Tak Boleh Disepelekan, Waspadai Dampak Masalah Makan pada Anak
Keengganan anak untuk makan bisa disebabkan oleh sejumlah hal dan perlu diperhatikan dengan serius agar tak berlarut.
Orangtua perlu menganggap masalah makan ini bukan sebagai hal yang sepele.
Tak Boleh Disepelekan, Waspadai Dampak Masalah Makan pada Anak
Setiap tahunnya 23 Juli diperingati sebagai Hari Anak Nasional. Pada tahun ini, Hari Anak Nasional mengangkat tema “Anak Terlindungi, Indonesia Maju”. Salah satu cara melindungi anak ini adalah memastikan pemenuhan nutrisinya.
Orang tua perlu memastikan anak mendapatkan nutrisi yang cukup dan stimulasi yang tepat untuk tumbuh kembangnya. Namun, beberapa anak bisa mengalami kesulitan makan atau feeding difficulties.
-
Bagaimana cara memastikan anak mendapatkan nutrisi yang cukup? c. Perhatikan Pola Makan Anak Tahukah para orang tua, stunti bisa dipengaruhi oleh masalah pola makan anak. Oleh karena itu, pastikan para orang tua memberikan si kecil makan dengan cara yang tepat. Dengan begitu, anak-anak pun mampu memiliki perilaku atau kebiasaan makan yang baik. Sehingga nantinya kebutuhan asupan nutrisi harian anak dapat terpenuhi dengan baik.
-
Bagaimana cara memastikan anak mendapatkan asupan nutrisi yang cukup? Perbanyak makanan yang dapat membantu melancarkan pencernaan, seperti buah dan sayur, makanan manis nggak usah terlalu banyak (diberikan).
-
Bagaimana anak muda menggabungkan rasa dan kesehatan dalam memilih makanan? Semakin ke sini, kesadaran anak muda untuk memiliki makanan yang juga menyehatkan juga meningkat. Walau begitu, mereka tetap tidak mengesampingkan soal rasa lho. Anak muda gemar mencari makanan yang lebih sehat tetapi tetap dengan rasa yang enak. Misalnya, makan mie yang dibuat dari sayuran dengan bumbu rempah yang tetap menggugah selera.
-
Bagaimana bekal makan siang yang sehat dapat membantu anak? Menyiapkan bekal makan siang sehat dari rumah tidak hanya lebih hemat, tetapi juga dapat membantu mencegah anak membeli makanan atau cemilan yang tidak sehat di kantin sekolah. Selain itu, memberikan pilihan makanan yang lebih sehat, seperti buah segar, sayuran, dan sereal sehat, dapat membentuk kebiasaan makan yang baik dan menciptakan pola makan yang sehat untuk jangka panjang.
-
Bagaimana cara membuat anak terbiasa dengan makanan sehat? Dengan berbagai variasi rasa dan tekstur di piring serta melibatkan anak-anak dalam proses perencanaan dan persiapan makanan, Anda bisa menumbuhkan rasa antusiasme terhadap makanan sehat sejak usia dini.
-
Mengapa penting untuk memberikan nutrisi tepat bagi anak? Untuk mendukung masa tumbuh kembangnya, dan sekaligus meningkatkan kepintaran si kecil, ibu wajib pula memberikan dia berbagai nutrisi yang tepat.
Masalah ini umum terjadi di Indonesia dan negara lain, dan bisa disebabkan oleh faktor lingkungan, perilaku, atau gangguan organik seperti gangguan pencernaan. Dari perspektif gastrohepatologi, feeding difficulties bisa jadi disebabkan gangguan pada pencernaan sehingga memengaruhi nafsu makan anak dan rutinitas makan sehari-hari.
Beberapa gangguan pencernaan yang menyebabkan ketidaknyamanan saat makan adalah diare, muntah, sakit perut, GERD, intoleransi laktosa, atau gangguan gastrointestinal lainnya. Gangguan ini juga bisa membuat anak takut saat makan.
Prof. dr. Badriul Hegar, Sp.A(K), Ph.D, Pakar Gastrohepatologi menyebutkan masalah makan pada anak perlu menjadi perhatian karena dapat berdampak pada terganggunya pertumbuhan.
“Konsumsi zat nutrisi yang tidak optimal, perkembangan juga terganggu, dan mempengaruhi emosinya,” ungkap Prof. Hegar.
Istilah yang sering dipakai dan penerapannya pada masalah makan juga bervariasi, bahkan kadang tidak konsisten. Ada yang menyebutnya sebagai kesulitan makan, picky eater, selective eater, dan beberapa istilah lainnya.
Penting untuk secara berkala mengevaluasi kemungkinan adanya kelainan organik pada anak, karena kelainan yang tidak tertangani dengan baik dapat menyebabkan gangguan mind-set anak yang berpengaruh pada perilaku makan.
Dampak dari anak susah makan juga berdampak pada tumbuh kembang anak, seperti risiko malnutrisi yang melemahkan sistem imunitas, mudah terinfeksi, dan mempengaruhi pertumbuhan otak dan daya pikir anak.
dr. Bernie Endyarni Medise, Sp.A (K), MPH, Dokter Tumbuh Kembang Anak RSCM menjelaskan agar terhindar dari risiko malnutrisi, beberapa hal harus diperhatikan orang tua terkait pola makan anak.
“Anak dapat mengalami malnutrisi yang ringan hingga feeding difficulties yang sangat ekstrem dan menyebabkan defisiensi gizi yang signifikan. Defisiensi gizi akan memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak, pertumbuhan fisik, fungsi kognitif otak, motorik, fungsi fisiologis dan perubahan respon imun. Hal yang paling penting dilakukan orang tua dalam situasi ini adalah segera berkonsultasi dengan dokter, jadi bisa ditentukan prioritas penanganan dan tata laksananya,” jelas dr. Bernie.
Malnutrisi mengakibatkan defisiensi berbagai macam mineral, vitamin, dan protein. Status nutrisi yang baik berperan mencegah infeksi, sebaliknya infeksi dapat memperburuk malnutrisi.
“Malnutrisi memperlambat proses penyembuhan penyakit dan menurunkan daya intelegensi anak,” jelas dr. Bernie.