Mengapa Kematian dari Artis Idola Bisa Berdampak Sangat Besar pada Kejiwaan Kita
Kematian artis idola bisa berdampak besar pada penggemarnya. Ketahui alasan mengapa hal ini terjadi.
Dunia dihebohkan dengan kematian Liam Payne, mantan anggota One Direction, pada Rabu 17 Oktober 2024. Liam meninggal dunia di usia 31 tahun setelah jatuh dari balkon hotel di Buenos Aires.
Kematian seorang artis idola sering kali memicu luapan emosi yang mendalam, tidak hanya dari keluarga dan teman-temannya, tetapi juga dari para penggemar. Banyak yang merasakan kehilangan yang nyata meskipun mereka tidak pernah bertemu langsung dengan sang artis. Fenomena ini mungkin tampak aneh, tetapi ada penjelasan psikologis yang mendasarinya.
-
Mengapa mental health penting? Kesehatan mental sangat penting karena memengaruhi cara seseorang menangani stres, hubungan interpersonal, dan pengambilan keputusan. Pentingnya kesehatan mental tidak bisa diabaikan karena berdampak langsung pada kualitas hidup seseorang.
-
Mengapa kesehatan mental sangat penting? Sebab, kesehatan mental merupakan salah satu hal yang perlu diperhatikan pada setiap manusia. Sejatinya, kesehatan mental sama pentingnya dengan kondisi jasmani seseorang.
-
Kenapa Hari Kesehatan Mental Sedunia penting? Kesehatan mental sendiri merupakan salah satu unsur penting yang perlu ada di setiap manusia. Jika kesehatan mantal terganggu, maka tak mustahil jika seseorang dapat mengalami gangguan kesehatan lainnya. Bahkan, kesehatan mental yang mengalami gangguan dapat mendatangkan beragam permasalahan sosial hingga ekonomi. Maka dari itu, penting bagi kita untuk selalu menjaga kesehatan mental.
-
Bagaimana caranya untuk menjaga kesehatan mental? Mari kita berjanji pada diri sendiri bahwa kita tidak akan pernah menganggap enteng kesehatan mental.
-
Gimana cara menjaga kesehatan mental? Untuk menjaga kesehatan mental sehari-hari, dibutuhkan komitmen untuk menerapkan kebiasaan baik dalam hidup. Mulai dari olahraga, konsumsi makanan sehat, kelola kebutuhan tidur, hingga praktikkan rasa syukur.
-
Apa yang dimaksud dengan kelelahan mental? Kelelahan mental, yang juga dikenal sebagai burnout adalah kondisi kelelahan fisik dan emosional kronis yang disebabkan oleh stres berkepanjangan, kelebihan kerja, atau ketidakseimbangan antara tanggung jawab dan sumber daya.
Dilansir dari RTE, menurut Dr. John Francis Leader, seorang psikoterapis dan peneliti di Media and Entertainment Psychology Lab Universitas Dublin, "Sebenarnya ini adalah pertanyaan yang kompleks ketika kita mencoba memahami bagaimana semua ini terjadi."
Kematian seorang seniman terkenal dapat menimbulkan rasa kehilangan yang serupa dengan apa yang kita rasakan ketika kehilangan orang terdekat. Bahkan, dalam beberapa kasus, kesedihan yang dirasakan bisa sangat mendalam dan mencerminkan kesedihan pribadi. Hal ini terjadi karena para penggemar sering merasa memiliki hubungan emosional yang erat dengan sang artis, meski mereka tidak mengenalnya secara langsung.
Kekuatan Hubungan Para-Sosial
Salah satu konsep yang menjelaskan fenomena ini adalah "hubungan para-sosial". Dalam hubungan ini, penggemar merasa dekat dengan artis yang mereka kagumi meskipun hubungan tersebut hanya satu arah. "Para-sosial kadang digambarkan seperti melihat melalui kaca satu arah; Anda bisa melihat mereka, tetapi mereka tidak bisa melihat Anda," kata Dr. Leader.
Melalui wawancara, media sosial, dan karya-karya yang mereka hasilkan, kita merasa mengenal mereka lebih dari yang sebenarnya. Kedekatan ini diperkuat oleh perasaan bahwa sang artis telah hadir di momen-momen penting dalam hidup kita—seperti saat pertama kali kita jatuh cinta atau ketika kita mendengarkan lagu mereka di masa remaja yang penuh kenangan.
Hubungan ini juga diperkuat oleh proyeksi pribadi kita terhadap sang artis. Kita sering kali membayangkan seperti apa mereka sebenarnya, menciptakan gambaran dalam pikiran kita yang mencerminkan harapan, impian, atau kenangan kita sendiri. "Terkadang mengetahui sedikit tentang seseorang justru membuat kita lebih banyak memproyeksikan, sehingga menciptakan hubungan yang lebih mendalam dan intim dalam pikiran kita," jelas Leader.
- Untitled7 Artis Indonesia Meninggal Karena Kecelakaan, Termasuk Salah Satu Figur Legendaris
- Deretan Bupati yang Disebut Jadi Idola Warga, Ada Anak Artis Ternama
- 73 Tahun Bersama, Momen Seorang Kakek Selalu Menangis saat Berkunjung ke Makam Istri Ini Bikin Haru
- Tanda-tanda Kematian Berdasarkan Waktu menurut Islam, Lengkap dengan Doa Sakaratul Maut
Pengaruh Media Sosial dan Peran Fandom
Di era media sosial, hubungan para-sosial ini semakin mendalam. Interaksi virtual melalui unggahan media sosial artis dapat memberikan ilusi bahwa mereka berkomunikasi langsung dengan kita. Kehidupan pribadi mereka yang dibagikan secara online sering kali kita konsumsi bersama dengan unggahan teman atau keluarga, sehingga batas antara kehidupan publik dan pribadi menjadi kabur. Hal ini dapat memperkuat perasaan memiliki kedekatan emosional dengan mereka, bahkan jika kenyataannya kita tidak pernah bertemu.
Komunitas fandom juga memainkan peran besar dalam fenomena ini. Ketika seorang artis yang kita cintai meninggal dunia, ada perasaan kehilangan yang dirasakan oleh seluruh komunitas penggemar. Kematian ini tidak hanya mengingatkan kita pada karya-karya mereka, tetapi juga pada kenangan kolektif yang kita miliki bersama komunitas. "Anda akan bertanya-tanya apakah kata ‘penggemar’ masih cocok digunakan sekarang, karena dunia fandom menjadi lebih kompleks dengan adanya media sosial," kata Leader.
Kenangan, Nostalgia, dan Harapan yang Hilang
Kematian seorang artis idola sering kali membangkitkan kenangan masa lalu yang kuat. Seni, musik, atau film yang mereka ciptakan sering kali melekat pada momen-momen penting dalam hidup kita. Ketika mendengar kabar bahwa artis yang menciptakan lagu yang kita dengarkan saat remaja telah meninggal, kita tidak hanya merasakan kehilangan mereka, tetapi juga terpaksa merenungkan perjalanan hidup kita sendiri. "Ada banyak hal yang terjadi ketika Anda memproses kematian ini karena secara tidak langsung hal tersebut memaksa Anda untuk merenungkan hidup Anda sendiri," ungkap Leader.
Grief research juga menunjukkan bahwa kesedihan yang dirasakan tidak hanya terkait dengan kehilangan seseorang, tetapi juga hilangnya kesempatan dan kemungkinan masa depan. Ketika seorang artis meninggal, kita kehilangan karya-karya yang mungkin akan mereka ciptakan di masa depan. Kematian mereka menghentikan evolusi karir dan karya seni mereka, dan kita, sebagai penggemar, merasa kehilangan potensi yang ada.
Tidak jarang, banyak penggemar bertanya-tanya apakah wajar merasakan duka yang mendalam ketika seorang artis yang mereka kagumi meninggal. "Orang-orang datang kepada saya dan bertanya, 'Apakah ini masuk akal?’ Dan jawabannya adalah, ya, itu masuk akal," kata Leader.
Keterikatan emosional yang kita rasakan terhadap seorang artis idola adalah cerminan dari bagaimana seni dan budaya memengaruhi kehidupan kita. Seni adalah sesuatu yang dirancang untuk menggugah perasaan, dan ketika kita kehilangan penciptanya, wajar jika kita merasakan duka.