Erik ten Hag Dapat Dukungan 2 Pelatih Top Liga Inggris usai Dipecat dari MU, ini Sosoknya
Meskipun pemecatan ini mengejutkan, sebenarnya sudah bisa diprediksi, termasuk oleh dua pelatih ternama yang melatih klub Inggris, Pep Guardiola dan Arne Slot.
Manchester United (MU) secara resmi telah mengakhiri kontrak Erik ten Hag sebagai manajer tim setelah melihat performa yang kurang memuaskan. Pemecatan ini mengejutkan banyak pihak, meskipun sebelumnya sudah ada tanda-tanda yang menunjukkan kemungkinan tersebut, termasuk dari pelatih-pelatih top seperti Pep Guardiola dan Arne Slot yang kini melatih klub-klub Inggris lainnya. Keputusan untuk memecat Erik ten Hag dipicu oleh hasil buruk yang didapat MU, di mana mereka kalah 1-2 dari West Ham United pada akhir pekan lalu. Kekalahan ini membuat Setan Merah terperosok ke posisi ke-14 dalam klasemen sementara Liga Primer Inggris.
Erik ten Hag diangkat sebagai pelatih MU pada musim panas 2022 dan pada musim perdananya, ia berhasil membawa tim meraih posisi ketiga. Selain itu, ia juga sukses mempersembahkan dua trofi bagi para penggemar, yaitu Carabao Cup 2023 dan Piala FA 2024. Namun, performa MU yang tidak konsisten di liga menyebabkan mereka mengakhiri musim 2023/2024 di peringkat kedelapan. Pada awal musim ini, setelah sembilan pertandingan, posisi MU kembali terpuruk di peringkat 14, yang membuat manajemen merasa tindakan pemecatan sudah tepat. Setelah pemecatan Erik ten Hag, MU mengangkat legenda klub, Ruud van Nistelrooy, sebagai manajer sementara. Sementara itu, proses negosiasi dengan Ruben Amorim dari Sporting Lisbon untuk menjadi manajer tetap MU terus berlangsung, dan nama-nama lain seperti Graham Potter dan Thomas Frank juga masuk dalam daftar calon pelatih.
- Ini 2 Pelatih Top Liga Inggris yang Terancam Bakal Bernasib Seperti Erik Ten Hag, Siapa?
- Alasan Klasik Erik ten Hag Penyebab Manchester United Terpuruk
- 5 Pelatih yang Sedang Menganggur Bisa Jadi Opsi Pengganti Erik Ten Hag di MU
- Jika Erik Ten Hag dipecat, para penggemar MU sebaiknya tidak berharap dilatih oleh Zinedine Zidane!
Arne Slot
Setelah mendengar berita tentang pemecatan tersebut, Arne Slot, pelatih Liverpool, menyampaikan rasa simpati kepada kolega senegaranya. Ia mengungkapkan kekecewaannya atas kabar tersebut dan berharap yang terbaik bagi mantan pelatih Ajax. "Dia adalah seorang manajer Belanda, jadi kabar ini lebih sulit bagi saya. Saya tidak akan mengatakan ini tragedi, tetapi ini adalah kekecewaan besar baginya," ungkap Slot kepada media ketika ditanya mengenai pemecatan Erik ten Hag.
Slot menambahkan, "Saya tahu ia bekerja keras, dan mendengar berita ini sangat mengecewakan. Tetapi saya yakin, melihat rekam jejaknya di Ajax dan prestasinya di United, ia akan segera mendapatkan kesempatan besar di klub lain."
Pep Guardiola
Pelatih Manchester City, Pep Guardiola, menunjukkan dukungannya kepada Erik ten Hag. Dalam sebuah wawancara sebelum pertandingan Carabao Cup antara Tottenham Hotspur dan Man City, Guardiola menyatakan pandangannya mengenai pelatih asal Belanda tersebut. "Saya merasa sangat menyesal atas pemecatannya. Dia adalah sosok yang profesional dan berperilaku baik sebagai perwakilan Manchester United," ungkap Pep Guardiola.
Guardiola juga menambahkan bahwa posisi manajer sangat bergantung pada hasil yang dicapai. "Sebagai manajer, kami semua tahu posisi ini selalu bergantung pada hasil. Saya yakin ia akan bangkit dan kembali lebih kuat," tutup pelatih berusia 53 tahun itu saat berbicara menjelang laga Carabao Cup.
Kata Pemain dan Legenda MU
Kapten Manchester United (MU), Bruno Fernandes, juga ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada pelatihnya. Dalam unggahannya di media sosial, pemain asal Portugal ini mengenang momen-momen berharga bersama Erik ten Hag. "Terima kasih untuk semuanya, bos! Saya menghargai kepercayaan dan momen-momen yang kita bagi bersama. Meskipun hasil akhir tidak sesuai harapan, saya berharap Anda bisa sukses di masa depan," tulis Bruno Fernandes.
Gary Neville, legenda MU yang kini berperan sebagai pengamat di Sky Sports, juga berkomentar bahwa pemecatan pelatih tersebut memang sudah bisa diprediksi. "Kekalahan dari Tottenham di kandang sudah menjadi pertanda. Mereka bermain buruk dengan para pemain baru, dan posisi ke-14 jelas tidak bisa diterima," ungkap Neville. Hal ini menunjukkan bahwa situasi di klub memang sedang tidak stabil dan memerlukan perubahan.
Penulis: Muhamad Luthfi Ma'ruf