Polisi Temukan Aliran Dana Rp 140 Juta ke Iwan Budianto
Polisi Temukan Aliran Dana Rp 140 Juta ke Iwan Budianto
Liputan6.com, Jakarta - Kepala Staf Ketua Umum PSSI, Iwan Budianto alias IB dilaporkan ke Satgas Antimafia Bola Polri terkait penyelenggaraan Piala Soeratin 2009. Dalam penyelidikanya, Polri menemukan adanya aliran dana senilai Rp 140 juta kepada Iwan Budianto.
"Sudah ada bukti transfer dengan pelapor H Imron Abdul Fattah, terlapornya yakni IB dan kawan-kawan," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (16/1/2019).
-
Siapa saja yang menyambut kepulangan para atlet bulu tangkis Indonesia? Kedatangan mereka pun disambut meriah oleh banyak pihak. Jonatan Christie tampak begitu ceria setibanya di tanah air. Pada potret ini, ia berpose dengan Sekjen PP PBSI Fadil Imran. Kedatangan mereka ini disambut hangat oleh Menpora Dito Arirotedjo. Dalam potret ini tampak Fajar Alfian yang tengah berpose dengan politisi Golkar ini. Anthony Ginting juga tampak berpose dengan Anindya Bakrie selaku Chef de Mission Olimpiade Paris 2024.
-
Siapa yang mendapatkan julukan "Si Kancil" dalam sepakbola Indonesia? Terkenal lincah dan gesit saat mengolah bola di atas lapangan, Abdul pun mendapat julukan sebagai "Si Kancil".
-
Apa itu "Scudetto" dalam istilah sepak bola Italia? Scudetto: Badge berbentuk perisai yang dipasang di kaus tim untuk menandai tim tersebut sebagai pemenang titel juara Liga Italia.
-
Apa alasan Ivan Gunawan pamit dari Brownis? Ivan Gunawan dengan berat hati berpamitan kepada rekan-rekannya, menegaskan bahwa keputusannya bukanlah sekadar gimmick atau reaksi emosional. Ia merasa telah memberikan kontribusi besar di platform tersebut, namun kini saatnya bagi karier di entertainment untuk mencari babak baru.
-
Apa rahasia awet muda Ira Wibowo? Salah satu rahasia awet muda Ira ternyata adalah rajin olahraga.
-
Kapan Ira Wibowo mengikuti lomba lari? 2 Artis berdarah campuran Jerman-Indonesia ini memulai lomba lari sejak matahari baru terbit.
Dedi menjelaskan, peristiwa bermula saat Piala Soeratin (liga remaja) memasuki babak delapan besar pada Oktober 2009. Saat itu, pelapor meminta PSSI melalui Badan Liga Amatir Indonesia (BLAI) yang ketika itu diketuai Iwan Budianto, untuk menjadi tuan rumah.
Pelapor kemudian menemui Ketua Pengda PSSI Jatim, Haroena Soemitro dan dimintai dana Rp 140 juta untuk menjadi tuan rumah. Pelapor menyanggupi dan mengirimkan uang Rp 115 juta ke Haroena dan Rp 25 juta ke Iwan Budianto.
"Ternyata setelah disadari, setelah satgas terbentuk, H Imron merasa tertipu, padahal untuk menjadi tuan rumah tidak perlu mengeluarkan uang," ucapnya.
Akibatnya, Imron kemudian melaporkan kasus tersebut ke Satgas Atimafia Bola. Saat ini polisi telah meningkatkan status perkara tersebut ke tahap penyidikan, namun belum ada tersangka yang ditetapkan.
Untuk diketahui, Satgas Antimafia Bola Polri sejauh ini telah menerima 338 aduan masyarakat. Dari jumlah tersebut, 73 di antaranya tengah ditindaklanjuti dengan melakukan penyelidikan.
Â
Empat Laporan Kepolisian
Selain itu, Satgas Antimafia Bola juga menerima empat laporan kepolisian. Laporan pertama dilayangkan oleh mantan manajer Persibara Banjarnegara Lasmi Indaryani dan telah ditetapkan 10 orang tersangka kasus pengaturan skor.
Para tersangka yakni mantan Ketua Asprov PSSI DIY Dwi Irianto alias Mbah Putih, mantan anggota Exco PSSI Johar Lin Eng, mantan Anggota Komite Wasit PSSI Priyanto, wasit futsal Anik Yuni Artika Sari, wasit pertandingan Nurul Safarid, dan anggota Direktorat Wasit Mansyur Lestaluhu alias ML. Enam tersangka telah ditahan.
Empat Tersangka Lain
Polisi juga menetapkan empat tersangka lainnya terkait laporan ini, yakni Cholid Hariyanto selaku cadangan wasit pertandingan antara Persibara kontra Kediri, Deni Sugiarto selaku pengawas pertandingan Persibara kontra PS Pasuruan, Purwanto selaku asisten wasit 1, dan M Ramdan selaku asisten wasit 2.
Polisi kemudian melakukan pengembangan dengan membuat laporan model A. Dalam kasus ini, polisi telah menetapkan Vigit Waluyo sebagai tersangka pemberi suap terhadap Dwi Irianto alias Mbah Putih.
Laporan ketiga yakni terkait dugaan suap penyelenggaraan Piala Soeratin 2009 yang dilaporkan Imron. Dan laporan keempat dilayangkan oleh manajer Madura FC Januar Herwanto terkait pertandingan melawan PSS Sleman dengan terlapor lantas Exco PSSI Hidayat. Dua laporan tersebut telah ditingkatkan ke penyidikan.