Suara Orang Terkasih Buat Pasien Covid-19 Pulih Lebih Cepat
Suara bisa bangkitkan hormon positif. Tapi bukan asal suara. Melainkan suara dari orang yang dikasihi.
Pandemi Covid-19 menjadi momok yang menakutkan selama beberapa bulan terakhir. Meski membahayakan dan bisa mengancam nyawa, namun covid-19 bisa disembuhkan jika dideteksi dini dan mendapatkan pengobatan yang layak. Selain melalui upaya medis, psikolog Edward Andriyanto Sutardhio mengatakan dukungan orang terdekat bisa membuat proses penyembuhan pasien covid-19 berlangsung lebih cepat.
Edward menyebut jika suara dari orang terkasih seperti pasangan, saudara, dan kerabat bisa membangkitkan hormon positif bagi pasien covid-19.
-
Kapan Malaysia merdeka? Negara monarki konstitusional ini baru memperoleh kemerdekaannya pada 31 Agustus 1957.
-
Kapan Singapura merdeka? Singapore Independence Day was on the 9th of August 1965.
-
Kapan Indonesia merdeka? Hari ini, tepat 78 tahun yang lalu, Indonesia menyatakan diri sebagai sebuah negara merdeka.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Siapa yang meresmikan Langgar Merdeka? Langgar ini diresmikan Menteri Sosial pertama Indonesia yaitu Mulyadi Joyo Martono.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
"Suara bisa bangkitkan hormon positif. Tapi bukan asal suara. Melainkan suara dari orang yang dikasihi. Ketika diperdengarkan suara kerabatnya itu pasien merasa menjadi lebih baik," ujar Edward Andriyanto Sutardhio, dikutip Liputan6 (20/10/2020) dari situs resmi satgas covid-19.
Edward melanjutkan, pihaknya banyak melakukan pendampingan psikologis pada pasien covid-19 agar bisa mengeluarkan pikiran negatif atau kekhawatiran dengan ketidak-nyamanan. Dia menyebut pendampingan itu dengan istilah psikologi sosial, yakni membantu mereka mengutarakan tujuan jangka pendek dan positif.
"Jadi mereka berpikir bagaimana saya berhasil, bisa duduk, bisa berdiri, lepas dari inkubasi. Jadi goal-goal (tujuan) jangka pendek bisa dilakukan sehingga pikiran (pasien covid-19) tetap positif," kata Edward.
Sementara itu, penyintas covid-19, Singgih Wiryono mengatakan, support system keluarga besar yang membuat dirinya bisa sembuh, terutama peran istri yang tak pernah lelah dalam memberikan perhatian terhadap dirinya. Istrinya sangat rajin dan patuh terhadap protokol kesehatan saat mendampingi dirinya hingga akhirnya bisa terbebas dari Covid-19.
"Istri saya 24 jam pakai masker di rumah dan itu menjadi kunci sehingga sampai akhir tidak terpapar," ujarnya.
Oleh karena itu, dukungan dari orang terkasih bagi para pasien positif Covid-19 sangat diperlukan agar proses pemulihan bisa berjalan cepat. Selain itu, jangan lupa untuk menaati protokol kesehatan 3M yaitu memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.
Reporter: Cakrayuri Nuralam
Sumber: Liputan6.com