Habiskan Biaya Puluhan Juta Rupiah, Ini Manfaat dan Efek Samping dari Operasi Sedot Lemak
Lemak yang dibuang pada prosedur ini adalah lemak yang berada di bawah kulit (lemak perifer), bukan lemak di sekeliling organ dalam (lemak viseral).
Sedot lemak atau liposuction menjadi salah satu jenis perawatan kecantikan yang diminati kaum hawa maupun adam. Sedot lemak sendiri merupakan prosedur bedah yang dilakukan untuk menghilangkan lemak tubuh yang tidak diinginkan.
Sedot lemak digemari lantaran mampu menurunkan berat badan dalam waktu cepat. Tak heran minat masyarakat untuk melakukan perawatan ini tergolong tinggi meski cukup mahal.
-
Apa risiko sedot lemak? Setelah tindakan operasi sedot lemak atau liposuction, terdapat beberapa risiko efek samping yang mungkin terjadi, sebagai berikut: 1. Emboli lemak: Emboli lemak terjadi ketika lemak yang disedot masuk ke dalam aliran darah dan menyumbat pembuluh darah yang kecil. Hal ini dapat menyebabkan gejala seperti sesak napas, nyeri dada, pusing, atau penurunan kesadaran. Komplikasi yang lebih serius dapat terjadi jika emboli lemak mencapai organ vital seperti paru-paru atau otak.
-
Bagaimana sedot lemak dilakukan? Proses ini melibatkan penyedotan lemak melalui suntikan atau penggunaan alat khusus yang disebut kanula.
-
Bagaimana proses sedot lemak? Proses sedot lemak melibatkan penggunaan vakum untuk menyedot lemak yang tidak diinginkan. Sebelum prosedur dimulai, pasien akan diberikan anestesi lokal atau umum, tergantung pada tingkat kebutuhan. Kemudian, dokter akan melakukan sayatan kecil di tempat yang diinginkan, lalu cairan anestesi akan dimasukkan ke dalam area tersebut untuk melembutkan lemak. Setelah itu, tabung kecil yang disebut kanila akan dimasukkan melalui sayatan. Kanila ini akan digerakkan maju-mundur untuk mematahkan sel-sel lemak dan menyedotnya ke dalam tabung yang terhubung ke mesin vakum.
-
Bagaimana hukum sedot lemak untuk pengobatan? Dalam kajian fiqih, hukum untuk menjalani operasi sedot lemak demi pengobatan adalah diperbolehkan, sama halnya dengan metode pengobatan lainnya, dengan beberapa syarat: Pertama, harus ada kondisi medis yang memerlukan prosedur sedot lemak.
-
Kenapa harus hati-hati dengan sedot lemak? Bahkan, jika tidak dilakukan dengan tenaga medis profesional, operasi sedot lemak bisa memberikan risiko berbahaya hingga kematian.
-
Apa saja risiko dari sedot lemak pipi? Risiko Sedot Lemak Pipi Pertama, akan dijelaskan berbagai risiko sedot lemak pipi yang perlu diperhatikan, sebagai berikut: Infeksi: Setelah prosedur sedot lemak, terdapat risiko infeksi pada area yang dioperasi. Infeksi dapat terjadi jika bakteri masuk ke dalam luka yang belum sembuh, terutama jika perawatan pasca operasi tidak dilakukan dengan benar.
Saat ini, biaya sedot lemak di Indonesia mulai dari Rp40.000.000 hingga di atas Rp70.000.000. Namun, Anda harus mempersiapkan dana lebih sekitar 20-30 persen untuk kebutuhan rawat inap.
Akan tetapi, untuk membentuk tubuh yang ideal diperlukan disiplin yang tinggi untuk menjaga pola makan dan istirahat secara teratur. Mengingat, terdapat risiko kesehatan yang tinggi dibalik operasi sedot lemak.
Berikut manfaat dan efek samping sedot lemak:
Melansir laman Alodokter, sedot lemak bermanfaat untuk memperbaiki bentuk wajah dan tubuh, seperti leher, perut, paha, pinggul, lutut, bokong hingga pergelangan kaki. Selain itu, sedot lemak juga dapat dilakukan untuk menangani kondisi kesehatan tertentu.
Akan tetapi, lemak yang dibuang pada prosedur ini adalah lemak yang berada di bawah kulit (lemak perifer), bukan lemak di sekeliling organ dalam (lemak viseral). Dengan ini, sedot lemak bukanlah prosedur yang disarankan untuk menurunkan berat badan.
Selain itu, sedot lemak memiliki komplikasi atau efek samping yang mungkin timbul akibat prosedur sedot lemak. Misalnya, pendarahan, permukaan kulit tidak rata, kerusakan saraf, pembuluh darah, dan organ dalam, hingga kematian.
Untuk itu, Anda disarankan melakukan operasi sedot lemak bersama dengan dokter profesional. Selain itu, Anda juga diharuskan untuk mengikuti saran dan petunjuk dokter sebelum dan setelah melakukan treatment sedot lemak.
Sebelumnya, nasib nahas menimpa Ella Nanda Sari Boru Hasibuan (30). Wanita muda asal Kota Medan, Sumatera Utara itu diduga meninggal dunia saat menjalani tindakan sedot lemak di sebuah klinik kecantikan di Kota Depok, Jawa Barat. Informasi yang beredar, klinik yang didatangi Ella adalah WSJ Beauty di kawasan Beji, Depok.
Kabar kematian Ella ramai di media sosial setelah seseorang bernama Okta Lia Boru Hasibuan mengaku kakak Ella menuturkan kronologi kejadian dan diunggah akun @temanpolisi.
Dari keterangan akun tersebut dituliskan bahwa korban pada Senin (22/7) berangkat dari Medan menuju Depok. Tujuannya adalah melakukan operasi sedot lemak di area lengan.
Polisi sedang mendalami kasus tersebut. Saat ini, belum ada keterangan resmi mengenai kronologi kejadian kematian Ella. Polisi belum dapat memastikan mengenai kematian wanita muda tersebut