Alat PCR Swab Seharga Rp2,4 Miliar Rusak, Ini Kata Dinas Kesehatan Langkat
Saat ini, alat PCR Swab seharga Rp2,4 miliar ini dalam kondisi tidak berfungsi. Hal ini dibenarkan oleh Pelaksana Tugas Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan Langkat, dr Juliana pada Senin (15/3).
Kasus Covid-19 di Kabupaten Langkat mengalami kenaikan, diduga disebabkan oleh rusaknya alat Polymerase Chain Reaction (PCR) Swab pada mobil DAK 2020 yang ada di Dinas Kesehatan Kabupaten Langkat.
Saat ini, alat PCR Swab seharga Rp2,4 miliar ini dalam kondisi tidak berfungsi. Hal ini dibenarkan oleh Pelaksana Tugas Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan Langkat, dr Juliana pada Senin (15/3).
-
Siapa saja yang terlibat dalam kerja bakti di Sumut? Saat kerja bakti, tak jarang terjadi komunikasi yang intens antarwarga.
-
Bagaimana Imlek dirayakan di Sumut? Sejarah perayaan Imlek di Indonesia telah ada sejak abad ke-15 ketika pedagang Tionghoa datang ke Nusantara. Perayaan ini telah menjadi bagian dari budaya Indonesia, dengan tradisi seperti memasang lampion, menyiapkan makanan khas Imlek, dan memberikan angpao.
-
Siapa saja yang diajak untuk berperan aktif dalam memerangi narkoba di Sumut? Selain itu, Hari Anti Narkotika Internasional mengajak seluruh elemen masyarakat, mulai dari pemerintah, lembaga non-pemerintah, hingga individu, untuk berperan aktif dalam menciptakan lingkungan yang bebas dari narkoba.
-
Buah apa yang terkenal dengan teka-teki lucu dan khas Sumut? Buah apa yang durhaka?Jawaban: Melon Kundang.
-
Siapa saja yang dibebani dengan pajak di Sumut? Pajak adalah pembayaran wajib yang harus dibayarkan oleh individu atau badan usaha kepada pemerintah sesuai dengan undang-undang.
-
Apa tradisi unik yang dilakukan warga di pedesaan Sumedang ketika menjenguk tetangga sakit? Warga di pedesaan Sumedang, punya tradisi menjenguk tetangga. Mereka akan mengumpulkan amplop sumbangan berisi uang dan diberikan kepada tetangga yang sakit. Uniknya, uang sumbangan kerap berlebih bahkan bisa untuk membeli kendaraan.
"(Alat PCR) Itu kan barangnya berteknologi tinggi dan sudah diajukan untuk ditukar dengan yang baru," katanya.
Dinkes Tak Tahu Penyebab Alat Rusak
Meski membenarkan kerusakan alat PCR Swab, Juliana mengaku tidak mengetahui penyebab rusaknya alat tersebut. Ia berdalih alat tersebut datang pada Desember 2020, saat dirinya belum menjadi pelaksana tugas Kadis Kesehatan.
"Penggunaan alat PCR gak tahu saya prosesnya, karena tak ikut di situ," sambungnya.
Mobil PCR yang seharusnya bergerak ke seluruh kecamatan atau puskesmas, sekarang tidak bisa digunakan.
Sudah Lewati Uji Fungsi
Menurut Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) untuk proyek DAK 2020 pengadaan mobil PCR pada Dinas Kesehatan Langkat, Limin Ginting, alat tersebut diterima pada akhir 2020 dan sudah melewati training serta uji fungsi dan hasilnya baik.
Pada awal Februari alat ini memang menunjukkan hasil tes yang meragukan. Pihaknya telah meminta PT Giri melakukan kalibrasi ulang terhadap alat tersebut.
"Karena hasil pemeriksaan yang kurang akurat tersebut maka kami telah meminta ke PT Giri melakukan kalibrasi alat PCR tersebut sejak pertengahan Februari dan pada 12 Maret kemaren alat baru sudah dipasang pada mobil PCR tersebut," katanya.
Pengakuan Warga
Sementara itu, menurut salah seorang warga, Ahmad, saat ini mobil PCR Swab tersebut hanya terbengkalai dan terparkir di Dinas Kesehatan Langkat.
Ia mengatakan, mobil itu terlihat sangat berdebu. Beberapa alat terlihat berjatuhan dan masih ada yang dibalut plastik.
"Seakan-akan tidak pernah digunakan mobil ini, padahal manfaatnya sangat besar bila benar-benar berfungsi sejak awal Januari 2021," katanya.