Mutasi gen penyebab migrain ditemukan!
Ilmuwan menemukan mutasi gen yang bisa menyebabkan beberapa tipe migrain paling umum.
Hingga saat ini penyebab migrain masih menjadi perdebatan di kalangan peneliti. Meski begitu, penelitian menunjukkan bahwa migrain bisa jadi berkaitan dengan mutasi gen.
Peneliti berhasil menemukan mutasi gen yang berkaitan dengan beberapa tipe migrain setelah menganalisis genetik dari dua keluarga yang memiliki migrain. Dari sana diketahui bahwa kebanyakan penderita migrain memiliki mutasi pada bagian CKIdelta atau memiliki orang tua dengan mutasi yang sama.
-
Kapan Migrain Sering Menyerang? Faktanya, migrain merupakan penyakit neurologi dan menyerang seseorang pada masa puncak kehidupannya, antara usia 30 dan 49 tahun.
-
Bagaimana cara mencegah migrain? Anda tidak bisa mencegah migrain. Namun Anda dapat mengonsumsi obat pencegah migrain seperti yang diarahkan oleh penyedia layanan kesehatan untuk mengurangi seberapa sering dan seberapa parah gejala migrain memengaruhi Anda. Anda juga dapat mempelajari lebih lanjut tentang pemicu migrain dan mencoba untuk menghindarinya.
-
Apa itu Migrain? Migrain merupakan kondisi neurologis yang kompleks dan merupakan kelainan paling umum ketiga di dunia, dengan perkiraan prevalensi global sebesar 14,7 persen.
-
Bagaimana cara yang tepat untuk menangani migrain? Pencegahan dilakukan dengan upaya promosi kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat. Kemudian juga menghindari faktor pencetus tadi dan edukasi petugas kesehatan,"
-
Siapa Saja Yang Sering Mengalami Migrain? Lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan pria.
Melalui penelitian laboratorium, peneliti juga menemukan bahwa mutasi gen ini mempengaruhi produksi enzim CKIdelta, yang berfungsi penting bagi otak dan tubuh. Selanjutnya, penelitian pada tikus semakin memperkuat kaitan antara mutasi gen dengan migrain.
"Ini penelitian pertama yang menunjukkan mutasi gen berkaitan dengan migrain," ungkap Louis Ptacek, profesor neurologi dari University of California, seperti dilansir oleh US News (01/05).
Migrain sangat mengganggu dan menyakitkan. Meski saat ini ada banyak obat migrain di pasaran, namun Ptacek merasa migrain memerlukan penanganan yang lebih besar dan tidak bersifat temporer seperti obat-obatan biasa.
Penemuan ini membawa peneliti selangkah lebih dekat untuk lebih memahami penyebab migrain dan membuka jalan untuk perawatan migrain yang lebih baik. Selanjutnya ilmuwan akan melakukan penelitian untuk melihat adanya mutasi genetis lain yang bisa menyebabkan migrain.