Medannya Sulit Ditaklukkan, Ini Fakta Menarik Gunung Bandahara di Provinsi Aceh
Berlokasi di ujung barat Indonesia, pemandangan yang tersaji di gunung ini tidak kalah indah dari gunung-gunung lainnya.
Berlokasi di ujung barat Indonesia, pemandangan yang tersaji di gunung ini tidak kalah indah dari gunung-gunung lainnya.
Medannya Sulit Ditaklukkan, Ini Fakta Menarik Gunung Bandahara di Provinsi Aceh
Gunung Bandahara merupakan sebuah gunung yang berada di Kabupaten Gayo Lues, Provinsi Aceh dengan ketinggian mencapai 3.012 mdpl. Berlokasi di ujung barat Indonesia, pemandangan yang tersaji di gunung ini tidak kalah indah dari gunung-gunung lainnya. Hamparan hutan hijau menjadi salah satu daya tarik utama bagi para pendaki untuk bisa menaklukkan gunung ini.
Selain pemandangan alamnya yang indah, masih ada sisi lain dari Gunung Bandahara yang unik dan menarik untuk diulas satu per satu.
Simak fakta menarik Gunung Bandahara yang dirangkum merdeka.com dari berbagai sumber.
-
Apa yang unik dari Gunung Batutara? Dihimpun dari merdeka.com, fakta menarik yang pertama dari Gunung Api Laut Batutara ini yaitu bisa meletus setiap 20 menit sekali.
-
Kapan Gunung Sibuatan sulit didaki? Gunung Sibuatan dikenal cukup sulit untuk didaki oleh para pendaki, apalagi saat musim hujan tiba.
-
Apa yang menjadi ciri khas Gunung Binaiya? Gunung Binaiya juga memiliki tanaman endemik, yakni Pakis Binaiya yang terhampar. Bahkan, puncak Gunung Binaiya ditandai dengan adanya tanaman Pakis Binaiya atau Cyathea binayana.
-
Bagaimana medan pendakian di Gunung Binaiya? Gunung Binaiya yang berada dalam kawasan Taman Nasional Manusela ini bukanlah tipe gunung api, melainkan tipe pegunungan karst, dan menjadi salah satu gunung dengan medan dan kontur trek yang paling ekstrim di Indonesia.
-
Bagaimana Gunung Binaiya? Gunung yang memiliki ketinggian 3.027 mdpl ini berlokasi di Pulau Seram, Maluku. Gunung Binaiya termasuk ke dalam pegunungan karst dan tidak aktif.
-
Kenapa pendakian Gunung Binaiya dianggap ekstrim? Jalur pendakian di Gunung Binaiya sendiri memang terkenal dengan kondisinya yang cukup ekstrem, curam, dan menanjak.
Tidak Bisa Mencapai Puncak
Di Gunung Bandahara para pendaki tidak bisa mencapai puncak. Mereka hanya bisa mendaki hingga ketinggian 2.400-2.900 mdpl.
Hal ini lantaran terbatasnya akses untuk menuju puncak Gunung Bandahara hingga alasan keselamatan. Pasalnya informasi mengenai kondisi medan yang harus dilalui pendaki untuk bisa menuju puncak masih minim.
Jarang Didaki
Mengutip dari kanal liputan6.com dan gunung bagging, pada tahun 1960-an pemerintah Hindia Belanda berencana mendirikan sebuah pilar di puncak gunung ini bersama-sama dengan warga sekitar.
Tahun 1996, warga setempat sering kali melakukan pendakian ke Gunung Bandahara. Setelahnya hampir puluhan tahun gunung ini sudah tidak didaki oleh manusia.
Pada tahun 2009, seorang laki-laki mendaki gunung ini sampai ke puncak, bahkan ada turis mancanegara yang naik ke sabana untuk mengambil foto bunga. (Foto: Instagram/t.rajaakbar)
Proses Pendakian
Saat memulai pendakian di Gunung Bandahara, pendaki akan melewati kawasan hutan dengan daun-daun hijau yang sangat menenangkan dan menyejukkan.
Pendaki tidak dianjurkan untuk mencapai puncak dan hanya diperbolehkan berkemah di Pos III.
Medan yang Sulit Ditaklukan
Selain itu, fakta menarik dari Gunung Bandahara ini medannya sangat sulit untuk didaki. Maka tak heran jika masih sangat minim orang-orang yang bisa sampai puncak.
Selama mendaki, pendaki akan menemukan tanaman endemi dari Pulau Sumatra yang bernama Nepenthaceae atau biasa disebut dengan tumbuhan Kantong Semar.
Minimnya Air
Faktor penghambat dalam mendaki gunung ini adalah tidak adanya mata air bersih mulai dari ketinggian hingga 2.700 mdpl.
Selain itu, selama mendaki jarang sekali ditemukan mata air mengalir yang bisa diminum. Agar mendapatkan informasi, jangan segan untuk bertanya dengan masyarakat setempat ketika sedang dalam proses pendakian.