Empat Tokoh Terkenal yang Hampir Membeli Manchester United
Empat calon pembeli yang pernah mencoba untuk membeli Manchester United berasal dari berbagai negara.
Pemilik Manchester United (MU), keluarga Glazer, telah mengumumkan niat mereka untuk menjual klub yang berbasis di Old Trafford. Saat ini, terdapat lima calon pembeli yang tertarik untuk mengakuisisi MU, di antaranya adalah dua pengusaha kaya asal Inggris, Sir Jim Ratcliffe dan Qatar Sports Investment.
Proses penjualan klub ini ditargetkan untuk rampung sebelum musim ini berakhir. Dalam pernyataannya, Sir Jim Ratcliffe berjanji akan menginvestasikan dana yang signifikan untuk menghidupkan kembali Manchester United. Dia juga menekankan keinginannya agar klub yang dianggapnya sebagai tim favorit ini dapat kembali meraih kejayaan di kancah sepak bola Inggris dan dunia.
- Manchester United: Menjunjung Es Teh dan Trofi Sama-Sama Mulia, Sindir Gus Miftah?
- 5 Pemain yang Hampir Bergabung dengan Manchester United
- Manchester United Bidik Pelatih yang Baru Sekali Juara, Teka-teki Calon Pengganti Ten Hag Makin Liar
- MU Melakukan Pembersihan Tim, Dua Pemain Ini Dipastikan Akan Pergi Musim Depan.
Ratcliffe berambisi untuk mendatangkan sejumlah pemain bintang yang dapat memperkuat tim. Sebelum Sir Jim Ratcliffe, terdapat beberapa tokoh terkenal yang juga berupaya untuk membeli Manchester United, namun niat mereka tidak berhasil karena berbagai alasan.
Di antara mereka, ada yang berasal dari Benua Afrika, meskipun dalam daftar calon pembeli ini tidak ada yang berasal dari Asia. Hal ini menunjukkan betapa tingginya minat terhadap klub legendaris ini dari berbagai penjuru dunia.
Robert Maxwell
Kembali pada tahun 1984, Robert Maxwell, yang merupakan seorang pemilik media dan mantan anggota Parlemen, menunjukkan ketertarikan untuk membeli Manchester United. Pada saat itu, Maxwell dikenal sebagai seorang agen mata-mata dan tengah menjadi sorotan sebagai tersangka.
Dalam sejarah sepak bola, Maxwell juga pernah memiliki rencana untuk menggabungkan dua klub, yaitu Reading dan Oxford United, pada tahun 1981 dengan nama baru Thames Valley Royals. Untungnya bagi para penggemar Manchester United, usaha Maxwell untuk membeli klub tersebut tidak berhasil karena harga yang ditetapkan oleh presiden klub saat itu, Martin Edwards, dianggap terlalu tinggi.
Michael Knighton
MU hampir mengalami penjualan untuk kedua kalinya pada dekade 1980-an. Kali ini, pebisnis sukses asal Inggris, Michael Knighton, berada di ambang akuisisi saham mayoritas klub Setan Merah pada tahun 1989. Dalam upayanya untuk menarik perhatian, Knighton tampil di lapangan dengan mengenakan seragam lengkap dan melakukan keepy-uppies (juggling) sebelum pertandingan melawan Arsenal di Old Trafford. Sayangnya, konsorsium yang ia pimpin mengalami masalah dan berantakan, sehingga proses pembelian tidak dapat dilanjutkan. Kejadian ini menjadi salah satu momen menarik dalam sejarah klub yang penuh dengan liku-liku.
Rupert Murdoch
Satu dekade setelahnya, Edward menyatakan bahwa Rupert Murdoch, pemilik BSkyB, menunjukkan minat untuk membeli klub United. Pada saat itu, Murdoch juga memiliki saham di klub-klub lain seperti Liverpool, Arsenal, dan Celtic, sementara hak siar klub-klub tersebut dikelola oleh perusahaannya. Tawaran yang diajukan Murdoch mencapai total 623,4 juta pounds dan telah mendapatkan persetujuan dari Edward. Namun, langkah tersebut terhalang oleh Departemen Perdagangan dan Industri yang mencegahnya. Alasan di balik pencegahan ini adalah karena penggabungan tersebut dianggap dapat merugikan persaingan di antara lembaga penyiaran.
Muammar Gaddafi
Mungkin salah satu upaya pengambilalihan Manchester United yang paling unik terjadi pada tahun 2004, tepat setahun sebelum keluarga Glazer membeli klub tersebut. Diketahui bahwa mantan pemimpin Libya, Muammar Gaddafi, berusaha untuk membeli 39,9% saham yang dimiliki oleh John Magnier dan JP McManus di Manchester United. "Orang-orang tidak menyadari betapa kesepakatan itu datang dari jauh ke Libya. Gaddafi hampir membeli klub tersebut," ungkap Mehmet Dalman, yang menjadi perantara dalam kesepakatan dengan pihak Glazer pada tahun 2005. Sumber: Daily Star
Selama tiga tahun ke depan, Elang Mahkota Teknologi (Emtek) Group akan menjadi pemegang hak siar untuk English Premier League (EPL). Kompetisi bergengsi ini akan ditayangkan secara gratis di stasiun televisi SCTV dan juga dapat dinikmati secara live streaming melalui layanan berlangganan di Vidio. Jika Sobat Bola.com ingin mengetahui lebih lanjut mengenai hal ini, silakan klik tautan yang tersedia.