Menakar peluang Indonesia pecundangi Vietnam
Tim Nasional Indonesia bertemu dengan Vietnam di laga pertama semi final Piala AFF 2016. Pertandingan akan berlangsung di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (3/12).
Tim Nasional Indonesia bertemu dengan Vietnam di laga pertama semi final Piala AFF 2016. Pertandingan akan berlangsung di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (3/12).
Sebagai tuan rumah kemenangan menjadi keharusan untuk memuluskan langkah pasukan Garuda ke final. Jika melihat pertemuan kedua tim saat uji coba, Indonesia tak memperoleh hasil maksimal.
Bertanding di Stadion Maguwoharjo, Sleman, 9 Oktober 2016, Indonesia harus puas dengan skor 2-2. Selanjutnya, gantian anak asuh Alfred Riedl bertandang ke Stadion My Dinh Hanoi, pada 8 November. Kala itu Indonesia kalah 3-2.
Jika melihat tren permainan Boaz Solossa dkk terus meningkat, puncaknya saat menghajar Singapura di babak penyisihan. Perjuangan tak kenal lelah membuat Indonesia lolos secara dramatis.
Pelatih Alfred Riedl tak memasang target muluk-muluk melawan Vietnam. Bagi pria asal Austria ini keunggulan satu gol saja sudah cukup. Juru taktik 67 tahun ini mewanti-wanti timnya agar tak kebobolan.
"Ketika anda bermain di leg pertama sangat penting agar tidak kebobolan. Bermain di kandang sendiri menang 1-0 sudah bagus untuk menjaga peluang," ujar Riedl dikutip dari bola.net, Jumat (1/12).
Riedle menerangkan kelebihan dan kelemahan dimiliki anak asuh Nguyen Huu Thang tersebut. Diakuinya secara keseluruhan 'The Golden Star' julukan Vietnam tak memiliki titik lemah.
"Pertahanan dan menyerang mereka sama-sama bagus. Kami harus bermain dengan baik secara tim, dan memanfaatkan peluang mengalahkan mereka untuk terus ke final," tuturnya.
Abduh Lestaluhu menegaskan timnya tidak takut meski Vietnam berstatus juara grup. Pemain yang diplot sebagai bek kiri ini pun yakin Indonesia bisa menang melawan Vietnam.
"Saya rasa kalau kami tampil seperti di Filipina bisa memenangkan pertandingan," kata Abduh yakin.
Mantan penyerang Timnas, Mustaqim menyarankan agar tidak bermain dengan bola-bola panjang. Peluang terbuka lebar jika para pemain konsisten mengontrol dari kaki ke kaki.
Dia juga mengingatkan agar setiap lini tak gampang kehilangan bola. Menurutnya, jika hal itu terjadi akan berpengaruh pada kondisi setiap pemain baik secara mental dan fisik.
"Tapi ketika bermain dengan semangat tinggi, bola dari kaki ke kakinya enak, seluruh pemain akhirnya bergairah," tandasnya.
Dalam pertandingan nanti duet di lini belakang Yanto Basna dan Fachruddin tak bisa bermain akibat akumulasi kartu. Namun ketajaman Boaz ditopang sayap lincah Rizky Rizaldi Pora dan Andik Vermansyah bisa merepotkan pertahanan Vietnam.
Selamat berjuang pasukan Garuda.