Nanie Darham Tewas Saat Operasi Sedot Lemak, Kemenkes Minta Masyarakat Tak Hanya Percaya Iklan
Kemenkes juga meminta masyarakat mengikuti prosedur sebelum menjalani operasi sedot lemak.
Kemenkes meminta masyarakat tak hanya mempercayai iklan terkait operasi sedot lemak.
Nanie Darham Tewas Saat Operasi Sedot Lemak, Kemenkes Minta Masyarakat Tak Hanya Percaya Iklan
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) meminta masyarakat tak hanya mempercayai iklan terkait operasi sedot lemak.
Imbauan Kemenkes ini disampaikan usai bintang film ‘Air Terjun Pengantin’, Nanie Darham meninggal dunia diduga korban malpraktik operasi sedot lemak.
“Jangan hanya dari iklan atau informasi dari mulut ke mulut,” ujar Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi kepada merdeka.com, Jumat (24/11).
Selain tak hanya percaya iklan, Nadia meminta masyarakat mengikuti prosedur sebelum menjalani operasi sedot lemak. Salah satu prosedurnya berkonsultasi dengan ahli.
“Tentunya prosedur yang akan kita lakukan, pastikan berkonsultasi dengan ahlinya,” kata Nadia.
Kemenkes Minta Dinkes DKI Investigasi
Sebelumnya, Kemenkes meminta Dinas Kesehatan DKI Jakarta menginvestigasi prosedur operasi sedot lemak yang dijalani Nanie Darham.
“Harus dilihat standar-standarnya seperti apa. Kembali lagi komite medis harus melakukan kajian terhadap prosedur ini,”
kata Nadia.
merdeka.com
Nadia enggan berkomentar banyak terkait dugaan tindakan malpraktik tersebut bisa berujung pidana.
“Tergantung nanti hasil kajiannya. Dinkes dapat membentuk tim. Kajian etik,” ucap Nadia.
Nanie Darham meninggal dunia pada 21 Oktober 2023 lalu. Pemilik nama lengkap Nanie Aprilia Darham tersebut meninggal dunia diduga karena malapraktik saat menjalani prosedur operasi sedot lemak.
Pada 21 Oktober 2023, Nanie Darham mengikuti prosedur liposuction di sebuah klinik di Jakarta Selatan. Sebelumnya, ia telah menjalani pemeriksaan medis yang menunjukkan bahwa kesehatannya dalam kondisi baik. Tindakan ini dilakukan mulai pukul 13.35 hingga 17.40 WIB.
Hanya berselang lima menit dari waktu operasi, Nanie Darham dilarikan ke RS Dr. Suyoto, Bintaro, Jakarta Selatan dengan ambulance dalam keadaan telah meninggal dunia. Kondisi Nanie Darham saat itu keluar darah dari mata dan hidung.
Keluarga Nanie Darham segera melaporkan klinik terkait dugaan malapraktik setelah melihat kejanggalan dalam kematian Nanie. Mereka juga melampirkan hasil visum dari RS Polri Jakarta Timur untuk mendukung laporan mereka.
Kuasa hukum keluarga Nanie Darham, Hartono Tanuwidjaja, mengungkapkan bahwa hasil visum menunjukkan adanya tiga luka pada tubuh korban. Luka tersebut meliputi satu luka di punggung tangan dan dua sayatan di perut.
Pihak keluarga tak hanya mengajukan uji laboratorium untuk mendeteksi sampel organ tubuh dan obat-obatan yang dikonsumsi korban. Hasilnya yang akan segera keluar pada akhir November ini.
Nanie Darham diketahui baru melahirkan dua bulan sebelumnya. Pihak klinik bisa menyanggupi liposuction tanpa risiko meski pasien belum enam bulan pasca persalinan.