Mulai 2025 Masyarakat Dapat Tiket Medical Check-up Gratis Saat Ulang Tahun, Ini Syarat yang Harus Dipenuhi
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan tiket pemeriksaan kesehatan gratis untuk masyarakat yang ulang tahun bisa diakses di aplikasi Satu Sehat.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan bahwa program pemeriksaan kesehatan atau medical check-up gratis akan dapat diakses melalui aplikasi SatuSehat. Sebagaimana diketahui, masyarakat Indonesia akan menerima hadiah berupa pemeriksaan kesehatan gratis yang mulai diberlakukan pada tahun 2025 sebagai bagian dari perayaan ulang tahun mereka.
"Nanti yang akan dapat tiket pemeriksaan gratis adalah yang sudah jadi anggota SatuSehat," ujar Menkes Budi dalam postingan di Instagram @bgsadikin.
- Tiket Periksa Kesehatan Gratis saat Ulang Tahun, Begini Cara Dapatnya
- Kabar Gembira! Kemenkes Berikan Medical Check Up Gratis buat Warga Berulang Tahun Mulai Tahun 2025
- 13.200 Orang Dapatkan Pemeriksaan Kesehatan Gratis BRI Peduli di Berbagai Wilayah di Indonesia
- BRI Peduli Gelar Pemeriksaan Kesehatan Gratis
Oleh karena itu, Budi mendorong masyarakat untuk mengunduh aplikasi SatuSehat dan memanfaatkannya agar dapat memperoleh tiket pemeriksaan gratis pada hari ulang tahun mereka. "Download aplikasi SatuSehat Mobile sekarang juga," tambah Budi.
Budi juga menjelaskan bahwa pemeriksaan kesehatan gratis tersebut tidak hanya meliputi pengukuran berat badan dan tekanan darah. Namun, ia menegaskan bahwa layanan ini tidak sekomprehensif paket pemeriksaan yang ditawarkan di rumah sakit swasta atau laboratorium swasta yang biayanya mencapai jutaan rupiah.
"Supaya tidak salah ekspektasi ya ini bukan medical check up seperti yang teman-teman bayangkan di klinik swasta atau laboratorium swasta yang harganya jutaan rupiah itu ya," jelas Budi.
Ia menambahkan bahwa pemeriksaan gratis yang diberikan oleh pemerintah pada saat ulang tahun tersebut akan disesuaikan dengan kategori usia, termasuk balita, remaja, dewasa, dan lanjut usia.
Pemeriksaan Kesehatan Gratis Disediakan Berdasarkan Kelompok Usia
Sebelumnya, Budi menjelaskan bahwa pemeriksaan gratis ini ditujukan untuk empat kelompok usia.
Skrining Balita: Fokus utama dari skrining ini adalah untuk mendeteksi penyakit bawaan lahir, seperti hipotiroid kongenital. Jika penyakit ini terdeteksi lebih awal, pengobatan bisa dilakukan untuk mencegah kematian atau kecacatan pada anak.
Skrining Remaja (di bawah 18 tahun): Pemeriksaan ini mencakup obesitas, diabetes, dan kesehatan gigi. Tujuan dari skrining ini adalah untuk menemukan masalah kesehatan yang sering terjadi pada anak-anak hingga remaja.
Skrining Dewasa: Skrining ini bertujuan untuk mendeteksi kanker lebih awal, termasuk kanker payudara dan serviks, yang menjadi penyebab utama kematian wanita di Indonesia, serta kanker prostat pada pria.
Skrining Lansia: Skrining ini meliputi pemeriksaan untuk Alzheimer, osteoporosis, dan kesehatan umum yang terkait dengan proses penuaan.
Mengawasi Kesehatan Masyarakat
Pemeriksaan kesehatan tanpa biaya ini menjadi salah satu fokus utama dalam pemerintahan Prabowo Subianto. Inisiatif ini bertujuan untuk mendeteksi secara awal jika terdapat masalah kesehatan yang dialami oleh masyarakat.
"Skrining ini adalah hadiah ulang tahun dari negara kepada masyarakat, dilakukan setiap hari ulang tahun untuk memastikan kesehatan terpantau secara dini," ungkap Menteri Kesehatan Budi dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, pada hari Kamis, 31 Oktober 2024.
Program pemeriksaan kesehatan gratis ini dianggap penting oleh pemerintah Prabowo Subianto. Dengan melaksanakan skrining, diharapkan dapat terdeteksi lebih awal jika ada isu kesehatan yang dihadapi oleh rakyat.
Program Lain yang Menjadi Prioritas dalam Sektor Kesehatan
Skrining kesehatan gratis menjadi salah satu dari tiga program utama Kementerian Kesehatan di era pemerintahan Prabowo Subianto. Pernyataan ini disampaikan oleh Budi Gunadi Sadikin setelah dilantik sebagai anggota Kabinet Merah Putih Prabowo Gibran pada hari Senin, 21 Oktober 2024.
"Ada tiga program dari kita, nomor satu itu skrining untuk masyarakat semua siklus hidup karena yang penting kan buat Kementerian Kesehatan jaga masyarakat kita tetap sehat, bukan hanya mengobati orang sakit. Pengobatan promotif, preventif, itu jauh lebih penting dibandingkan kuratif," ungkap Budi.
Program prioritas kedua yang diusulkan adalah pembangunan rumah sakit, terutama di daerah-daerah yang tertinggal, terluar, dan kepulauan. Selain itu, program ketiga berfokus pada penanganan tuberkulosis (TBC).
"Yang nomor tiga beliau juga titip supaya tuberkulosis ditangani dengan lebih cepat. Ini penyakit menular yang kematiannya paling banyak di dunia jauh di atas COVID. Sudah 1 milyar orang meninggal (akibat TBC) sejak 100 tahun yang lalu," tambahnya.
Dengan demikian, Kementerian Kesehatan berupaya untuk meningkatkan kesehatan masyarakat secara menyeluruh melalui berbagai program yang telah ditetapkan.