Tes darah pada anak prediksi risiko obesitas saat remaja
Melakukan tes darah saat anak berusia lima tahun bisa prediksi risiko obesitas saat remaja.
Saat ini peneliti tengah mengembangkan tes darah untuk anak-anak yang bisa memprediksi kemungkinan mereka terkena obesitas ketika remaja. Tes darah yang sederhana ini diklaim mampu mengetahui apakah anak akan mengalami obesitas di tahun-tahun mendatang.
Peneliti mengungkap bahwa dengan mengecek perubahan DNA tertentu ketika anak berusia lima tahun bisa memprediksi berapa banyak lemak pada tubuh anak tersebut ketika mereka berusia 14 tahun. Hasil ini didapatkan oleh peneliti di Universities of Southampton, Exeter, dan Plymouth, seperti dilansir oleh Daily Mail (25/03).
Tes darah tersebut nantinya digunakan untuk mengetahui perubahan pada gen PGC1a. Gen tersebut berkaitan dengan penyimpanan lemak pada tubuh yang disebabkan oleh methylation. Methylation adalah epigenetic yang mengatur mekanisme pengaruh gen oleh faktor lingkungan.
Hasil penelitian ini mengungkap bahwa kenaikan tingkat methylation pada DNA 10 persen pada anak berusia lima tahun menandakan adanya kenaikan risiko obesitas hingga 12 persen saat anak berusia 14 tahun. Hasil ini bahkan tetap setelah peneliti memperhitungkan jenis kelamin anak, aktivitas, dan masa puber mereka.
"Memprediksi apakah anak akan mengalami obesitas sejak usia yang sangat muda sebenarnya cukup sulit. Padahal penting untuk mengetahui risiko obesitas sejak dini agar orang tua bisa mencegahnya sebelum mereka mulai bertambah berat badan," ungkap Dr Graham Burdge dari University of Southampton.
Hasil penelitian ini juga mendukung fakta bahwa obesitas tak hanya disebabkan oleh gaya hidup dan pola makan semata, melainkan juga dipengaruhi oleh gen. Peneliti berharap hasil ini bisa mereka kembangkan untuk mencari tahu cara baru dalam mencegah obesitas sejak dini.
Obesitas bukanlah penyakit yang bisa diremehkan, karena penyakit ini juga bisa memicu kondisi berbahaya lainnya seperti diabetes tipe-2, penyakit jantung, dan kanker. Untuk itu, sangat penting mencegah agar seseorang tak terkena obesitas sejak dini.
Baca juga:
Ukuran lingkar pinggang pengaruhi risiko kematian!
Hati-hati, obesitas rampas vitamin D di dalam tubuh!
Hati-hati, obesitas mampu memicu osteoporosis!
Remaja putri yang obesitas cenderung punya prestasi buruk
Semakin gemuk seorang wanita, semakin besar risiko terserang kanker ovarium
Korban rasisme cenderung lebih mudah gemuk!
-
Bagaimana cara mengurangi obesitas pada anak? Makanan dan minuman manis dapat meningkatkan jumlah kalori yang diasup oleh anak. Jangan lupa untuk mengurangi segala sesuatu yang ditambahkan dalam makanan atau minuman sehingga membuatnya menjadi manis
-
Bagaimana cara mencegah obesitas pada anak? Upaya pencegahan obesitas harus dimulai sejak dini dengan mengajarkan pola hidup sehat dan aktif. Orangtua perlu memberikan contoh yang baik dengan menerapkan gaya hidup sehat dalam keluarga. Mengurangi konsumsi makanan cepat saji, memperbanyak sayuran dan buah-buahan dalam diet harian, serta memastikan anak-anak melakukan aktivitas fisik secara teratur adalah beberapa langkah penting yang bisa diambil.
-
Apa yang bisa dipicu oleh obesitas pada anak? Obesitas bisa menjadi masalah kesehatan yang memicu berbagai penyakit.
-
Apa saja tanda-tanda obesitas yang bisa dikenali pada anak? Tanda-tanda tersebut termasuk perut besar, wajah bulat, dan dagu tebal. “Tanda khususnya, sang anak wajahnya bulat, dagu tebal dan perutnya juga buncit sekali. Kemudian juga pada anak itu kelihatan payudaranya membesar,” kata Klara beberapa waktu lalu dilansir dari Antara.
-
Bagaimana cara mencegah obesitas pada bayi? ASI membantu mengatur nafsu makan, metabolisme, dan pertumbuhan bayi serta melindungi mereka dari infeksi dan alergi. Memberikan ASI Eksklusif Pemberian MPASI yang Seimbang MPASI yang sesuai dapat memenuhi gizi dan energi yang dibutuhkan bayi serta membentuk pola makan sehat. Hindari Makanan Tinggi Kalori Hindari makanan atau minuman yang tinggi kalori, gula, lemak, atau garam untuk mencegah kelebihan berat badan. Stimulasi Aktivitas Fisik Mendorong bayi untuk aktif bergerak dan bermain sesuai dengan usia mereka untuk mengembangkan motorik dan kesehatan secara keseluruhan.
-
Apa saja bahaya obesitas pada anak? Berikut adalah beberapa bahaya obesitas pada anak yang perlu diwaspadai. Kolesterol Tinggi dan Tekanan Darah Tinggi Anak dengan obesitas memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan kolesterol tinggi dan tekanan darah tinggi, yang merupakan faktor risiko utama untuk penyakit kardiovaskular. Pola makan yang buruk, seperti konsumsi makanan tinggi lemak jenuh dan trans, dapat menyebabkan penumpukan plak di arteri, yang mengakibatkan aterosklerosis. Aterosklerosis dapat mempersempit dan mengeras arteri, sehingga membatasi aliran darah ke organ vital dan meningkatkan risiko serangan jantung atau stroke di kemudian hari.