Penyebab Keterlibatan Ammar Zoni dalam Kasus Narkotika, Alasan Kenapa Pecandu Selalu Terjerat Lagi
Mengatasi kecanduan narkoba melibatkan serangkaian langkah, termasuk pemeriksaan, detoksifikasi, stabilisasi, dan after care.
Pada Rabu (13/12/2023), kasus keterlibatan Ammar Zoni dalam tindak pidana narkotika kembali mencuat. Konfirmasi ini datang dari Kasatresnarkoba Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Indrawienny Panjiyoga, yang mengungkap penangkapan Ammar Zoni tanpa memberikan rincian lebih lanjut terkait kasus ini.
- Ammar Zoni Dituntut 12 Tahun Penjara, Nangis Kala Nota Pembelaan Dibacakan & Bantah Terlibat Bisnis Narkoba
- Terungkap Kabar Terkini Ammar Zoni Usai Terjerat Kasus Narkoba Lagi
- Ammar Zoni Ternyata Dapat Narkoba dari Daerah Ini, Satu Pemasok Ditangkap dan Satu Lagi Buron
- Kronologi Penangkapan Ammar Zoni
Penyebab Keterlibatan Ammar Zoni dalam Kasus Narkotika, Alasan Kenapa Pecandu Selalu Terjerat Lagi
Sebelumnya, pada 8 Maret 2023, Ammar Zoni telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus penyalahgunaan narkoba jenis sabu. Kasus-kasus seperti ini menimbulkan pertanyaan, mengapa individu seperti Ammar Zoni sulit terbebas dari jeratan narkoba?
Tantangan dalam Mengatasi Penyalahgunaan Obat Terlarang
Mengutip informasi dari UK Rehab, tidak semua individu yang menggunakan obat-obatan terlarang akan mengalami kecanduan.
Namun, ada yang secara fisik bergantung pada zat-zat tersebut karena obat-obatan mengubah fungsi otak.
Seiring waktu, tubuh yang terpapar akan mengharapkan kehadiran zat-zat tersebut, menciptakan kondisi yang dikenal sebagai toleransi.
"Toleransi membuat otak beradaptasi dengan keberadaan obat-obatan, dan akan menghasilkan lebih sedikit bahan kimia yang memberikan rasa nyaman dibandingkan ketika pertama kali mengonsumsi obat-obatan tersebut," tulis UK Rehab.
Dampak Penyalahgunaan Obat pada Otak
Otak manusia memiliki sistem penghargaan yang dipicu oleh neurotransmitter. Narkoba dapat meniru neurotransmitter ini, membuat sistem penghargaan otak lebih responsif terhadap obat-obatan daripada aktivitas lainnya.
National Institute on Drug Abuse (NIDA) menyatakan bahwa penggunaan narkoba dapat mengubah cara kerja area di otak, membuat seseorang sulit menikmati aktivitas yang sehat.
Menghentikan atau mengurangi penggunaan obat secara signifikan bahkan dapat menyebabkan gejala putus obat, termasuk emosi negatif yang kuat, gejala mirip flu, dan bahkan keadaan darurat yang mengancam jiwa.
Banyak gejala putus obat yang dapat diatasi, tetapi kebanyakan pecandu merasa bahwa penggunaan obat-obatan adalah satu-satunya cara untuk meringankan gejala tersebut.
Kenapa Sulit Berhenti dari Kecanduan?
Penggunaan narkoba berulang juga memperkuat hubungan antara obat-obatan dan isyarat terkait, menciptakan "pemicu" yang memicu keinginan untuk mengonsumsi kembali.
Penggunaan narkoba berulang dapat melemahkan sirkuit di otak yang membantu mengendalikan diri dan menoleransi stres, sehingga semakin sulit untuk mengendalikan penggunaan narkoba.
Kecanduan narkoba tidak hanya merugikan individu yang mengalaminya tetapi juga berdampak pada keluarga. Pecandu seringkali menjadi manipulatif dan egois, berbohong kepada orang-orang terdekat, bahkan melanggar hukum demi memuaskan keinginan mereka terhadap narkoba.
Dampak Kecanduan pada Keluarga
Tanda-tanda Kecanduan Narkoba
Kecanduan narkoba dapat diidentifikasi melalui sejumlah tanda, seperti penarikan diri, kehilangan minat pada aktivitas yang disukai, masalah dalam tugas sekolah atau pekerjaan, perubahan kelompok pertemanan, dan gejala fisik seperti gemetar, sakau narkoba, dan perubahan pola makan.
Cara Mengatasi Kecanduan Narkoba
Mengatasi kecanduan narkoba melibatkan serangkaian langkah, termasuk pemeriksaan, detoksifikasi, stabilisasi, dan after care.
emakai narkoba harus menjalani pemeriksaan untuk mengetahui tingkat kecanduan dan efek sampingnya.
Detoksifikasi melibatkan penghentian penggunaan obat-obatan terlarang dan meringankan efek sakau dengan bantuan obat-obatan tertentu.
Stabilisasi mencakup kegiatan pemulihan jangka panjang, seperti pembinaan spiritual, konseling, dan psikoterapi. Tahap after care memastikan pemulihan yang berkelanjutan dengan memberikan dukungan dan pengawasan setelah pecandu pulang ke kehidupan normal.
Peran Dukungan Orang Terdekat
Dukungan dari orang terdekat sangat penting dalam proses pemulihan. Pecandu sering kali merasa terisolasi dan bersalah, dan dukungan dari keluarga, teman, dan pasangan dapat menjadi kunci keberhasilan rehabilitasi.
Ketika seseorang mengalami kecanduan narkoba, penting untuk tidak merasa malu atau terlalu terbebani. Mencari pertolongan dari profesional, seperti psikolog atau psikiater, serta mendaftar pada layanan rehabilitasi dapat membantu mengatasi kecanduan narkoba.
Kecanduan narkoba bukanlah perjalanan yang mudah, tetapi dengan kesadaran masyarakat dan dukungan yang kuat dari lingkungan sekitar, individu yang mengalami kecanduan dapat mengatasi dan membangun kembali kehidupan mereka.