Mengapa Olahragawan Sering Alami Serangan Jantung, Seperti yang Dialami Raphael Dwamena? Ini Kata Dokter
Penyerang muda asal Ghana, Raphael Dwamena, meninggal dunia secara mendadak karena serangan jantung saat bermain untuk KF Egnatia dalam pertandingan sepak bola.
Olahraga dikenal sebagai kunci utama untuk mencapai kesehatan secara keseluruhan. Namun, bagi para olahragawan, terlalu ekstrem atau intens bisa menjadi pemicu serangan jantung.
Mengapa Olahragawan Sering Alami Serangan Jantung, Seperti yang Dialami Raphael Dwamena? Ini Kata Dokter
Artikel ini akan menjelaskan faktor-faktor penyebab serangan jantung yang sering dialami olahragawan, sambil memberikan pemahaman lebih lanjut tentang tanda-tanda dan langkah-langkah pertolongan pertama.
- Analogkan Sepak Bola, TPN Ganjar Ragu Persiapkan Kesebelasan Khawatir Wasit Tak Lihat Pertandingan
- Jiwa Korsa, Satu Batalyon Geruduk Lapangan Imbas Wasit TNI Dikeroyok Penonton & Pemain Saat Turnamen Sepak Bola
- Bukan Panser Anoa, Begini Potret Panglima TNI Yudo Naik Reog Ditonton Ratusan Prajurit
- Ridwan Hisjam Tegaskan Dewan Pakar Golkar Tidak Berwenang Dorong Munaslub
Kasus Raphael Dwamena menjadi perhatian, memunculkan pertanyaan mengenai penyebab serangan jantung pada atlet.
Penyerang muda asal Ghana, Raphael Dwamena, meninggal dunia secara mendadak karena serangan jantung saat bermain untuk KF Egnatia dalam pertandingan sepak bola liga Albania melawan FK Partizani.
Pernyataan resmi dari federasi sepak bola Albania menyebutkan bahwa paramedis di lapangan segera membawanya ke rumah sakit, di mana ia meninggal pada usia 28 tahun.
Rekaman video viral menunjukkan momen dramatis ketika Dwamena roboh di lapangan, memicu reaksi segera dari rekan-rekannya.
Olahraga yang terlalu ekstrem atau intens dapat memberikan tekanan yang berlebihan pada jantung, terutama bagi para atlet yang terus mendorong batas kemampuan fisik mereka.
Olahraga yang Berlebihan dan Risiko Serangan Jantung
Pelatihan olahraga ekstrim seringkali melibatkan aktivitas intensitas tinggi dan durasi yang panjang, menyebabkan kelelahan, dehidrasi, dan rasa sakit.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa olahraga intensitas tinggi secara akut dapat meningkatkan risiko serangan jantung mendadak pada orang dengan gangguan jantung, serta meningkatkan risiko gangguan irama jantung.
Menurut dr. Dyan Mega Inderawati, serangan jantung bisa terjadi kapan saja, termasuk saat sedang berolahraga.
Tanda-Tanda Serangan Jantung Saat Berolahraga
Tanda-tanda yang perlu diwaspadai melibatkan nyeri dada, sesak napas, pusing, kelainan irama jantung, ketidaknyamanan di area tubuh lainnya, dan keringat yang tidak biasa.
Penting untuk menghentikan aktivitas olahraga jika mengalami gejala tersebut dan segera mencari bantuan medis.
2. Sesak Napas
Sesak napas yang tidak biasa saat berolahraga bisa menjadi pertanda serangan jantung. Dr. Dyan menyarankan untuk menghentikan segala aktivitas saat mengalami sesak napas.
1. Nyeri Dada
Nyeri dada bisa dimulai dengan perasaan tidak nyaman ringan, tekanan, atau rasa penuh. Segera hentikan berolahraga dan cari bantuan medis jika mengalami gejala ini.
Keringat yang Tidak Biasa
Meskipun berkeringat saat berolahraga normal, keringat dingin disertai mual adalah tanda peringatan. Segera hubungi nomor darurat jika mengalami gejala ini.
3. Pusing
Gejala pusing saat berolahraga tidak boleh diabaikan. Hentikan aktivitas dan istirahat jika merasa pusing, karena ini dapat menjadi tanda serangan jantung.
Penyebab serangan jantung pada olahragawan tidak hanya terkait dengan usia, tetapi juga faktor-faktor khusus yang dapat meningkatkan risiko. Beberapa penyebab meliputi:
Penyebab Serangan Jantung Mendadak pada Olahragawan
Kondisi ini ditandai oleh penebalan dinding otot jantung, yang dapat mengganggu sistem kelistrikan jantung dan meningkatkan risiko detak jantung tidak teratur.
2. Kelainan Arteri Koroner
Terhubungnya arteri jantung secara tidak normal dapat mengganggu aliran darah ke jantung, meningkatkan risiko serangan jantung.
3. Long QT Syndrome
Gangguan irama jantung ini dapat menyebabkan detak jantung cepat dan kacau, meningkatkan risiko kematian mendadak.
Meskipun olahraga memiliki manfaat kesehatan yang tak terbantahkan, atlet perlu memahami risiko serangan jantung yang terkait dengan aktivitas fisik yang berlebihan.
Jaga sehatmu dengan tetap berolahraga sesuai kemampuan, menghentikan aktivitas jika muncul gejala, dan selalu waspada terhadap tanda-tanda serangan jantung.
Jaga sehatmu dengan tetap berolahraga sesuai kemampuan, menghentikan aktivitas jika muncul gejala, dan selalu waspada terhadap tanda-tanda serangan jantung.
Saat berolahraga, keselamatan dan kesehatan harus menjadi prioritas utama.
Olahragawan seperti Raphael Dwamena dapat menjaga kesehatannya dengan memahami batas kemampuan tubuh dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang sesuai.