5 Pelatih Premier League yang Mungkin Akan Menyusul Erik Ten Hag Dipecat, Siapa Saja?
Erik ten Hag telah menjadi pelatih pertama yang dipecat di Premier League musim ini.
Erik ten Hag telah resmi menjadi pelatih pertama yang dipecat di Premier League musim ini. Manchester United mengambil langkah sulit ini setelah melihat penurunan performa tim yang terus berlanjut. Keputusan pemecatan ini juga menjadi peringatan bagi pelatih lain yang mungkin berada dalam situasi serupa. Beberapa manajer kini harus lebih waspada, terutama bagi mereka yang timnya tidak memenuhi harapan. Tekanan dari suporter dan manajemen semakin meningkat, terutama bagi klub-klub besar.
Di sisi lain, tim yang berada di zona degradasi merasa tertekan untuk melakukan perubahan. Pergantian pelatih sering kali dianggap sebagai solusi cepat bagi tim yang berjuang untuk keluar dari kondisi sulit. Klub-klub di Premier League umumnya siap mengambil tindakan tegas jika hasil tidak menunjukkan perbaikan yang signifikan.
Dalam konteks ini, terdapat beberapa pelatih di Premier League yang mungkin mengikuti jejak Erik ten Hag jika tidak segera memperbaiki performa tim mereka. Nama-nama ini sering disebut-sebut sebagai kandidat yang terancam dipecat. Situasi ini menunjukkan bahwa ketidakpuasan terhadap hasil di lapangan dapat berujung pada konsekuensi yang serius bagi manajer.
Para pelatih harus menyadari bahwa hasil buruk tidak hanya berdampak pada mereka, tetapi juga pada seluruh tim dan klub. Oleh karena itu, penting bagi mereka untuk segera menemukan solusi agar tim dapat kembali ke jalur kemenangan. Dengan tekanan yang terus meningkat, para manajer di Premier League harus berusaha keras untuk mempertahankan posisi mereka di kursi panas ini.
Gary O'Neil
Pelatih Wolverhampton, Gary O'Neil, masih berusaha meraih kemenangan pertamanya di musim ini. Meskipun musim lalu menunjukkan performa yang menjanjikan, tim Wolves saat ini mengalami kesulitan dalam membangun momentum positif. Hingga saat ini, Wolves hanya mengumpulkan dua poin dari dua hasil imbang setelah sembilan pertandingan di Premier League. Dengan kondisi ini, Mario Lemina dan rekan-rekannya terjebak di posisi ke-18 klasemen.
Manajemen Wolves mulai merasakan kekhawatiran terkait potensi ancaman degradasi, terutama karena timnya belum berhasil meraih poin di kandang sendiri. Beberapa pertandingan mendatang akan menjadi ujian penting bagi mereka, dan jika hasilnya tidak memuaskan, kemungkinan besar akan ada perubahan yang segera dilakukan. "Alhasil, Mario Lemina dan kolega terpuruk di peringkat ke-18," ungkap pihak manajemen. Hal ini menunjukkan betapa mendesaknya situasi yang dihadapi oleh tim saat ini.
Russell Martin
Russell Martin sukses mengantarkan Southampton kembali ke Premier League melalui jalur play-off. Sayangnya, timnya masih kesulitan untuk beradaptasi dengan kompetisi yang lebih ketat tersebut. Saat ini, Southampton terjebak di posisi terbawah klasemen dengan hanya mengumpulkan satu poin. Jack Stephens dan rekan-rekannya mengalami delapan kekalahan dari sembilan pertandingan yang telah dilakoni di liga.
Satu-satunya poin yang diperoleh tim adalah hasil imbang melawan Ipswich, yang juga merupakan tim promosi. Dalam waktu dekat, Southampton akan menghadapi Wolves, dan hasil dari pertandingan ini bisa menjadi penentu bagi masa depan kedua pelatih yang memimpin tim.
Oliver Glasner
Crystal Palace sebelumnya diharapkan dapat bersaing untuk meraih posisi di kompetisi Eropa. Namun, di bawah kepemimpinan Oliver Glasner, tim ini justru tidak mampu memenuhi ekspektasi yang ada pada musim ini. Musim lalu, Glasner berhasil menghadirkan perubahan positif di Selhurst Park dengan gaya permainan menyerang yang menarik. Namun, hilangnya Michael Olise pada musim panas sangat mempengaruhi daya saing tim.
Kemenangan atas Tottenham di pekan lalu sedikit meredakan tekanan yang dihadapi tim. Namun, jika hasil buruk kembali terjadi di pertandingan berikutnya, hal itu dapat memunculkan keraguan kembali terhadap kemampuan tim dan masa depan Glasner sebagai pelatih.
"Kemenangan ini memang penting, tetapi kami harus konsisten untuk menjaga posisi kami," ungkap Glasner. Ini menunjukkan bahwa tantangan besar masih menghadang di depan.
Julen Lopetegui
West Ham United memiliki harapan yang tinggi ketika mereka menunjuk Julen Lopetegui sebagai pengganti David Moyes. Lopetegui, yang sebelumnya melatih Sevilla, telah berhasil meraih gelar Liga Europa, sehingga diharapkan dapat membawa perubahan positif bagi tim. Namun, performa West Ham di Premier League sejauh ini belum memenuhi ekspektasi yang diinginkan. Beruntung, dua kemenangan dalam tiga pertandingan terakhir telah membantu mereka keluar dari zona degradasi.
Dengan investasi besar yang dilakukan untuk mendatangkan pemain baru, harapan terhadap Lopetegui semakin meningkat. "Jika performa tidak segera meningkat, posisinya bisa kembali terancam," ungkap seorang pengamat sepak bola. Ini menunjukkan bahwa tekanan untuk meraih hasil positif sangat besar, dan manajemen klub berharap Lopetegui mampu memenuhi tantangan tersebut. Meskipun ada kemajuan, tantangan di liga masih sangat berat dan Lopetegui harus segera menemukan formula yang tepat untuk timnya.
Kieran McKenna
Pelatih Ipswich Town, Kieran McKenna, mungkin dianggap sebagai salah satu pelatih dengan posisi teraman di Premier League. Meskipun demikian, ia tetap tidak terhindar dari perhatian publik. Sebagai mantan asisten pelatih di Manchester United, McKenna telah berhasil membawa Ipswich meraih promosi berturut-turut hingga akhirnya mencapai Premier League. Sayangnya, saat ini timnya belum mencatatkan kemenangan dan terjebak di zona degradasi dengan hanya mengumpulkan empat poin.
Walaupun manajemen klub masih memberikan kepercayaan penuh kepadanya, tekanan untuk menjaga posisi di Premier League pastinya akan meningkat jika performa Ipswich tidak menunjukkan perbaikan. Nasib McKenna di kursi pelatih mungkin akan dipengaruhi oleh hasil beberapa pertandingan mendatang.
"Mantan asisten pelatih di Manchester United ini sukses membawa Ipswich promosi berturut-turut hingga mencapai Premier League," seperti yang dilaporkan oleh Mirror.