandung senyawa alami yang dapat membantu dalam melindungi tubuh dari berbagai jenis kanker.
Misalnya, bawang putih dan bawang merah mengandung antioksidan flavonoid, senyawa organosulfur, dan vitamin C, yang dapat menghambat pertumbuhan sel kanker serta menjaga sel-sel tubuh dari kerusakan akibat oksidasi.
Makanan Laut
Makanan laut, terutama jenis ikan yang kaya lemak seperti salmon, trout, ikan kembung, dan ikan sarden, mengandung lemak omega-3 seperti asam eicosapentaenoic (EPA) dan asam docosahexaenoic (DHA).Kandungan EPA dan DHA tersebut tidak hanya memiliki sifat anti-inflamasi yang kuat, tetapi juga membantu dalam mencegah kerusakan sel.
Selain itu, ikan berlemak juga mengandung nutrisi antioksidan seperti vitamin E dan selenium, serta antioksidan karotenoid yang dapat memberikan perlindungan potensial terhadap kanker.
Kacang-Kacangan
Buncis dan lentil, bersama dengan jenis kacang lainnya, mengandung banyak nutrisi yang bermanfaat dan memiliki sifat yang melindungi tubuh dari risiko kanker.Nutrisi tersebut termasuk serat dan mineral yang penting.
Selain itu, kacang-kacangan juga mengandung senyawa bioaktif seperti fenolik yang dapat membantu mengurangi peradangan dan menjaga sel-sel tubuh agar tidak rusak sehingga memberikan perlindungan tambahan dari risiko kanker.
Rempah-Rempah
Tumbuhan herbal dan rempah-rempah seperti kunyit, rosemary, oregano, thyme, dan jahe mengandung zat alami yang dapat membantu melindungi tubuh dari kanker.
Sebagai contoh, kunyit mengandung senyawa bernama kurkumin, sebuah polifenol yang memiliki efek antikanker yang kuat.
Kurkumin telah terbukti mampu menyebabkan apoptosis, atau kematian sel terprogram, pada sel kanker dan menekan jalur sinyal yang terlibat dalam penyebaran sel kanker.