Pentingnya Vaksin HPV untuk Mencegah Persebaran Kanker Serviks
Dokter spesialis kebidanan dan kandungan RS EMC Sentul, Ruswantriani mengungkapkan bahwa penelitian yang ada sejauh ini menemukan jikalau kanker serviks hanya dapat terjadi karena infeksi HPV.
Walau telah banyak info yang beredar mengenai kanker serviks, namun pengetahuan orang kadang masih kurang mengenai ini. Banyak orang masih bertanya-tanya apakah ada faktor lain yang bisa menyebabkan penyakit ini selain oleh infeksi Human Papillomavirus (HPV).
Dokter spesialis kebidanan dan kandungan RS EMC Sentul, Ruswantriani mengungkapkan bahwa penelitian yang ada sejauh ini menemukan jikalau kanker serviks hanya dapat terjadi karena infeksi HPV.
-
Bagaimana cara kerja vaksin HPV untuk mencegah kanker? Dengan mendapatkan vaksin HPV, individu dapat mengurangi risiko terkena kanker yang disebabkan oleh HPV. Selain itu, juga turut serta melindungi organ tubuh mereka dari infeksi virus tersebut.
-
Bagaimana cara mencegah kanker? Ada beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk mencegah kanker, antara lain: Mengonsumsi makanan sehat, rutin berolahraga, menghindari rokok dan minuman beralkohol, melakukan deteksi dini, melakukan vaksinasi, dan mengurangi paparan sinar matahari.
-
Siapa yang mengumumkan penemuan vaksin kanker? Presiden Vladimir Putin mengungkapkan bahwa mereka kini selangkah lebih dekat untuk penemuan vaksin kanker.
-
Kapan vaksin HPV diberikan? Vaksin HPV idealnya diberikan kepada anak usia 9–14 tahun yang belum aktif secara seksual. Vaksin ini juga dapat diberikan kepada remaja dan orang dewasa usia 15–26 tahun yang belum pernah atau belum mendapatkan vaksin HPV secara lengkap.
-
Bagaimana cara mencegah kanker pankreas? Perlu diketahui, kanker pankreas merupakan salah satu jenis kanker yang memiliki tingkat kematian yang tinggi. Namun, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mencegah risiko terkena kanker pankreas, yaitu sebagai berikut:• Makan makanan yang mengandung serat dan antioksidan. Serat dapat membantu menjaga kesehatan pencernaan, mengurangi peradangan, dan memperlambat pertumbuhan sel kanker. Antioksidan, seperti vitamin C dan E, dapat melawan radikal bebas yang dapat merusak sel-sel pankreas.• Hindari makanan tinggi kolesterol. Kolesterol yang tinggi dalam tubuh dapat meningkatkan risiko terkena kanker pankreas. Makanan yang tinggi kolesterol biasanya adalah makanan berlemak, seperti makanan cepat saji, makanan olahan, serta makanan berminyak. • Mengurangi atau berhenti minuman beralkohol. Alkohol dapat menyebabkan kerusakan sel-sel pankreas dan meningkatkan risiko terkena kanker. • Menghindari kebiasaan merokok. Merokok diketahui merupakan salah satu penyebab utama kanker pankreas. Oleh karena itu, berhenti merokok sangat penting dalam mencegah kanker pankreas.• Olahraga Olahraga secara teratur dapat membantu menjaga berat badan ideal, mengurangi peradangan, dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
-
Apa itu kanker pankreas? Kanker pankreas adalah jenis kanker yang berasal dari sel-sel yang ada di jaringan pankreas. Sel-sel kanker pankreas merupakan sel-sel yang mengalami pertumbuhan yang tidak terkontrol dan dapat menyebar ke organ dan jaringan lain di sekitarnya.
"Untuk penelitiannya memang saat ini penyebab kanker serviks karena infeksi HPV, yang memang penularannya banyak melalui hubungan seksual," ujar dokter yang akrab disapa Tria dalam acara Healthy Monday bersama Liputan6.com dan EMC Healthcare beberapa waktu lalu.
"Jadi bukan karena keturunan atau kadang-kadang makan. Itu murni (penularannya) karena infeksi HPV," tegasnya.
Seperti diketahui, kanker serviks sendiri dapat dicegah dengan melakukan vaksin HPV. Menurut Tria, kemunculan vaksin HPV sebenarnya relatif baru yakni ditemukan sekitar 20 tahun lalu di dunia. Namun, efektivitasnya tetap cukup tinggi untuk mencegah kanker serviks.
"Secara penelitian, efektivitasnya cukup tinggi. Jadi memang dia direkomendasikan untuk perempuan. Apalagi sekarang, direkomendasikan untuk anak perempuan. Anak 9-10 tahun, dia sudah boleh vaksin HPV," kata Tria.
Vaksin HPV untuk anak saat ini sudah masuk dalam bagian Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN). Bahkan, sudah masuk pula dalam rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).
Sehingga sebenarnya saat ini anak sekolah yang berada di bangku kelas 5 sudah bisa mendapatkan vaksin HPV secara gratis lewat program BIAN tersebut. Terlebih lagi, saat diberikan pada usia anak, vaksin HPV hanya membutuhkan dua dosis.
"Dan memang dibawah 13 tahun itu cukup dua kali dosis. Efektivitasnya cukup oke, dan kalau untuk vaksin HPV pada anak sudah masuk rekomendasi IDAI," ujar Tria.
"Jadi kalau punya anak, ada kayak chart-nya kapan kita harus vaksin, itu sudah masuk," tambahnya.
Pentingnya Vaksin HPV
Dosis vaksin HPV pada anak dibawah 13 tahun dapat diberikan dengan jarak enam sampai 12 bulan antara dosis pertama dan kedua. Sedangkan pada orang dewasa, vaksin HPV bisa diberikan sebanyak 3 dosis dengan periode enam bulan.
Lebih lanjut vaksin HPV pun sebenarnya akan tetap efektif bila diberikan untuk orang dewasa. Namun khusus orang dewasa terutama yang sudah aktif berhubungan seksual, sebaiknya jangan lupa untuk melakukan pap smear lebih dulu.
"Kita tidak boleh melupakan pap smear dulu ya. Hasilnya baik, kita lanjutkan untuk vaksin HPV. Sehingga pencegahan kanker serviks kita paripurna. Secara kita melakukan deteksi dini terus dan tetap kita membuat badan kita punya kekebalan tubuh terhadap si virus HPV," kata Tria.
Bagi wanita yang telah aktif secara seksual, pap smear cukup dilakukan setiap satu tahun sekali. Menurut Tria, hubungan seks pun tidak bisa untuk dicegah karena merupakan kebutuhan biologis manusia.
Itulah mengapa deteksi dini kanker serviks melalui pap smear menjadi penting. Mengingat potensi penularan akan selalu ada.
"Gimanapun, hubungan seks enggak mungkin bisa kita cegah karena itu adalah kebutuhan biologis dari manusia. Jadi memang pasti (potensi) penularan akan berjalan terus," kata Tria.
Reporter: Diviya Agatha
Sumber: Liputan6.com