Pemeriksaan payudara sendiri tidak efektif deteksi kanker?
Pemeriksaan payudara sendiri ternyata tak efektif untuk mencegah kanker. Apa alasannya?
Telah lebih dari 60 tahun yang lalu wanita disarankan untuk melakukan pemeriksaan sendiri terhadap payudara mereka untuk mencari tahu adanya perubahan pada payudara dan menemukan kanker atau tumor lebih awal. Seorang ahli bedah payudara, Cushman Haagensen, dari Amerika bahkan membuat film pendek mengenai cara yang benar melakukan pemeriksaan payudara sendiri.
Merekomendasikan wanita untuk melakukan pemeriksaan payudara sendiri tampaknya sangat masuk akal dan langkah yang sangat baik. Lagipula, kebanyakan kanker payudara awalnya ditemukan oleh wanita itu sendiri dibandingkan oleh dokter atau perawat.
Meski begitu, seorang GP dari Glasgow menjelaskan bahwa melakukan pemeriksaan payudara sendiri sebenarnya tak seefektif yang dipikirkan oleh banyak orang. Setiap dokter memiliki caranya sendiri untuk menyarankan pasien dalam memeriksa payudaranya.
Beberapa menyarankan untuk melakukan pemeriksaan setiap dua bulan sekali, setiap minggu, atau setiap sebelum menstruasi dan setelah menstruasi. Menurut Dr Margaret McCartney, bahkan belum ada cara yang pakem untuk melakukan pemeriksaan sendiri pada payudara untuk mengenali tanda kanker. Hal inilah yang membuatnya meragukan efektivitas pemeriksaan sendiri oleh wanita pada payudara mereka, seperti dilansir oleh Daily Mail (08/04).
Sebuah penelitian pun dilaksanakan pada tahun 2002 untuk mengetahui apakah pemeriksaan sendiri pada kanker payudara memberikan perbedaan yang berarti terhadap penanganan penyakit tersebut. Mereka mengamati sekitar 250.000 wanita yang dibagi menjadi dua kelompok.
Satu kelompok diminta untuk memeriksa diri mereka sendiri secara teratur. Sementara kelompok lain dimonitor oleh dokter. Pada akhir penelitian, peneliti tak menemukan adanya perbedaan dalam jumlah pasien kanker payudara dan tingkat kematian akibat kanker.
Meski begitu, ada banyak wanita yang melakukan pemeriksaan sendiri yang pada akhirnya menemukan adanya perubahan pada payudara mereka, namun bukan kanker. Dengan begitu, peneliti menyimpulkan bahwa pemeriksaan sendiri sebenarnya tak menurunkan risiko kematian akibat kanker payudara.
Ini bukan berarti Anda harus mengabaikan segala perubahan yang terjadi pada payudara. Namun juga belum ada bukti yang jelas bahwa melakukan pemeriksaan sendiri bisa menyelamatkan nyawa. Memeriksa payudara untuk gejala yang tak biasa seperti perubahan pada kulit, pembengkakan, adanya keanehan pada puting, dan lainnya tetap harus dilakukan agar wanita lebih waspada.
Baca juga:
Ini 3 langkah mudah memeriksa payudara dari ancaman kanker payudara
Makan buah persik tiga kali sehari bantu tangkal kanker payudara
Gen kanker payudara juga tingkatkan risiko terkena kanker ovarium?
Olahraga setiap hari turunkan risiko kanker payudara!
Kembang kol bisa mencegah 5 jenis kanker!
-
Kapan Hari Kanker Payudara Sedunia dirayakan? 19 Oktober secara resmi ditetapkan sebagai Hari Kanker Payudara Sedunia.
-
Siapa yang memulai peringatan Hari Kanker Payudara Sedunia? Merunut dari sejarahnya, peringatan tersebut mulai semarak pada tahun 1985 oleh Imperial Chemical Industries serta American Cancer Society.
-
Kapan Hari Kanker Pankreas Sedunia mulai diperingati? Hari Kanker Pankreas Sedunia digagas agar masyarakat dapat berkumpul dan membantu menyebarkan informasi tentang kanker pankreas.
-
Mengapa peringatan Hari Kanker Payudara Sedunia penting? Maka, peringatan tersebut bertujuan guna menandai betapa pentingnya kesadaran untuk selalu menjaga kesehatan tubuh, terlebih pada bagian payudara.
-
Kapan Pangeran Antasari wafat? Saat menjadi Sultan Banjar, Pangeran Antasari terus melanjutkan perjuangannya melawan Belanda. Di tengah perlawanan tersebut, Pangeran Antasari jatuh sakit terserang penyakit cacar dan paru-paru hingga akhirnya wafat pada 11 Oktober 1862.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.