Menunda punya anak bikin sperma pria bermutasi
Semakin tua, sperma pria lebih berkemungkinan bermutasi dan menurunkan penyakit pada DNA anak.
Bagi para pria yang masih menunda untuk memiliki anak, sebaiknya jangan berlama-lama. Karena sebuah penelitian mengungkap bahwa semakin lama pria menunda memiliki anak, maka semakin tinggi pula kemungkinan spermanya akan berubah menjadi sperma 'mutan'.
Mutasi yang terjadi pada sperma ini membuat kualitasnya semakin buruk. Sperma yang buruk pada akhirnya akan meningkatkan risiko anak terkena berbagai macam kelainan seperti schizophrenia atau menjadi autis. Tak hanya itu, pria yang memiliki anak di usia tua juga dikaitkan dengan penyakit penyakit otak seperti Alzheimer, penyakit jantung, dan kanker pada anaknya.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pria yang memiliki anak pada usia 40 tahun ke atas sangat berkemungkinan menurunkan penyakit berupa mutasi genetik pada anaknya dibandingkan dengan pria yang berusia 20 tahunan, seperti dilansir oleh Daily Mail (21/02).
Penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan mengamati DNA dari 78 orang tua di Islandia dan anaknya mengungkap bahwa pria semakin berkemungkinan menurunkan mutasi genetik pda anaknya ketika mereka semakin tua. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pria yang memiliki anak di usia tua menurunkan penyakit seperti autis dan penyakit mental pada DNA anaknya.
Meski begitu, peneliti tak menemukan adanya kaitan antara usia ibu dengan risiko tersebut. Tim peneliti menemukan bahwa 97 persen mutasi pada DNA anak berasal dari ayah mereka. Dr Kari Stefansson dari Decode Genetics menjelaskan bahwa betapa selama ini peneliti terlalu fokus pada ibu dan anak, serta melewatkan peran ayah terhadap mutasi gen yang ada dalam DNA anak.
"Beberapa penyakit bisa dipengaruhi oleh kesehatan ibu. Namun penyakit seperti schizophrenia atau autisme sebenarnya berasal dari ayah, bukan ibu," ungkap Stefansson.
Tak seperti wanita yang memiliki set sel telur lengkap, pria terus-menerus membuat sperma baru selama hidupnya. Setiap 16 hari sekali, sel pada testis membelah dan DNA pada masing-masing sel disalin menjadi DNA baru yang nantinya digunakan untuk memproduksi sperma. Semakin tua, kualitas proses penyalinan ini akan semakin menurun dan tak efisien, sehingga sperma bisa mengalami mutasi.
Hasil penelitian ini membuat peneliti menyarankan agar pria tak menunda terlalu lama untuk memiliki anak. USia 20 tahunan adalah yang terbaik dan jangan sampai melewati usia 40 tahunan atau bahkan 50 sampai 60 tahun.
Baca juga:
Ternyata wanita juga bisa alami masalah ereksi!
Air kelapa ternyata ampuh atasi masalah ereksi
Kenali 8 jenis perilaku seks menyimpang ini!
Lakukan 7 hal ini saat mengalami ejakulasi dini!
5 Efek berbahaya rokok untuk kesehatan seksual
Hati-hati, diabetes mengganggu performa seksual!
-
Apa itu Gangguan Kecemasan? Rasa cemas atau anxiety adalah pengalaman yang umum dialami oleh banyak orang dalam menghadapi situasi tertentu. Namun, ketika rasa cemas sulit dikendalikan dan mengganggu aktivitas sehari-hari, bisa jadi itu adalah tanda dari gangguan kecemasan.
-
Kapan Gege meninggal? Joe atau Juhana Sutisna dari P Project mengalami duka atas meninggalnya putra kesayangannya, Edge Thariq alias Gege, pada pertengahan Mei 2024.
-
Apa itu Sup Gangan? Sup Gangan atau Gangan Darat merupakan salah satu dari ragam kuliner khas masyarakat Bangka Belitung yang diolah dari daging ikan. Namun, hidangan ini sudah dimodifikasi dengan menggunakan daging sapi, kambing, atau ayam sebagai bahan utamanya.
-
Kapan Putri Gading meninggal? Kerangka ini ditemukan di Sevilla, Spanyol. Kerangka manusia berusia 5.000 tahun ditemukan di Sevilla, Spanyol.
-
Kenapa gangguan indra penciuman bisa sangat mengganggu? Ketika indra penciuman terganggu, kualitas hidup seseorang dapat menurun, karena hilangnya kemampuan untuk mengenali bau tertentu dapat berdampak pada kesehatan fisik dan emosional.
-
Kapan Galang Rambu Anarki meninggal? Dia meninggal dunia pada 25 April 1997 di usia 15 tahun.