Alami Erupsi dan Semburkan Abu Vulkanik, Ini Fakta Gunung Dukono di Maluku Utara
Gunung Dukoro memiliki salah satu kawah aktif paling spektakuler di Indonesia.
Gunung Dukoro memiliki salah satu kawah aktif paling spektakuler di Indonesia.
Alami Erupsi dan Semburkan Abu Vulkanik, Ini Fakta Gunung Dukono di Maluku Utara
Letusan tersebut menyemburkan abu vulkanik berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas cukup tebal menuju ke arah barat. Melansir dari kanal Liputan6.com, sampai saat ini erupsi masih terus berlangsung.
(Foto: Instagram/arif_sampole) Sebagai upaya antisipasi, masyarakat dan wisatawan yang berada di sekitar kaki Gunung Dukono dilarang beraktivitas, mendaki, dan juga mendekati Kawah Malupang Warirang dalam radius sejauh 3 km.
Sepanjang tahun 2024, Gunung Dukono sudah tercatat 5 kali mengalami erupsi. Saat ini gunung tersebut masih berstatus waspada (level III). Simak fakta-fakta menarik dari Gunung Dukono yang dirangkum merdeka.com berikut ini.
Meletus Sejak 1933
Gunung Dukono memiliki ketinggian 1.335 mdpl yang terdiri dari beberapa kawah berapi. Gunung ini terletak di paling utara dalam rangkaian gunung berapi sepanjang sisi barat Halmahera dan dari selatan.
Gunung Dukono ini adalah salah satu gunung paling aktif di Indonesia. Bahkan, sejak tahun 1933 gunung ini terus menerus mengalami erupsi.
Tahun 1950, letusan lava mengisi selat di antara Pulau Halmahera dan lerang utara Gunung Mamuya. Tak hanya itu, letusan-letusan kecil juga pernah terjadi dalam rentang waktu tahun 1719, 1868, dan 1901 hingga hari ini.
Memiliki Kawah Aktif
Gunung Dukoro memiliki salah satu kawah aktif paling spektakuler di Indonesia. Tak mengherankan jika banyak pendaki dan juga wisatawan yang datang jauh-jauh ke sini untuk melihat indahnya kawah dari dekat.
Karakteristik dari wilayah pegunungan ini memiliki profil yang rendah dan kawahnya kerap ditutupi abu tebal sehingga menciptakan sebuah bentuk mirip layaknya di bulan.
Pada kawah aktif Malupang Warirang juga terdengar bunyi gemuruh yang muncul setiap menitnya. Suara kerasnya itu dibarengi dengan gumpalan abu yang menjulang ke atas hingga ratusan meter. (Foto: Instagram/nyari_saudara28)
Titik Pendakian
Bagi para pencinta alam dan penghobi mendaki gunung, untuk mencapai puncak Gunung Dukono ini memiliki jalur pendakian yang dimulai dari Desa Mamuya. Desa yang berada di ketinggian 13 meter di atas permukaan laut ini terletak di Jalan Raya Pesisir antara Galela dan Tobelo.
Terdapat jalur jip yang melewati perkebunan. Lokasinya sekitar 8 km atau satu jam menggunakan sepeda motor.
Bagi para pendaki, sangat direkomendasikan menggunakan pemandu gunung. Hal ini bertujuan untuk menavigasi jalur lanskap aliran lava yang terkadang tertutup abu serta mengantisipasi perubahan angin untuk menghindari jatuhnya abu lebat.
Ada Perkebunan
Ketika mendaki Gunung Dukono ini, akan ada dua shelter kayu di kebun, yaitu pada ketinggian 319 dan 370 mdpl. Di titik pertama pengunjung bisa melihat tanaman durian.
Pendaki bisa mengaksesnya dengan berjalan kaki atau menggunakan ojek atau kendaraan perkebunan. Zona hutan bisa ditemukan pada ketinggian 500 meter dan dengan zona rumput tebu yang lebat. (Foto: Instagram/ashomanyawa)