6 Calon Siswa Polwan Dinyatakan Gagal Tes Kejiwaan, Ini Penjelasan Polda Sumut
Sebanyak 6 Calon Siswa dinyatakan gagal saat mengikuti tes kejiwaan.
Kepolisian Daerah (Polda) Sumatra Utara menyatakan sejumlah calon siswa Polwan tidak lolos dalam ujian Kesehatan Jiwa (Keswa).
6 Calon Siswa Polwan Dinyatakan Gagal Tes Kejiwaan, Ini Penjelasan Polda Sumut
Pada penerimaan rekrutmen seluruh anggota Polri tahun anggaran 2023, Polda Sumut menyatakan sebanyak 6 Calon Siswa (Casis) Polwan Tidak Memenuhi Syarat (TMS) dalam Ujian Kesehatan Jiwa (Keswa) pada Selasa (20/6). Menurut Tim Dokter Seleksi Keswa, Prof Elmeida Effendy, seluruh jawaban dari 6 Casis Polwan itu tidak menunjukkan kepribadiannya. (Foto: liputan6.com)
- Heboh Kapolres Diduga Lecehkan Polwan di Bolaang Mongondow Utara, Propam Langsung Selidiki
- Tak Pandang Pangkat, Jenderal Bintang Dua Ini Makan Bareng Siswa Bintara Polri
- Sosok Polwan Pertama yang Ditunjuk Menjadi Kapolsek, Parasnya Cantik Alami
- Perwira Polwan Cantik Tiba-Tiba 'Dibekuk' Bintara Polwan, Tangan Diborgol lalu Dimasukkan ke Kolam
Jadi ada suatu misunderstanding soal nilai, tapi kami menilai dengan skala validasi dan klinis validasi ada empat tanda. Yaitu tanda tanya F, L, dan K. Kalai skala tanda tanya lebih dari 10 tidak valid, atau skala L lebih dari 75, F dan K lebih dari 70, tidak bisa diinterpretasi,"
kata Tim Dokter Seleksi Keswa, Prof Elmeida Effendy, mengutip dari liputan6.com (20/6).
Ada Penilaian Lain
Elmeida juga mengungkapkan ada penilaian 10 skala berikutnya. Penilaian itu di antaranya banyak mengeluh sakit badan, depresi, psikopat, histeria, feminim, maskulin dan paranoid. Itu semua harusnya bisa dinilai. Menurutnya, apabila keempat skala validasi tersebut gagal, maka ke belakangnya tidak akan dinilai. Pada tahap ini harus dilakukan oleh orang yang berkompeten sesuai dengan kepribadian.
"Jadi, kalau kita normal dan kepribadian kita berbeda-beda. Contoh adanya pernyataan, misalnya menyatakannya kita penakut dan pemberani. Jadi penakut dan pemberani itu tidak berarti salah, jika dalam batas normal. Tentunya kita akan menjawab sesuai dengan kepribadian kita, jangan mengadopsi kepribadian orang, jadilah nilai kehobongan kita tinggi,"
kata Tim Dokter Seleksi Keswa, Prof Elmeida Effendy.
Tak Terima
Sementara itu, Pengacara Casis Polwan, Jonen Naibaho mengatakan, Keswa bukan merupakan hal sulit bagi para Casis. Saat dinyatakan TMS, mereka (Casis) tidak terima dengan hasilnya. Ia juga mengaku pihak Polda Sumut sudah transparan dalam melayani keluhan dari Casis yang dinyatakan CMS tersebut.
"Kami Minta di-scan langsung hasil nilai klien kami, dan sudah dipenuhi Karo SDM. Klien kami ini langsung scan hasil ujian mereka itu, dan klien kami mengaku puas,"
kata Pengacara Casis Polwan, Jonen Naibaho.
Merasa Korban Ketidak Profesionalan
Dari keterangan Jonen, para Casis belum mendapatkan perbandingan nilai 75 yang dinyatakan memenuhi syarat. Padahal lebih rendah dari 80. Mereka pun merasa menjadi korban ketidak profesionalan panitia daerah seleksi Bintara Polri Polda Sumut.
"Kebetulan sudah kami mintakan perbandingan jawaban 75 ini. Kami sudah minta, tapi tidak diperbolehkan. Karena itu kepribadian orang. Untuk saat ini klien kami merasa puas. Mudah-mudahan tidak ada kelihan lagi, dan klien kami mengaku puas,"
ungkap Jonen Naibaho.