Rutin Bercinta Bisa Bantu Wanita Tunda Terjadinya Menopause
Wanita yang mendekati menopause dan rutin bercinta cenderung bisa menunda proses tersebut datang lebih cepat. Hal ini ketika dibandingkan dengan wanita yang tidak bergitu aktif bercinta.
Bercinta merupakan salah satu hal yang bisa bermanfaat bagi kesehatan seorang wanita baik secara fisik dan mental. Penelitian terbaru juga mengungkap bahwa hal ini bisa membantu wanita ketika menghadapi menopause.
Wanita yang mendekati menopause dan rutin bercinta cenderung bisa menunda proses tersebut datang lebih cepat. Hal ini ketika dibandingkan dengan wanita yang tidak bergitu aktif bercinta.
-
Apa itu Menopause? Menopause terjadi ketika ovarium Anda berhenti memproduksi sel telur, sehingga mengakibatkan rendahnya kadar estrogen. Estrogen adalah hormon yang mengontrol siklus reproduksi.
-
Kenapa Hari Menopause Sedunia penting? Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesadaran akan menopause dan pilihan dukungan yang tersedia untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan para wanita yang telah menopause.
-
Kapan menopause dini terjadi? Menopause dini biasanya mengacu pada terjadinya menopause sebelum usia 45 tahun.
-
Bagaimana cara meningkatkan kesadaran tentang menopause? Kesadaran mengenai topik ini adalah kunci untuk mengurangi stigma yang melekat pada menopause dan mendorong masyarakat untuk membicarakannya secara lebih terbuka.
-
Bagaimana cara mencegah menopause dini? Penting untuk mengenali faktor risiko seperti gaya hidup tidak sehat, penyakit autoimun, infeksi, dan faktor genetik. Jika ada riwayat menopause dini dalam keluarga, berdiskusi dengan anggota keluarga untuk mengetahui usia mereka saat menopause dapat memberikan wawasan tentang risiko genetik Anda.
-
Siapa saja yang berisiko mengalami menopause dini? Penelitian telah menunjukkan bahwa usia menopause seorang wanita seringkali berkaitan dengan faktor genetik. Jika seorang ibu mengalami menopause dini, ada kemungkinan yang lebih tinggi bahwa putrinya juga akan mengalami hal yang sama.
Dilansir dari CNA, hal ini diketahui melalui penelitian terbaru yang dipublikasikan pada jurnal Royal Society Open Science. Diketahui bahwa pada wanita yang melakukan hubungan intim setidaknya seminggu sekali mengalami penurunan menopause hingga 28 persen dibanding mereka yang bercinta kurang dari sekali sebulan.
Penelitian menyebut bahwa perbedaan ini merefleksikan respons tubuh terhadap dorongan evolusi.
"Ketika wanita hanya sedikit atau jarang bercinta pada usia paruh baya, maka tubuh tak bakal mendapat petunjuk fisik kemungkinan kehamilan," terang Megan Arnot dan Ruth Mace, peneliti dari University College London.
Pada kondisi ini, dibanding terus mengalami ovulasi, hal ini lebih baik bagi wanita untuk berhenti subur dan memfokuskan energi pada hubungan yang dia miliki. Hal ini ketika dilihat dari perpektif maksimalisasi kebugaran.
Penelitian sebelumnya mencoba melihat mengapa wanita yang menikan mengalami menopause belakangan dibanding yang bercerai atau tidak menikah. Hal ini disebut berhubungan dengan keberadaan feromon pada pria.
Peneliti mencoba mempelajari data dari sekitar 3.000 wanita di Amerika Serikat. Penelitian ini mulai mereka lakukan sejak 1996 dan 1997 hingga bertahun-tahun kemudian.
Rata-rata usia partisipan penelitian adalah 46 tahun. Tidak ada partisipan yang mengalami menopause namun sudah menjelang peri-menopause dengan gejala kecil di awal.
Pada penelitian ini, sekitar 78 persen partisipan menikah atau memiliki pasangan. Sekitar 68 persen di antaranya tinggal dengan pasangan mereka.
Dari pengetahuan diketahui bahwa hubungan antara frekuensi set dan mundurnya menopause tampak secara jelas. Sedangkan penelitian ini menampik anggapan bahwa terdapat feromon pria yang bisa menunda hal ini.
(mdk/RWP)