Masalah Kesehatan yang Bisa Muncul Ketika Anak Terlalu Banyak Minum Susu
Keengganan anak mengonsumsi air putih serta rasa susu yang cenderung manis membuat anak jadi sangat menyukai minuman ini. Hanya saja terlalu banyak mengonsumsi minuman ini juga bisa menimbulkan dampak negatif pada tubuh.
Pada anak-anak, konsumsi susu sering menjadi hal yang dibiasakan oleh orangtua sehari-hari. Minuman ini dianggap bisa mendukung kesehatan mereka dan menyediakan sejumlah nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh.
Susu mengandung protein, lemak, vitamin D, dan kalsium yang dibutuhkan oleh tubuh. Tentu saja sebelum memberi minum ini, orangtua harus memperhatikan apakah anak memiliki alergi protein susu atau intoleransi laktosa pada tubuh atau tidak.
-
Apa saja nutrisi penting yang terkandung dalam susu untuk tumbuh kembang anak? Mengandung protein, kalsium, vitamin A, D, dan B12, kalium, fosfor, riboflavin, dan niacin, susu merupakan minuman sehat yang dapat diberikan kepada anak di atas usia 12 bulan.
-
Bagaimana cara susu formula membantu perkembangan anak? Susu formula, yang telah dirancang untuk mendekati komposisi ASI, mengandung nutrisi utama seperti protein, karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral yang dibutuhkan oleh anak. Dr. Robert Soetandio dari RS Pondok Indah Bintaro menambahkan bahwa, “susu formula juga memiliki kandungan asam lemak tak jenuh yang bermanfaat bagi perkembangan otak, sistem saraf, dan mata bayi.”
-
Kenapa susu penting untuk pertumbuhan dan perkembangan anak? Susu sudah lama menjadi salah satu minuman yang kaya nutrisi dan penting bagi pertumbuhan dan perkembangan anak-anak.
-
Bagaimana cara memastikan anak mendapatkan nutrisi yang cukup? c. Perhatikan Pola Makan Anak Tahukah para orang tua, stunti bisa dipengaruhi oleh masalah pola makan anak. Oleh karena itu, pastikan para orang tua memberikan si kecil makan dengan cara yang tepat. Dengan begitu, anak-anak pun mampu memiliki perilaku atau kebiasaan makan yang baik. Sehingga nantinya kebutuhan asupan nutrisi harian anak dapat terpenuhi dengan baik.
-
Bagaimana susu bisa membantu pertumbuhan tulang anak? Menurut National Institutes of Health’s Office of Dietary Supplements (ODS), satu gelas susu bisa menyumbangkan sekitar 30% kebutuhan kalsium tubuh. Kandungan vitamin D dalam susu juga mendukung pertumbuhan tulang pada masa puncaknya.
-
Bagaimana cara memastikan anak mendapatkan asupan nutrisi yang cukup? Perbanyak makanan yang dapat membantu melancarkan pencernaan, seperti buah dan sayur, makanan manis nggak usah terlalu banyak (diberikan).
Keengganan anak mengonsumsi air putih serta rasa susu yang cenderung manis membuat anak jadi sangat menyukai minuman ini. Hanya saja terlalu banyak mengonsumsi minuman ini juga bisa menimbulkan dampak negatif pada tubuh.
Sama seperti kekurangan, kelebihan minum susu juga merupakan hal yang bisa menimbulkan masalah kesehatan. Dilansir dari Verywell Family, berikut sejumlah hal yang bisa terjadi ketika anak mengonsumsi susu terlalu banyak.
Konstipasi
Salah satu masalah umum yang bisa terjadi ketika minum susu terlalu banyak adalah konstipasi. Seorang anak yang biasa minum susu terlalu banyak bakal merasa kenyang dan enggan makan sehingga asupan serat di dalam tubuh tidak mencukupi. Hal ini terutama bisa menjadi masalah bagi balita dan anak pra-sekolah yang minum sekitar 470 hingga 700 ml susu setiap hari.
Obesitas
Selain konstipasi, masalah besar lain dari mengonsumsi terlalu banyak susu adalah tingginya kalori yang dikonsumsi anak. Konsumsi kalori yang terlalu tinggi ini jika tidak disertai dengan konsumsi makanan kaya nutrisi bisa berujung obesitas pada anak-anak tersebut.
Jika anak mengonsumsi sekitar 950 hingga 1400 ml susu setiap hari, maka dari susu tersebut dia mendapat sekitar 600 hingga 900 kalori. Jumlah itu merupakan 1/2 hingga 2/3 dari perkiraan 1300 kalori yang dibutuhkan balita setiap hari.
Bahkan jika buah hati juga mengonsumsi jus, dia bakal memperoleh seluruh kalori yang dibutuhkan dari susu dan jus yang diminumnya. Sayangnya kandungan ini tidak diimbangi dengan lemak, protein, karbohidrat, vitamin, dan mineral yang dibutuhkan.
Kekurangan Zat Besi
Masalah lain dari balita yang mengonsumsi terlalu banyak susu adalah risiko anemia akibat kekurangan zat besi. Hal ini terjadi karena susu tidak memiliki zat besi di dalamnya.
Ketika anak terlalu sering minum susu, maka mereka bakal kenyang dan kurang mengonsumsi makanan kaya zat besi. Jika anemia terjadi dengan cukup parah, maka butuh dilakukan transfusi darah pula.
(mdk/RWP)