Pubertas Dini Bisa Dialami Anak Akibat Konsumsi Video Dewasa
Menurut dokter spesialis kandungan subspesialis fertilitas endokrinologi reproduksi RS Pondok Indah R. Muharam Natadisastra, pubertas dini dapat terjadi akibat beberapa faktor.
Pada anak, pubertas atau proses perubahan tubuh menuju kedewasaan biasanya baru mulai di usia 8 hingga 14 tahun. Walau begitu, saat ini muncul fenomena pubertas dini yang menyebabkan anak mengalami pubertas sebelum waktunya.
Perubahan hormonal yang terjadi selama pubertas menghasilkan perkembangan seksual yang mencakup pertumbuhan rambut kemaluan dan ketiak, perkembangan otot dan tulang, peningkatan produksi kelenjar keringat, serta perkembangan minat dan perilaku seksual. Selain itu, pada masa pubertas juga terjadi perkembangan emosional dan psikologis yang mempengaruhi identitas diri, hubungan sosial, dan kematangan mental.
-
Kenapa belajar dari kesalahan penting untuk anak muda? Belajar dari kesalahan termasuk proses pendewasaan yang perlu dilakukan setiap orang. Bukan tanpa alasan, belajar dari kesalahan dapat memberikan berbagai manfaat bagi perkembangan diri, yaitu sebagai berikut:• Pengembangan Kemampuan Problem Solving: Kesalahan memberikan peluang untuk mengidentifikasi masalah dan mencari solusi. Melalui pengalaman, kita belajar untuk mengatasi kesalahan dan menemukan cara yang lebih baik untuk menangani situasi serupa di masa depan.
-
Apa masalah kesehatan serius yang banyak dihadapi anak-anak Indonesia? Dokter spesialis anak divisi endokronologi dari Universitas Indonesia, Prof. Dr. dr. Aman Bhakti Pulungan, SpA(K), mengungkapkan bahwa diabetes tipe 1 merupakan masalah serius yang paling umum dihadapi anak-anak Indonesia.
-
Apa manfaat pelukan bagi kesehatan fisik anak? Dalam konteks ini, Dr. Bruce D. Perry, seorang ahli neurosains anak, mengungkapkan, "Ketika anak merasa nyaman dan aman melalui kontak fisik seperti pelukan, produksi kortisol dalam tubuhnya akan berkurang, sehingga ia lebih mampu mengatasi stres dan mengembangkan kepercayaan diri yang kuat."
-
Mengapa menjaga kesehatan rambut penting untuk anak? Bagi anak-anak, rambut yang sehat sangat penting untuk meningkatkan kepercayaan diri dan kenyamanan dalam beraktivitas sehari-hari.
-
Mengapa penting menjaga kesehatan saluran cerna anak? Sederhananya, sistem saluran cerna ini memiliki peran untuk menjaga daya tahan si kecil. Yup, sekitar 70% sistem imun manusia sebenarnya berasal dari organ pencernaan, seperti usus.
-
Bagaimana cara menjaga kesehatan rambut anak selain dengan makanan? Kebiasaan ini mungkin terbilang sederhana namun dapat merusak rambut anak. Berikut adalah beberapa kebiasaan yang perlu dihindari: 1. Sering KeramasKeramas memang penting untuk menjaga kebersihan rambut, namun jika terlalu sering, kebiasaan ini justru bisa merusak rambut serta menyebabkan kulit kepala gatal dan kering. Terlalu sering keramas juga bisa menghilangkan pelembap alami rambut. 2. Jarang KeramasSebaliknya, jarang keramas juga dapat merusak rambut. Jika tidak keramas secara teratur, kulit kepala dapat menjadi berminyak, yang dapat menyebabkan ketombe dan membuat rambut lebih lengket. 3. Mengeringkan Rambut dengan Pengering RambutMengeringkan rambut dengan pengering rambut atau mencatok rambut bisa memicu kebotakan dini. Penggunaan alat-alat ini dapat membuat rambut semakin rontok dan rapuh. Sebaiknya, keringkan rambut dengan bantuan kipas atau angin alami. 4. Menyisir Rambut Saat BasahMenyisir atau menata rambut saat basah bisa merusak rambut. Pada saat basah, rambut cenderung meregang, dan jika disisir, kutikula rambut dapat rusak. Oleh karena itu, sebaiknya sisir rambut setelah rambut kering. 5. Tidur dengan Rambut BasahTidur dengan rambut yang masih basah dapat menyebabkan rambut rapuh dan mudah kering. Rambut basah terlalu lama dapat menyebabkan hygral fatigue, yaitu rambut kehilangan lapisan terluar akibat batang rambut terlalu lembap. Efeknya, rambut pun rapuh dan mudah kering. 6. Tidur dengan HairsprayMembiarkan hairspray semalaman juga merusak rambut. Hairspray dapat mengeringkan batang rambut dan menggumpal di kulit kepala, menyebabkan gatal, ketombe, hingga rambut rontok. Sebaiknya, membersihkan hairspray segera setelah penataan rambut. 7. Mengikat Rambut Saat TidurMengikat rambut saat tidur juga dapat merusak rambut. Mengikat rambut terlalu ketat dapat menyebabkan rambut patah atau rontok, serta membuat kulit kepala gatal.
Menurut dokter spesialis kandungan subspesialis fertilitas endokrinologi reproduksi RS Pondok Indah R. Muharam Natadisastra, pubertas dini dapat terjadi akibat beberapa faktor.
“Bisa karena junk food, obesitas, dan kini di internet anak bebas melihat konten-konten yang dalam tanda kutip mematangkan perilaku seksual, sehingga merangsang pubertas,” kata Muharam beberapa waktu lalu.
Salah satu hal yang disoroti oleh Muharam adalah paparan video dewasa yang juga berpengaruh pada sistem hormon anak.
“Tayangan dewasa merangsang sistem hormonalnya (anak),” tambahnya.
Ketika anak mulai memasuki masa menstruasi atau datang bulan, lanjut Muharam, maka anak cenderung lebih mudah terangsang secara seksual (horny).
“Karena ada ketidakseimbangan hormonal, kan biasanya pada saat mau haid itu hormon estrogen dan progesteronnya sama-sama turun, harusnya seimbang. Kalau hormon enggak seimbang, lebih tinggi estrogennya atau progesteron terlalu ngedrop bisa timbul sensasi lebih agresif,” terangnya.
Meski pubertas dini membuat anak perempuan lebih cepat menstruasi, tapi Muharam tidak menyebut bahwa menopausenya kelak akan datang lebih cepat atau disebut menopause dini.
“Enggak ada hubungannya sih (antara pubertas dini dengan menopause dini),” katanya.
Menopause Dini
Selain tak berkaitan dengan menopause dini, pubertas dini juga tidak membuat tingkat kesuburan menjadi rendah.
“Enggak (berpengaruh pada kesuburan) sih, hanya kan kalau pubertas terlalu dini penutupan tulangnya menjadi lebih cepat, jadi pendek (tubuhnya).”
Muharam menjelaskan, menopause dini adalah berhentinya menstruasi sebelum waktu normal yakni di usia 45 hingga 55 tahun. Timbulnya menopause dini lebih berkaitan dengan gaya hidup yang kurang sehat.
“Kurang cahaya matahari, kurang gerak, makannya sembarangan, sehingga sel telur cepat habis,” kata Muharam.
Selain pola hidup yang tidak sehat, menopause dini juga dapat disebabkan oleh gangguan hormonal. Gangguan hormonal mengacu pada ketidakseimbangan atau gangguan dalam produksi, regulasi, atau fungsi hormon dalam tubuh. Pada wanita, gangguan hormonal dapat terkait dengan hormon estrogen, progesteron, testosteron, prolaktin, tiroid, kortisol, dan hormon lain yang berperan dalam mengatur berbagai fungsi tubuh.
Ketidakseimbangan hormonal dapat memengaruhi siklus menstruasi dan proses reproduksi wanita. Jika hormon-hormon ini tidak berfungsi dengan baik, bisa terjadi penurunan produksi estrogen dan progesteron, yang dapat mempengaruhi proses ovulasi dan menyebabkan penurunan kualitas dan jumlah telur yang tersedia. Hal ini dapat menyebabkan menopause dini, yaitu berhentinya menstruasi sebelum usia 40 tahun.
Reporter: Ade Nasihudin Al Ansori
Sumber: Liputan6.com