3 Hal ini Bisa Membuat Karier Ruben Amorim Pendek di MU: Pasang Surut Performa The Red Devils
Perubahan pelatih di ruang ganti Manchester United (MU) belum menunjukkan dampak yang berarti hingga saat ini.
Pergantian pelatih di Manchester United (MU) belum menunjukkan hasil yang memuaskan hingga saat ini. Hingga memasuki pekan ke-16, atau menjelang akhir tahun 2024, Setan Merah masih terjebak di posisi ke-13 dalam klasemen sementara Premier League 2024/2025 dengan total 22 poin. Terakhir, pada hari Jumat (20/12/2024) dini hari WIB, MU mengalami kekalahan dari Tottenham Hotspur dengan skor 3-4 di perempat final Carabao Cup.
Ruben Amorim, yang resmi menjabat sebagai pelatih Setan Merah pada bulan November lalu, menggantikan Erick ten Hag. Sebelumnya, ia merupakan pelatih Sporting CP di Portugal dan kini mengikat kontrak hingga Juni 2027 dengan opsi perpanjangan selama satu tahun. Harapan besar kini tertuju pada Ruben Amorim untuk dapat meningkatkan performa Bruno Fernandes dan timnya di musim ini, terutama dalam kompetisi sepak bola tertinggi di Inggris.
- Ruben Amorim Minta Waktu 2 Tahun untuk Membuktikan Diri Jadi Pelatih MU
- Ruben Amorim Langsung Dibikin Pusing usai Gabung MU, Ternyata ini Gara-garanya
- Pemain MU Jalani Sesi Latihan Perdana dengan Ruben Amorim, Sang Juru Taktik Langsung Terkesan dengan Performa Pemain ini
- Kata Ruben Amorim usai Resmi Diangkat jadi Pelatih Baru MU: Saya Tak Akan Mengecewakan!
Pasang Surut Performa MU
Manchester United terakhir kali meraih gelar Premier League pada musim 2012/2013 di bawah asuhan pelatih ikonik mereka, Sir Alex Ferguson. Sejak saat itu, Setan Merah tampak kehilangan daya tariknya dan belum pernah lagi meraih trofi juara.
Di bawah kepemimpinan Ruben Amorim, performa Red Devils masih berfluktuasi. Dalam empat pertandingan terakhir, tim asuhan Ruben Amorim menunjukkan inkonsistensi yang mencolok. Setelah meraih kemenangan besar 4-0 melawan Everton, MU harus menelan kekalahan 0-2 dari Arsenal, diikuti dengan kekalahan 2-3 dari Nottingham Forest, sebelum akhirnya kembali meraih kemenangan 2-1 atas rival sekota, Manchester City. Jika kondisi ini terus berlanjut, bukan tidak mungkin Ruben Amorim akan menjadi pelatih berikutnya yang didepak, mengikuti jejak para pelatih sebelumnya setelah kepergian Sir Alex Ferguson.
Dalam dunia Premier League, pemecatan pelatih adalah hal yang lumrah. Setiap musim, hampir selalu ada pelatih yang mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) akibat hasil buruk. Terdapat setidaknya tiga faktor yang dapat membuat masa jabatan Ruben Amorim di Manchester United menjadi singkat:
Kehilangan Kepercayaan
Manajemen tentunya berharap agar Ruben Amorim segera dapat meningkatkan performa para pemain Manchester United. Namun, kenyataannya, Setan Merah masih menunjukkan tanda-tanda kesulitan. Inkonsistensi yang terjadi dalam beberapa pertandingan terakhir menunjukkan bahwa tim yang dipimpin Bruno Fernandes belum mencapai kekompakan yang diharapkan.
Selain itu, tidak hanya manajemen yang merasa khawatir, para penggemar juga mulai merasa resah. Ketidakmampuan Ruben Amorim dalam membawa tim kesayangan mereka menjauh dari zona bawah klasemen mulai menimbulkan keluhan di kalangan suporter, terutama di kalangan publik Old Trafford. Oleh karena itu, untuk mengembalikan kepercayaan para penggemar, Ruben Amorim harus mampu menyajikan banyak kemenangan.
Dilema Strategi
Hingga saat ini, Ruben Amorim masih mencari kombinasi ideal untuk susunan pemain inti timnya. Dalam beberapa kesempatan, ia menempatkan Joshua Zirkzee sebagai striker utama dalam formasi 3-4-2-1. Untuk mendukung Zirkzee, Amorim memindahkan Bruno Fernandes yang biasanya beroperasi di lini tengah ke posisi yang lebih maju, dan menambahkan Marcus Rashford sebagai pemain pendukung.
Di lain waktu, dengan formasi yang sama, Ruben Amorim menurunkan tiga penyerang, yaitu Alejandro Garnacho, Mason Mount, dan Rasmus Hjlund yang berperan sebagai target-man, sementara Bruno Fernandes kembali ke posisi asalnya. Melakukan rotasi pemain secara terus-menerus tentu membawa risiko, kecuali jika Ruben Amorim melakukannya dalam laga uji coba atau tur pra-musim.
Benih-benih Konflik
Dalam konteks rotasi pemain dan belum adanya formasi ideal di tim utama, muncul tanda-tanda ketegangan di dalam skuad. Baru-baru ini, terungkap bahwa dua pemain bintang Manchester United, Alejandro Garnacho dan Marcus Rashford, tidak termasuk dalam daftar pemain yang akan tampil pada derbi Manchester melawan Manchester City. Ruben Amorim menjelaskan, "baik Alejandro Garnacho maupun Marcus Rashford kurang maksimal dalam latihan jelang pertandingan melawan City." Selain itu, Marcus Rashford juga tidak terdaftar saat Manchester United bertanding melawan Tottenham Hotspur di perempat final Carabao Cup 2024/2025, yang berlangsung pada Jumat (20/12/2024) dini hari WIB dan berakhir dengan kekalahan 3-4.
Situasi ini membuat Marcus Rashford dilaporkan merasa tidak nyaman dan berpotensi untuk meninggalkan Old Trafford. Kemungkinan yang sama juga bisa diambil oleh pemain bintang lainnya, yang tentunya akan memberikan dampak signifikan bagi Ruben Amorim. Ketidakpuasan yang dirasakan oleh para pemain dapat memicu perubahan dalam tim, yang pada gilirannya akan mempengaruhi performa di lapangan. Oleh karena itu, penting bagi manajemen untuk segera menemukan solusi agar situasi ini tidak semakin memburuk.