Penjelasan Ilmiah Penyebab Cegukan Terjadi
Biasanya, cegukan merupakan gangguan kecil dan sembuh tanpa perawatan, kecuali jika tak kunjung berhenti dalam waktu lama.
Calon wakil presiden nomor urut 01 Sandiaga Uno tak terlihat ketika pasangannya, Prabowo Subianto deklarasi klaim kemenangan Pilpres 2019. Tim 02 menyebut kala itu Sandiaga tengah sakit, cegukan hingga suaranya hilang.
"Nggak itu. Bang Sandi cegukan nggak berhenti. Cegukan, suaranya hilang. Bahkan duduk bareng dengan Pak Prabowo, terus cegukan, terus disuruh Pak Prabowo supaya istirahat di atas. Istirahat kemudian diturutin, kemudian cegukannya itu nggak berhenti," kata Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak, Kamis (18/4).
-
Bagaimana cara mencegah cegukan? Pencegahan cegukan bisa dilakukan dengan mengonsumsi makanan dan minuman secara perlahan serta menggunakan teknik tarik napas dalam untuk menenangkan diri.
-
Bagaimana cara mengatasi mendengkur? Dikutip dari Healthshots, ini adalah lima metode yang bisa memperbaiki kebiasaan mendengkur, antara lain:1. Ubah posisi tidurJika Anda mendengkur secara teratur, kemungkinan besar Anda tidur telentang. Tidur telentang menyebabkan lidah diputar ke belakang yang sebagian menghalangi jalan napas dan menyebabkan mendengkur. Jadi, jika ini penyebab dengkuran maka tidur miring akan membantu Anda berhenti mendengkur. 2. Kurangi Berat BadanJika indeks massa tubuh Anda berada di sisi yang lebih tinggi dan Anda termasuk dalam kategori kelebihan berat badan atau obesitas, itu juga dapat menyebabkan dengkuran.Kelebihan berat badan berarti Anda memiliki lebih banyak jaringan di tenggorokan yang menyebabkan jalan napas sempit. Menurunkan berat badan akan membantumu mengurangi jaringan dan karenanya berhenti mendengkur secara bersamaan. 3. Hindari Alkohol Sebelum TidurAnda harus menghindari alkohol setidaknya 3-4 jam sebelum tidur, karena alkohol melemaskan otot tenggorokan lebih dari biasanya yang lagi-lagi menyebabkan jalan napas sempit dan karenanya menyebabkan mendengkur. Alkohol juga akan mengubah pola tidur. Jadi, sebaiknya hindari mengonsumsinya di malam hari. 4. Tidur yang CukupKurang tidur juga merupakan penyebab utama mendengkur, jadi pastikan Anda cukup tidur dengan istirahat setidaknya 6-8 jam. Tidur yang nyenyak tidak hanya diperlukan untuk menghentikan dengkuran, tetapi juga akan menjaga pikiran dan tubuh secara keseluruhan tetap sehat dan aktif. 5. Letakkan Bantal EkstraMenggunakan bantal tambahan di bawah kepala atau sedikit mengangkat kepala akan memastikan saluran udara Anda tidak terlalu rileks. Posisi ini akan memastikan bahwa tidak ada penyumbatan dan karenanya tidak mendengkur.Dengan demikian, ini adalah cara paling efektif untuk berhenti mendengkur. Beberapa teknik lain, seperti berhenti merokok atau menghindari obat penenang, hingga menggunakan strip hidung juga akan membantu menghentikan dengkuran. Jadi, cobalah beberapa metode yang sudah dibahas untuk tidur bebas dari mendengkur.
-
Bagaimana cara mengatasinya? Mengalami masalah mata panda memang sering bikin galau. Lakukan beberapa tips berikut ini untuk mengatasinya.
-
Bagaimana cara mengatasi kejang? Kejang merupakan masalah kesehatan yang kerap dikaitkan dengan stroke. Menurut Mayo Clinic, kejang biasanya disebabkan oleh gangguan otak epilepsi, tetapi juga dapat dipicu oleh infeksi, demam tinggi, kadar natrium darah rendah, atau bahkan kurang tidur.
-
Bagaimana cara mengatasi cegukan menurut artikel? Salah satu cara efektif mengatasi cegukan adalah dengan minum air secara berurut. Anda bisa meminum air dalam satu teguk besar atau meminum air secara perlahan dengan menggunakan sedotan.
-
Bagaimana cara menghentikan cegukan berdasarkan saran medis? Untuk menghilangkan cegukan, ada beberapa cara yang bisa Anda coba. Berikut adalah cara yang bisa Anda coba untuk menghentikan cegukan: Menahan napas selama 10-20 detik, lalu mengembuskan napas pelan-pelan.Minum air dingin dengan cepat.Bernapas dengan menggunakan kantong kertas daur ulang.Menjulurkan lidah atau menelan gula pasir.Mengisap potongan lemon atau berkumur dengan air es.Dikagetkan oleh orang lain.
Biasanya, cegukan merupakan gangguan kecil dan sembuh tanpa perawatan, kecuali jika tak kunjung berhenti dalam waktu lama.
Seperti diberitakan Antara, dilansir dari Medical News Today, cegukan ada yang berlangsung kronis hingga sebulan atau bahkan lebih. Kasus cegukan terpanjang yang tercatat bertahan 60 tahun.
Jika cegukan berlangsung lebih lama dari 48 jam, maka penderita harus berkonsultasi dengan dokter karena bisa jadi mengalami kondisi medis yang serius seperti stroke dan gangguan pencernaan.
Cegukan berkepanjangan juga memicu masalah baru yakni insomnia dan depresi.
Bagaimana proses terjadinya cegukan?
Cegukan terjadi karena kontraksi diafragma yang tiba-tiba dan tidak disengaja bersamaan dengan kontraksi laring dan penutupan total glotis (tempat pita suara).
Kondisi ini menghasilkan aliran udara yang tiba-tiba ke paru-paru, dan memunculkan suara "hik".
Faktor gaya hidup bisa sebabkan cegukan?
Ada sejumlah faktor gaya hidup yang turut mencetuskan cegukan, seperti konsumsi makanan pedas dan panas sehingga mengiritasi saraf frenikus yang lokasinya dekat kerongkongan.
Lalu, makan terlalu banyak sehingga menyebabkan perut kembung. Gas di perut bisa menekan diafragma.
Penyebab lainnya, minum soda, cairan panas, atau minuman beralkohol, terutama minuman berkarbonasi dan mengalami stres atau emosi yang kuat.
Penyebab cegukan berkepanjangan?
Terdapat sejumlah kondisi yang menyebabkan cegukan berlangsung terus menerus, antara lain kondisi pencernaan termasuk penyakit radang usus, obstruksi usus kecil, atau penyakit refluks gastroesofageal (GERD).
Selain itu, bisa juga pneumonia atau asma, kondisi yang memengaruhi sistem saraf pusat (SSP), termasuk cedera otak traumatis (TNI), ensefalitis, tumor otak, atau stroke.
Lalu, kondisi yang mengiritasi saraf vagus, seperti meningitis, faringitis, atau goiter, reaksi psikologis, termasuk kesedihan, kegembiraan, kegelisahan, stres, perilaku histeris, atau syok.
Penyebab lainnya, kondisi yang memengaruhi metabolisme, termasuk hiperglikemia, hipoglikemia, atau diabetes, masalah hati dan ginjal.
Atau bisa juga karena kanker dan efek samping perawatan misalnya kemoterapi, iritasi kandung kemih, pankreatitis, kehamilan.
Pembedahan, tumor dan lesi juga bisa menjadi faktor risiko cegukan berkepanjangan.
Baca juga:
Mengoleskan Pasta Gigi dan Mentega pada Luka Bakar Justru Bisa Buat Luka Tambah Parah
Sejumlah Masalah Kesehatan yang Bisa Muncul akibat Kolesterol Tinggi
Jangan Dianggap Lucu, Anak Gemuk Memiliki Bahaya yang Mengancam Kesehatannya
Banyak Pria Ternyata Sering Pura-Pura Tidak Tertarik untuk Bercinta
10 Manfaat Luar Biasa yang Dikandung dari Sebiji Jagung
Bukan Tempelkan Koyo ke Perut, Begini Cara Cegah Mabuk Perjalanan pada Anak