Mengulas Strategi dan Formasi Ruben Amorim Calon Pelatih MU
Ruben Amorim tampaknya akan diangkat sebagai manajer baru untuk Manchester United.
Ruben Amorim tampaknya akan menjadi manajer baru Manchester United. Dalam hal taktik, Ruben Amorim memiliki pendekatan yang sangat berbeda dibandingkan dengan manajer sebelumnya, Erik ten Hag.
Sporting CP telah mengonfirmasi bahwa Manchester United telah mengajukan tawaran untuk merekrut Ruben Amorim. Pihak klub meminta kompensasi sebesar €10 juta untuk pelatih berusia 39 tahun tersebut. Sementara itu, laporan dari Fabrizio Romano menyebutkan bahwa komunikasi antara MU dan Amorim sudah berlangsung.
- Pemain MU Masih Kesulitan Adaptasi Strategi Ruben Amorim
- Ruben Amorim Minta Waktu 2 Tahun untuk Membuktikan Diri Jadi Pelatih MU
- 5 Strategi Ruben Amorim Bawa MU Bersaing di Papan Atas Liga Inggris: Kembali ke Posisi Big 4?
- Kata Ruben Amorim usai Resmi Diangkat jadi Pelatih Baru MU: Saya Tak Akan Mengecewakan!
Amorim telah memberikan persetujuan terhadap tawaran tersebut. Mantan pelatih Braga itu menyetujui proposal serta proyek yang ditawarkan oleh tim dari Old Trafford. Ruben Amorim berhasil menciptakan stabilitas di Sporting CP meskipun setiap musim kehilangan pemain kunci. Lalu, bagaimana sebenarnya taktik yang diterapkan Ruben Amorim di Sporting CP?
Formasi menyerang yang digunakan adalah 3-2-5
Ruben Amorim menerapkan formasi dasar 3-4-3 dalam strategi timnya. Dalam skema ini, terdapat tiga bek yang beroperasi secara sejajar di lini belakang. Formasi ini berbeda dibandingkan dengan yang digunakan oleh Erik ten Hag. Saat tim melakukan serangan, formasi ini akan bertransformasi menjadi 3-2-5, di mana dua wingback akan mengisi posisi winger. Sementara itu, winger akan berada di area kotak penalti untuk menciptakan keunggulan jumlah pemain di jantung pertahanan lawan.
Amorim merancang Sporting CP sebagai tim yang agresif dalam menyerang. Pada musim 2024/2025, tim ini telah memainkan sembilan pertandingan dan berhasil mencetak 30 gol, dengan Viktor Gyokeres sebagai pencetak gol utama. Ini menunjukkan bahwa rata-rata gol yang mereka raih mencapai 3,3 gol per pertandingan! Di bawah kepemimpinan Amorim, Sporting CP telah mencatatkan total 502 gol dari 228 pertandingan yang telah dilalui.
Kekuatan seorang wingback
Dalam skema permainan yang dirancang oleh Ruben Amorim, peran wingback sangatlah penting. Mereka diharapkan untuk dapat berkontribusi baik dalam menyerang maupun bertahan. Ketika tim menguasai bola, Amorim menerapkan formasi 3-2-5 dari formasi awal 3-4-3.
Sebaliknya, saat tim kehilangan penguasaan bola, formasi diubah menjadi 5-2-3. Dengan demikian, posisi wingback berada di belakang untuk menjaga kelebaran lapangan. Amorim telah berhasil mengembangkan beberapa wingback dengan performa yang mengesankan. Salah satu contohnya adalah Pedro Porro, yang saat ini bermain untuk Tottenham. Selain itu, ada juga Nuno Mendes yang kini menjadi salah satu andalan di PSG.
Menguasai bola saat bermain
Rata-rata penguasaan bola yang ditunjukkan oleh Sporting CP dalam sembilan pertandingan awal Liga Premier Portugal 2024/2025 mencapai 65,3 persen. Angka ini merupakan yang tertinggi di antara klub-klub lain, termasuk Porto yang mencatat 60,5 persen dan Benfica dengan 61,2 persen. Data tersebut menunjukkan bahwa Ruben Amorim, pelatih Sporting CP, menginginkan timnya bermain dengan penguasaan bola yang kuat. Meskipun demikian, Amorim juga mampu menerapkan pendekatan bermain yang lebih pragmatis.
“Amorim tidak merahasiakan fakta bahwa dia mengagumi Jose Mourinho. Dan dia datangi Mourinho saat masih menjadi manajer Manchester United. Jadi, dia campuran,” ucap pandit sepak bola Eropa, Kevin Hatchard, pada talkSPORT.
Pertahanan kuat
Ruben Amorim dapat menjadi solusi untuk memperkuat pertahanan Manchester United yang saat ini rentan. Catatan pertahanan Sporting CP di bawah kepemimpinan Ruben Amorim menunjukkan performa yang cukup mengesankan. Dalam sembilan pertandingan awal Liga Premier Portugal, Sporting CP hanya kebobolan dua gol. Selain itu, dalam kompetisi Liga Champions 2024/2025, tim ini berhasil mencatatkan dua laga tanpa kebobolan dari tiga pertandingan yang telah dilakoni.
Ruben Amorim tidak hanya mengubah formasi awal dari 3-4-3 menjadi 5-2-3, tetapi juga meminta para pemain depan untuk berkontribusi dalam bertahan. Di Liga Premier Portugal, Sporting berhasil memenangkan lima duel di sepertiga akhir lapangan per pertandingan. Dengan instruksi tersebut, Ruben Amorim mendorong para pemain depan untuk terlibat dalam duel dan merebut bola dari lawan mereka.
Jika diterapkan di MU
Dalam formasi 3-4-3 yang diterapkan oleh Ruben Amorim, tidak ada kebutuhan untuk pemain 'nomor 10' atau playmaker dengan pendekatan konvensional. Sebaliknya, Amorim lebih memilih menggunakan dua gelandang sebagai pivot ganda. Dengan demikian, apa yang akan terjadi pada Bruno Fernandes? Amorim kemungkinan besar akan menempatkannya di posisi winger, yang sudah menjadi peran yang akrab bagi Fernandes. Di Sporting, Hidemasa Morita dan Morten Hjulmand menjadi andalan di sektor tengah, berkat energi besar yang mereka miliki untuk menjangkau banyak area permainan.
Sementara itu, di Manchester United, terdapat nama Kobbie Mainoo dan Manuel Ugarte yang dapat menjadi alternatif di lini tengah. Ugarte sendiri memiliki pengalaman bermain di bawah arahan Ruben Amorim saat di Sporting CP. Hal ini memberikan keuntungan tersendiri, karena Ugarte sudah memahami filosofi permainan Amorim. Dengan kombinasi gelandang yang energik dan kemampuan adaptasi pemain seperti Fernandes, tim akan memiliki fleksibilitas yang lebih dalam strategi permainan mereka.