Membongkar fakta tentang "bahagia bikin umur panjang"
Penelitian terbaru sebut bahagia ternyata tak bikin umur panjang. Ungkap faktanya di sini!
Sebuah tim peneliti internasional mempelajari hubungan antara kebahagiaan dengan umur panjang. Mereka juga mempelajari alasan mengapa orang yang tidak bahagia cenderung memiliki kesehatan buruk yang mengancam jiwa. Hasilnya, bukan kebahagiaan yang mengarahkan pada usia yang panjang, tetapi ada faktor lain yang menjadi penyebabnya.
Selama bertahun-tahun, para peneliti telah keliru menganggap bahwa tidak bahagia memiliki relasi dengan umur pendek. Untuk mengurai hubungan antara ketidakbahagiaan dengan kematian ini, para peneliti menganalisis data pada lebih dari satu juta wanita Inggris yang berusia 55-63 tahun.
-
Mengapa kesehatan mental sangat penting? Sebab, kesehatan mental merupakan salah satu hal yang perlu diperhatikan pada setiap manusia. Sejatinya, kesehatan mental sama pentingnya dengan kondisi jasmani seseorang.
-
Siapa yang berperan dalam meningkatkan kesadaran tentang kesehatan mental? Dengan ajakan "Start the Conversation" atau "Memulai Percakapan," semua pihak, dari individu, keluarga, hingga komunitas, diharapkan lebih proaktif dalam membicarakan kesehatan mental.
-
Bagaimana caranya untuk menjaga kesehatan mental? Mari kita berjanji pada diri sendiri bahwa kita tidak akan pernah menganggap enteng kesehatan mental.
-
Kenapa mencari gejala masalah kesehatan mental bisa berbahaya? Mencari gejala masalah kesehatan mental sesuai dengan kondisi Anda bisa berujung bahaya. Pada saat ini, banyak orang yang mulai terbuka terhadap masalah mental yang mereka alami. Sayangnya, keterbukaan ini kerap tidak disertai dengan pengetahuan dan diagnosis yang tepat. Singkatnya, banyak orang saat ini melakukan self diagnose terhadap kondisi mental mereka sendiri.
-
Bagaimana cara menjaga kesehatan mental? Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk menjaga mental health adalah sebagai berikut. Pertama, olahraga secara teratur dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan mood. Selain itu, konsumsi makanan sehat juga sangat penting untuk kesehatan mental. Mengonsumsi makanan bergizi dapat mendukung kesehatan otak dan mood yang stabil. Manajemen tidur juga perlu diperhatikan, dengan mencoba untuk tidur yang cukup setiap malam. Praktik syukur juga dapat membantu menjaga kesehatan mental, dengan menghargai hal-hal positif dalam hidup. Aktivitas santai seperti meditasi atau yoga juga sangat berguna, karena dapat membantu meredakan stres dan meningkatkan ketenangan batin. Terakhir, tetap terhubung dengan teman atau keluarga juga sangat penting untuk menjaga kesehatan mental. Interaksi sosial dapat memberikan dukungan emosional dan mengurangi rasa kesepian.
-
Gimana cara menjaga kesehatan mental? Untuk menjaga kesehatan mental sehari-hari, dibutuhkan komitmen untuk menerapkan kebiasaan baik dalam hidup. Mulai dari olahraga, konsumsi makanan sehat, kelola kebutuhan tidur, hingga praktikkan rasa syukur.
Penelitian ini dilakukan selama 10 tahun. Selama jangka waktu tersebut, para peserta penelitian diminta untuk menilai sendiri tingkat kesehatan, kebahagiaan, stres, perasaan (mood) dan perasaan rileks. Para peneliti juga melihat kondisi kesehatan para peserta dan menemukan sekitar 31.531 orang yang meninggal pada akhir penelitian.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mereka yang dilaporkan "bahagia pada sebagian besar waktu" sebanyak 39% berada dalam kesehatan yang baik. Mereka yang dilaporkan "biasanya bahagia" sebanyak 44% berada dalam kesehatan yang lebih baik. Ini dibandingkan dengan mereka yang dilaporkan merasa tidak bahagia.
Penelitian ini menemukan bahwa sebagian besar orang-orang melaporkan dirinya tidak bahagia setelah mereka mengalami sakit. Ini didukung oleh wanita sehat yang mengaku mengalami stres atau sedih, tetapi tidak lebih mungkin mengalami kematian jika dibandingkan dengan mereka yang bahagia. Jadi, kesimpulannya adalah ketidakbahagiaan disebabkan oleh kesehatan yang buruk, bukan sebaliknya.
Bette Liu, salah satu peneliti dari University of New South Wales, Australia mengungkapkan melalui medicaldaily.com bahwa penyakit yang membuat seseorang tidak bahagia, tetapi ketidakbahagiaan itu tidak membuat seseorang sakit. Para peneliti tidak menemukan adanya efek langsung dari ketidakbahagiaan atau stres pada kematian. Meskipun tidak bahagia memberikan efek rendah pada umur seseorang, ini bukan berarti bahwa menjadi tidak bahagia tidak berbahaya. Ketidakbahagiaan bisa saja menjadi efek halus dari penyakit. Jadi, tidak alasan untuk tidak bahagia hari ini, bukan?
Baca juga:
Efek mujarab menyanyi bagi otak dan mood
Penting, ini efek jangka panjang bullying bagi anak-anak!
Ternyata, buah pir mampu jadi senjata alami untuk perangi obesitas
Tumbuh rontoknya rambut ungkap risiko 5 penyakit ini
Tak hanya lezat, sambal ternyata bisa perpanjang umur kamu!