FIFA Sanksi Timnas Indonesia Banyak, Salah Satunya Dianggap Berprilaku Buruk Lawan Bahrain
Timnas Indonesia menerima banyak hukuman dari FIFA. Apa saja sanksi yang dijatuhkan kepada mereka?
Timnas Indonesia menerima sejumlah hukuman dari FIFA, termasuk denda dan larangan bagi dua ofisial untuk mendampingi tim dalam pertandingan. Apa yang menjadi penyebab terjadinya sanksi ini?
Pada tanggal 7 November 2024, FIFA merilis daftar sanksi yang dikeluarkan oleh Komisi Disiplin FIFA, yang mencakup pelanggaran yang terjadi selama Kualifikasi Piala Dunia 2026.
- Timnas Indonesia Terima Sanksi FIFA Jelang Laga Lawan Jepang, Denda hingga Larangan Dampingi Tim
- Hasil Imbang 2-2, Timnas Indonesia Bikin Rangking FIFA Bahrain Melorot
- 4 Saksi Hidup Kemenangan Bahrain 10-0 dari Timnas Indonesia 12 Tahun Lalu, Dua Diantaranya Bikin Hattrick
- Jika Berhasil Kandaskan Bahrain, Ranking FIFA Timnas Indonesia Bakal Melesat 7 Tingkat
Dalam hal ini, Timnas Indonesia tercatat sebagai negara yang paling banyak mendapatkan sanksi dari FIFA, dengan total empat hukuman yang dijatuhkan kepada Tim Garuda. Salah satu sanksi tersebut adalah teguran yang diterima oleh Timnas Indonesia karena terlambatnya kick-off dalam pertandingan melawan Timnas Australia pada 10 September 2024.
Pada pertandingan melawan Timnas China yang berlangsung pada 15 Oktober 2024, Timnas Indonesia kembali dikenakan sanksi berupa denda sebesar 10 ribu Franc Swiss, yang setara dengan Rp178 juta. Selain itu, manajer Timnas Indonesia, Sumardji, juga menerima hukuman satu pertandingan dan denda sebesar 5 ribu Franc Swiss (Rp89 juta) dengan alasan "perilaku buruk" saat pertandingan melawan Timnas Bahrain pada 10 Oktober 2024.
Dalam laga tersebut, Sumardji mendapatkan kartu merah ketika Timnas Indonesia berhasil bermain imbang 2-2 dengan Bahrain.
Di sisi lain, asisten pelatih Timnas Indonesia, Kim Jong-jin, juga mendapatkan sanksi yang cukup berat, yaitu larangan bertanding selama empat pertandingan dan denda sebesar 5 ribu Franc Swiss (Rp89 juta).
Sanksi ini dijatuhkan karena dianggap melakukan tindakan yang tidak pantas selama pertandingan melawan Bahrain. Kejadian-kejadian ini menunjukkan bahwa disiplin dalam tim sangat penting, dan setiap tindakan yang dianggap merugikan tim akan berakibat pada sanksi yang tegas.
Absen dampingi timnas
Baik Sumardji maupun Kim Jong-jin diperkirakan tidak akan hadir mendampingi Timnas Indonesia saat menghadapi Timnas Jepang dalam pertandingan matchday kelima Grup C putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Pertandingan tersebut akan berlangsung di SUGBK, Jakarta, pada hari Jumat, 15 November 2024.
Empat hari setelahnya, Timnas Indonesia akan kembali bermain di venue yang sama, menjamu Arab Saudi pada partai keenam Grup C dalam rangka kualifikasi Piala Dunia 2026. Kehadiran kedua pelatih tersebut sangat diharapkan oleh tim, mengingat pentingnya pertandingan ini dalam menentukan langkah mereka ke pentas dunia.
Daftar sanksi yang diberikan FIFA kepada Timnas Indonesia
Dalam pertandingan antara Timnas Indonesia dan Australia, terjadi keterlambatan dalam kick-off yang berujung pada teguran. Hal ini menunjukkan pentingnya ketepatan waktu dalam setiap pertandingan internasional yang melibatkan Timnas Indonesia.
Selanjutnya, pada laga melawan China, Timnas Indonesia juga mengalami keterlambatan kick-off yang menyebabkan mereka dikenakan denda sebesar 10.000 CHF. Denda ini menjadi pengingat bagi semua pihak untuk lebih disiplin dalam menjaga waktu saat bertanding.
Dalam pertandingan melawan Bahrain, Sumardji terkena sanksi hukuman satu pertandingan dan denda sebesar 5.000 CHF. Keputusan ini diambil sebagai bentuk penegakan disiplin dan fair play dalam dunia sepak bola.
Sementara itu, Kim Jong-jin juga mendapatkan hukuman sanksi yang lebih berat, yaitu empat pertandingan dan denda sebesar 5.000 CHF. Hukuman ini menegaskan bahwa tindakan yang melanggar aturan tidak akan ditoleransi dalam kompetisi yang melibatkan Timnas Indonesia.